Polisi Amankan 4 Staf dan Keluarga yang Kini Terluka Secara Emosional dan Finansial Akibat Penipuan Wedding Organizer Fiktif Ayu Puspita Dinanti

Polisi Amankan 4 Staf dan Keluarga yang Kini Terluka Secara Emosional dan Finansial Akibat Penipuan Wedding Organizer Fiktif Ayu Puspita Dinanti

Ilustrasi kejahatan--

Polisi Amankan 4 Staf dan Keluarga yang Kini Terluka Secara Emosional dan Finansial Akibat Penipuan Wedding Organizer Fiktif Ayu Puspita Dinanti

Sebuah mimpi indah pernikahan berubah menjadi mimpi buruk bagi puluhan pasangan calon pengantin di Jakarta. Mereka menjadi korban penipuan berkedok jasa wedding organizer (WO) yang diduga dijalankan oleh seorang perempuan bernama Ayur Puspita Dinanti. Kasus ini kini menyeret 87 orang korban dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah, dan mengejutkan publik karena terungkapnya modus yang terstruktur serta keterlibatan empat staf dalam operasional penipuan tersebut.



Kasus ini mencuat ke permukaan setelah ratusan orang—sebagian besar korban—menggeruduk kediaman Ayu Puspita Dinanti di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, pada Minggu (7/12/2025). Aksi unjuk rasa spontan tersebut hampir berujung kekerasan jika tidak segera ditangani aparat kepolisian. Kini, Ayu dan empat orang stafnya telah diamankan oleh Polres Metro Jakarta Utara untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Modus Penipuan Berkedok Cinta dan Pernikahan
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Onkoseno G Sukahar, pelaku menawarkan paket pernikahan lengkap dengan harga yang tergolong kompetitif. Namun, pada praktiknya, janji-janji tersebut tidak pernah ditepati.

“Yang melapor ke kami ada 87 orang dari berbagai wilayah. Total kerugian yang dilaporkan mencapai ratusan juta rupiah,” ungkap Onkoseno saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).


Modus yang digunakan oleh Ayu tergolong canggih. Ia memanfaatkan kepercayaan calon pengantin yang sedang dilanda euforia persiapan pernikahan. Dengan promosi melalui media sosial dan testimoni palsu, Ayu berhasil meyakinkan korbannya bahwa jasanya adalah solusi sempurna untuk hari paling istimewa dalam hidup mereka. Namun, ketika hari-H tiba, dekorasi tidak muncul, katering tak kunjung datang, hingga dokumentasi pernikahan pun tak pernah direkam.

Amuk Massa dan Drama di Balik Pernikahan yang Gagal
Drama besar terjadi sehari sebelum penangkapan. Sekitar 200 orang, terdiri atas korban dan keluarga mereka, berkumpul di rumah Ayu Puspita Dinanti. Mereka datang bukan hanya untuk menuntut uang kembali, tetapi juga menuntut keadilan atas mimpi yang hancur. Beberapa korban bahkan mengaku telah menabung selama bertahun-tahun demi hari pernikahan mereka, yang akhirnya berubah menjadi aib di depan keluarga besar.

“Situasi sempat memanas. Mereka benar-benar marah, frustasi, dan merasa dikhianati,” ujar Kombes Alfian Nurrizal, Kapolres Metro Jakarta Timur, dalam keterangan pers terpisah. “Untungnya, kami berhasil mengamankan situasi dan membawa tersangka ke kantor polisi sebelum terjadi tindakan main hakim sendiri.”

Empat Orang Staf Ikut Diamankan, Indikasi Jaringan Terorganisir
Yang mengejutkan, polisi tidak hanya menangkap Ayu Puspita Dinanti. Empat orang staf yang selama ini membantu operasional WO tersebut juga ikut diamankan. Penyidik menduga kuat bahwa penipuan ini bukan aksi tunggal, melainkan bagian dari jaringan yang terorganisir dengan peran dan pembagian tugas yang jelas.

“Kami sedang mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat, termasuk pemasok atau rekan bisnis yang mungkin mengetahui praktik ini,” tambah Onkoseno.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya