Winna Balina Buka Suara: Tanda-tanda Selingkuh Sang Suami Sudah Muncul Sejak Awal Pernikahan, Kasus Viral dengan Pramugari Kembali Gemparkan Publik
Dewi-Instagram-
Winna Balina Buka Suara: Tanda-tanda Selingkuh Sang Suami Sudah Muncul Sejak Awal Pernikahan, Kasus Viral dengan Pramugari Kembali Gemparkan Publik
Isu perselingkuhan yang melibatkan seorang direksi maskapai penerbangan swasta dan pramugari berinisial EDL (Exy) kembali menjadi sorotan publik. Cerita ini bukan sekadar gosip belaka—ia menyentuh lapisan emosional yang dalam, terutama setelah sang istri sah, Winna Balina, akhirnya angkat bicara secara terbuka melalui platform media sosial dan podcast populer dr. Richard Lee. Pengakuan Winna tidak hanya membongkar dugaan perselingkuhan, tetapi juga mengungkap pola perilaku sang suami yang selama ini ia abaikan demi menjaga rumah tangga.
Rekaman CCTV Jadi Titik Balik Sorotan Publik
Pemicu utama kembalinya kasus ini ke permukaan adalah beredarnya rekaman CCTV berdurasi lebih dari dua menit yang menampilkan sang suami dan pramugari Exy masuk bersama ke dalam lift sambil berbincang santai. Meski tidak menunjukkan adegan intim atau eksplisit, interaksi mereka yang terlihat akrab dan tidak profesional memantik spekulasi luas di kalangan netizen.
Video tersebut menyebar luas di media sosial, disertai narasi bahwa keduanya diduga memiliki hubungan terlarang. Nama maskapai penerbangan tempat sang direksi bekerja pun ikut tercoreng, meski hingga kini perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan pelanggaran kode etik internal tersebut.
Winna Balina: “Tanda-tandanya Sudah Ada Sejak Lama”
Dalam wawancara eksklusif dengan dr. Richard Lee, Winna Balina dengan suara bergetar menceritakan lika-liku pernikahannya yang kini berada di ambang kehancuran. Ia mengungkapkan bahwa sang suami memang mulai menanjak karier setelah mereka menikah—sebuah momen yang awalnya ia rayakan sebagai keberhasilan bersama. Namun, di balik pencapaian profesional itu, Winna mengaku mulai menemukan “tanda-tanda merah” yang tak bisa diabaikan.
“Sejak awal pernikahan, dia memang punya kebiasaan iseng. Sering menggoda perempuan lewat pesan, dan kalau ketahuan, selalu bilang cuma bercanda,” ungkap Winna.
Ia mengaku telah berkali-kali menemukan sang suami tengah asyik chatting dengan perempuan lain. Setiap kali terciduk, sang suami meminta maaf dan berjanji tak mengulangi. Namun, pola tersebut terus berulang—menjadi lingkaran tak berujung yang menggerogoti kepercayaannya.
Kronologi Kecurigaan yang Menguat
Salah satu momen paling mencurigakan terjadi pada 26 Juni lalu. Winna menemukan riwayat panggilan FaceTime di iPad milik suaminya, padahal menurut keterangan sang suami, saat itu ia sedang berada di Jeddah, Arab Saudi, untuk urusan pekerjaan. Ketidakkonsistenan ini memperkuat dugaan bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu.
Tak hanya itu, Winna juga mengungkap kebiasaan sang suami yang kerap menghindar dari konflik rumah tangga. Setiap kali terjadi pertengkaran, alih-alih duduk bersama mencari solusi, suaminya justru memilih pergi ke luar kota—seolah menggunakan “perjalanan dinas” sebagai tameng.
Salah satu insiden paling menohok terjadi ketika suaminya dijadwalkan terbang ke Makassar. Winna awalnya ingin ikut serta, namun permintaannya justru ditolak dengan cara yang tak biasa. Sang suami memintanya membeli tiket sendiri dan menolak jika ia ikut menginap di hotel yang sama.
“Saya tanya, ‘Apakah ada perempuan lain?’ Jawabannya bikin saya hancur: ‘Kalau memang tidak ada perempuan lain, kita cerai saja,’” kenang Winna, suaranya bergetar menahan air mata.
Pernyataan itu bukan hanya menunjukkan sikap defensif, tapi juga indikasi bahwa sang suami mungkin telah memutuskan untuk mengakhiri pernikahan—bahkan sebelum Winna sempat mengonfirmasi kecurigaannya.
Cerai Talak: Akhir dari Perjuangan Menyelamatkan Rumah Tangga
Beberapa waktu setelah konflik memuncak, Winna dikejutkan dengan gugatan cerai talak yang diajukan oleh sang suami secara sepihak—tanpa proses mediasi atau diskusi lebih lanjut. Dalam ajaran agama yang dianut keduanya, talak adalah bentuk perceraian yang sah, namun bagi Winna, cara ini terasa seperti pengkhianatan terakhir.
“Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya sudah berusaha memahami, memberi kesempatan, bahkan menahan sakit hati berkali-kali. Tapi ternyata, itu tidak cukup,” ujarnya lirih.
Kini, Winna memilih untuk pasrah. Ia mengaku sedang berusaha menerima kenyataan bahwa pernikahannya—yang dulu dibangun penuh cinta dan harapan—kini tinggal reruntuhan. Namun, dengan keberaniannya berbicara terbuka, ia berharap kisahnya bisa menjadi peringatan bagi perempuan lain: jangan mengabaikan tanda-tanda bahaya dalam hubungan, sekecil apa pun itu.