Tragedi Pagi di Cilincing: Mobil Pengangkut MBG Tabrak Belasan Siswa SD, Lima Dirawat di Rumah Sakit

Tragedi Pagi di Cilincing: Mobil Pengangkut MBG Tabrak Belasan Siswa SD, Lima Dirawat di Rumah Sakit

Mbg-Instagram-

Tragedi Pagi di Cilincing: Mobil Pengangkut MBG Tabrak Belasan Siswa SD, Lima Dirawat di Rumah Sakit

Pagi yang seharusnya damai di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalibaru 01 Pagi, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, berubah menjadi momen mencekam. Sekitar pukul 06.30 WIB, sebuah mobil pengangkut program Makan Bergizi Gratis (MBG) tiba-tiba menerobos pagar sekolah dan menabrak sejumlah siswa serta seorang guru yang sedang mengikuti kegiatan literasi pagi di lapangan sekolah.



Peristiwa yang terjadi pada Kamis pagi ini mengguncang warga setempat dan menciptakan suasana panik di area sekolah. Sebanyak 20 orang dilaporkan menjadi korban dalam insiden tersebut—terdiri atas 19 siswa dan satu guru. Lima di antaranya harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Koja, 14 orang dirujuk ke RSUD Cilincing, sementara satu korban lainnya sempat mendapat pertolongan di Puskesmas Cilincing dan dinyatakan boleh pulang setelah kondisinya stabil.

“Korban berjumlah 20 orang: 19 siswa dan 1 guru. Lima orang dilarikan ke Rumah Sakit Koja, 14 orang di RSUD Cilincing, dan satu orang di Puskesmas Cilincing yang sudah pulang,” ungkap Kombes Pol Budi Hermanto, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, saat memberikan keterangan pers pada Kamis (11/12/2025).

Detik-detik Kecelakaan: Mobil Terobos Pagar Sekolah
Menurut saksi mata dan laporan awal kepolisian, kecelakaan terjadi ketika para siswa tengah berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti program literasi pagi, sebuah kegiatan rutin yang bertujuan meningkatkan minat baca anak sejak dini. Tiba-tiba, sebuah mobil berwarna putih dengan logo program MBG datang melaju kencang dari arah utara dan menerobos pagar pembatas sekolah yang terbuat dari besi.


Mobil tersebut, yang diketahui berjenis Isuzu Elf dengan nomor polisi B 2093 UIU, tidak sempat direm dan langsung menabrak sekelompok siswa yang sedang duduk melingkar di atas tikar. Beberapa anak terlempar akibat benturan, sementara yang lain berteriak histeris dan berlarian menjauh dari lokasi kejadian.

Warga sekitar yang mendengar suara benturan langsung berdatangan untuk membantu. Beberapa guru dan petugas keamanan sekolah pun segera mengevakuasi korban ke ruang UKS sebelum ambulans tiba.

Sopir Diamankan, Identitas Terungkap
Aparat kepolisian dari Polsek Cilincing telah mengamankan sopir mobil tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Berdasarkan data awal, pria yang menjadi pengemudi itu lahir pada 12 Juni 1991, menjadikannya berusia 34 tahun saat kejadian.

Mobil yang digunakan berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) RW 03 Kalibaru, sebuah unit pelaksana program pemerintah daerah yang bertugas mendistribusikan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dasar di wilayah tersebut. Ironisnya, kendaraan yang seharusnya membawa kebaikan justru menjadi sumber musibah.

Belum diketahui secara pasti penyebab pasti kecelakaan—apakah karena faktor kelalaian manusia, gangguan teknis kendaraan, atau kondisi jalan dan lingkungan sekitar. Namun, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan oleh tim kepolisian untuk menentukan tanggung jawab hukum dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Respons Pemerintah dan Masyarakat
Insiden ini sontak menjadi sorotan publik. Warga Cilincing menuntut transparansi penuh atas kejadian tersebut, terutama terkait standar keamanan operasional kendaraan program MBG serta prosedur pelatihan sopir yang terlibat dalam distribusi logistik sekolah.

Sementara itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan dikabarkan telah mengirimkan tim tanggap darurat untuk memberikan pendampingan psikologis kepada para korban dan keluarganya, mengingat trauma akibat kecelakaan bisa berdampak jangka panjang pada perkembangan mental anak-anak.

Program MBG: Antara Harapan dan Risiko
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam menanggulangi stunting dan meningkatkan ketahanan gizi anak usia sekolah. Namun, insiden di Cilincing ini menimbulkan pertanyaan kritis: apakah implementasi program tersebut telah memperhatikan aspek keselamatan dan manajemen risiko secara menyeluruh?

Pakar keselamatan transportasi dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Wijaya, menekankan pentingnya audit berkala terhadap kendaraan operasional pemerintah, termasuk pelatihan berkala untuk para sopir, terutama yang bertugas di area padat penduduk atau lingkungan sekolah.

“Kendaraan yang digunakan untuk pelayanan publik harus melewati standar keamanan yang ketat, bukan hanya secara teknis tetapi juga manusiawi. Sopir harus dipastikan dalam kondisi layak mengemudi, baik fisik maupun mental,” ujarnya.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya