Kabupaten Kutai Timur Digemparkan Anggaran Rp261 Miliar untuk Tisu Toilet—Benarkah Ada yang Tak Beres?
uang-pixabay-
Kabupaten Kutai Timur Digemparkan Anggaran Rp261 Miliar untuk Tisu Toilet—Benarkah Ada yang Tak Beres?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, kini tengah menjadi sorotan nasional setelah beredar dugaan alokasi anggaran fantastis senilai Rp261 miliar—yang disebut digunakan untuk pengadaan tisu toilet. Temuan ini memicu gelombang protes, kecurigaan, sekaligus perdebatan sengit di media sosial, terutama di platform Threads, sejak unggahan viral pada 5 Desember 2025.
Dalam unggahan akun @infocerewet_official, terlihat tangkapan layar dokumen APBD yang menunjukkan alokasi anggaran sebesar Rp261.960.000.000 untuk pengadaan 2.000 pak tisu toilet. Jika dihitung kasar, satu pak berisi 12 roll, berarti total ada 24.000 roll tisu toilet yang dianggarkan—jumlah yang memicu tanda tanya besar di kalangan publik.
Viral di Media Sosial, Netizen Bereaksi Beragam
Unggahan tersebut langsung menjadi viral, memancing respons beragam dari warganet. Sebagian mencurigai ada praktik “proyek siluman”—istilah umum untuk proyek fiktif atau mark-up anggaran—sementara lainnya berusaha menelaah secara rasional.
Akun @melisaaburaerah mencoba melakukan perhitungan:
“261,96 miliar dibagi 2.000 pak = Rp130.980.000 per pak. Lalu dibagi 12 roll = sekitar Rp10.915 per roll. Kalau dilihat harganya, sebenarnya masih masuk akal. Saya tidak membela siapa-siapa, cuma menghitung saja.”
Pendapat serupa disampaikan @va.ys:
“Harga tisu toilet di marketplace sekitar Rp80 ribuan per pak (isi 12) belum termasuk ongkir. Jadi dari sisi harga, tidak terlalu mencurigakan. Yang jadi pertanyaan: apakah benar butuh sebanyak itu?”
Namun, kecurigaan tak bisa diabaikan begitu saja. Akun @bakul_uni bertanya kritis:
“Seriuskah satu kabupaten menghabiskan 24.000 roll tisu toilet dalam setahun? Itu berarti rata-rata 65 roll per hari. Untuk apa sebanyak itu?”
Sementara itu, @andriyowes menyindir lebih tajam:
