5 Kota Paling Hijau dan Bersih di Jawa Timur: Madiun Jadi yang Terdepan, Dijuluki "Kota Gadis"
jawa timur-pixabay-
5 Kota Paling Hijau dan Bersih di Jawa Timur: Madiun Jadi yang Terdepan, Dijuluki "Kota Gadis"
Jawa Timur, provinsi yang dikenal dengan kekayaan alam, budaya, dan dinamika perkotaannya, kini menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui sejumlah kota yang berhasil mempertahankan kualitas udara bersih dan ruang hijau yang memadai. Dari sekian banyak daerah, lima kota di Jawa Timur berhasil mencatatkan diri sebagai yang paling hijau dan bersih berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (IKU) terkini. Yang menarik, kota peringkat pertama bahkan menyandang julukan unik: “Kota Gadis”.
Kualitas udara yang baik bukan sekadar soal statistik—ia adalah fondasi penting bagi kesehatan masyarakat, kenyamanan hidup, serta keberlangsungan ekosistem perkotaan. Kota-kota yang berhasil menjaga konsentrasi polutan seperti sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen dioksida (NO₂) pada level rendah layak diapresiasi. Pengukuran tersebut dilakukan secara berkala dua kali dalam setahun—yakni pada musim hujan dan musim kemarau—di empat lokasi strategis: kawasan industri, permukiman warga, koridor transportasi, dan area perkantoran.
Lantas, kota mana saja yang berhasil masuk dalam daftar elite ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Kota Madiun: “Kota Gadis” dengan Udara Terbersih di Jatim
Menempati peringkat pertama dengan skor Indeks Kualitas Udara mencapai 92,12, Kota Madiun bukan hanya unggul dalam kebersihan udara, tapi juga konsistensinya dalam menjaga keindahan kota. Tak heran, Madiun sering dijuluki “Kota Gadis”, sebuah akronim dari “Gabungan Industri Daerah Swasembada”—sebuah istilah yang merefleksikan identitas ganda kota ini: sebagai pusat industri dan perdagangan, sekaligus kota yang menjunjung tinggi kebersihan dan estetika lingkungan.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, pemerintah setempat gencar mendorong partisipasi warga dalam menjaga kebersihan melalui program kerja bakti rutin setiap Jumat pagi. Kegiatan ini tak hanya membersihkan jalan protokol, tetapi juga memperkuat nilai gotong royong di tengah masyarakat.
Pada 19 September 2025, Wakil Wali Kota Madiun, F. Bagus Panuntun, bahkan turun langsung meninjau kerja bakti di kawasan Jalan Pahlawan. Dari trotoar hingga fasilitas umum, semuanya dibersihkan secara kolaboratif. “Kerja bakti ini bukan sekadar kegiatan bersih-bersih, tapi juga sarana menumbuhkan rasa memiliki terhadap kota,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari laman resmi madiunkota.go.id.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kenyamanan lingkungan dan keberlanjutan budaya gotong royong harus terus dipelihara. “Harapannya, lingkungan Kota Madiun tetap terjaga, masyarakat merasa nyaman, dan nilai-nilai kebersamaan tak pernah luntur,” tambahnya.
2. Kota Probolinggo: Kota Pelabuhan yang Ramah Lingkungan
Menyusul di posisi kedua, Kota Probolinggo mencatatkan skor IKU sebesar 90,74. Meski dikenal sebagai kota pesisir dengan aktivitas pelabuhan yang cukup padat, Probolinggo berhasil meminimalkan dampak polusi melalui pengelolaan limbah yang baik dan perluasan ruang terbuka hijau. Kota ini juga aktif mengkampanyekan program “Bersih Pantai” dan “Hijaukan Kota” yang melibatkan pelajar, komunitas, dan dunia usaha.