Susu Rekombinasi Itu Apa? Viral Usai Digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
tanda tanya--
Susu Rekombinasi Itu Apa? Viral Usai Digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan oleh unggahan seorang netizen yang memperlihatkan susu kotak dari program Makan Bergizi Gratis (MBG)—inisiatif pemerintah untuk menyediakan asupan gizi bagi anak-anak usia sekolah. Namun, yang mencuri perhatian bukan sekadar kemasannya yang familiar, melainkan komposisi di balik label tersebut: susu rekombinasi. Lantas, apa sebenarnya susu rekombinasi itu? Apakah aman dikonsumsi anak-anak? Dan mengapa bahan ini digunakan dalam program nasional semacam MBG?
Viral di Media Sosial: Foto Susu Sekolah dengan Komposisi Mencurigakan
Semua berawal dari unggahan di platform Threads, di mana seorang pengguna membagikan foto susu kotak yang didistribusikan melalui program MBG. Kemasannya menyerupai produk susu terkenal, lengkap dengan logo dan desain khas "Susu Sekolah". Namun, ketika netizen mencermati daftar komposisi di bagian belakang kemasan, muncul kekhawatiran.
Alih-alih terbuat dari 100% susu segar, susu tersebut ternyata mengandung susu rekombinasi—istilah yang masih asing bagi banyak orang awam. Postingan ini pun langsung menyebar luas, memicu perdebatan hangat di berbagai platform sosial media, terutama di kalangan orang tua yang peduli akan kualitas gizi anak-anak mereka.
Apa Itu Susu Rekombinasi? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Menurut Repository Universitas Gadjah Mada (UGM), susu rekombinasi merupakan jenis produk susu yang dibuat bukan dari susu segar langsung, melainkan dari bahan baku susu bubuk. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran kembali komponen-komponen susu kering—seperti susu skim bubuk dan lemak susu atau minyak mentega—dengan air bersih dalam proporsi tertentu.
Tujuannya? Menciptakan produk susu yang menyerupai susu segar dalam hal kandungan protein, lemak, dan nutrisi lainnya, namun dengan usia simpan yang jauh lebih panjang. Dikutip dari Agriculture Institute, susu rekombinasi sangat umum digunakan dalam industri pangan global karena efisiensinya dalam distribusi, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau atau minim infrastruktur pendingin.
Mengapa Susu Rekombinasi Dipilih untuk Program Makan Bergizi Gratis?
Pertanyaan ini wajar muncul di tengah kekhawatiran publik. Namun, di balik keputusan penggunaan susu rekombinasi dalam program MBG, terdapat pertimbangan logistik, ekonomi, dan keamanan pangan yang kompleks.
Pertama, stabilitas produk. Susu segar memiliki masa simpan yang sangat pendek—hanya beberapa hari bahkan dalam kondisi refrigerasi. Sebaliknya, susu bubuk sebagai bahan baku susu rekombinasi bisa disimpan hingga 12–24 bulan, meminimalkan risiko pemborosan akibat kedaluwarsa.
Kedua, distribusi nasional. Indonesia terdiri atas ribuan pulau dengan akses transportasi yang tidak merata. Menggunakan susu rekombinasi memungkinkan pemerintah mendistribusikan susu ke daerah terpencil tanpa khawatir rusak di tengah jalan.
Ketiga, kandungan gizinya tetap terjaga. Meski bukan dari susu segar, susu rekombinasi yang diproduksi sesuai standar BPOM dan Codex Alimentarius tetap mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya—cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak usia sekolah.