Insentif SPPG Rp6 Juta Per Hari Terancam Dipangkas Jika Dapur Makan Bergizi Gratis Tak Penuhi Standar – Ini Syaratnya!
makan siang-pixabay-
Artinya, dana insentif ini bukan uang ‘gratis’, melainkan bagian dari sistem akuntabilitas yang memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah benar-benar menghasilkan manfaat nyata bagi penerima manfaat—yaitu anak-anak, lansia, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya yang menjadi sasaran program MBG.
Dampak Sosial dan Tanggung Jawab Moral
Program MBG sendiri merupakan bagian dari upaya nasional untuk memerangi stunting, kekurangan gizi kronis, dan ketimpangan akses pangan di daerah terpencil maupun perkotaan. Di balik angka insentif yang menggiurkan, terdapat tanggung jawab moral yang besar: memastikan setiap porsi makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman, halal, dan disiapkan dalam lingkungan yang higienis.
Kegagalan memenuhi standar tidak hanya berdampak finansial bagi SPPG, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan penerima manfaat—khususnya anak-anak yang sistem imunnya masih rentan.
Transparansi dan Pengawasan Ketat Jadi Kunci
BGN menjamin bahwa proses evaluasi dapur MBG akan dilakukan secara transparan dan berbasis data. Tim appraisal yang terdiri dari ahli gizi, insinyur sanitasi, dan auditor keuangan akan melakukan kunjungan mendadak (surprise inspection) untuk memastikan konsistensi standar operasional.
Selain itu, laporan kinerja bulanan SPPG—termasuk dokumentasi kegiatan, daftar relawan terlatih, dan pemeliharaan fasilitas—wajib diunggah ke sistem digital BGN. Hal ini memungkinkan pengawasan real-time dan meminimalkan risiko penyalahgunaan anggaran.