Wapres Gibran Hadapi Medan Ekstrem Naik Motor Trail, Tinjau Langsung Korban Banjir Bandang di Agam, Sumatera Barat
Gibran-Instagram-
Wapres Gibran Hadapi Medan Ekstrem Naik Motor Trail, Tinjau Langsung Korban Banjir Bandang di Agam, Sumatera Barat
Dalam upaya menunjukkan solidaritas dan kepemimpinan di tengah musibah, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan langsung ke wilayah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Kamis (4/12/2025). Kunjungan ini tak hanya bersifat simbolis—Gibran benar-benar menembus medan ekstrem demi menjangkau masyarakat yang terisolasi akibat bencana alam yang melanda sejak awal pekan ini.
Menembus Medan Terjal dengan Motor Trail
Tak seperti kunjungan pejabat pada umumnya yang memilih kendaraan roda empat atau cukup meninjau dari udara, Gibran memilih cara yang lebih personal dan nyata: menunggangi motor trail. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Jalan menuju sejumlah titik pengungsian terparah di Agam masih tertutup lumpur tebal, sangat sempit, bahkan nyaris tak mungkin dilalui mobil. Hanya sepeda motor—khususnya jenis trail berperforma tinggi—yang mampu melintasi medan berat tersebut.
Usai tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Gibran langsung menaiki helikopter untuk menjangkau wilayah Agam yang infrastrukturnya rusak parah. Namun selepas mendarat, perjalanan tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan perjalanan darat dengan motor trail menuju posko pengungsian yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Buku Catatan di Lengan, Hati untuk Rakyat
Dalam perjalanan menembus jalan berlumpur itu, Gibran terlihat membawa buku catatan kecil di lengan kirinya. Pandangannya tak pernah lepas dari pemandangan memilukan di sepanjang rute: deretan rumah warga yang hancur tersapu arus deras, puing-puing bangunan berserakan, dan lahan pertanian yang berubah jadi rawa pasca-banjir. Ekspresinya serius, namun penuh empati—seolah menyerap setiap kisah penderitaan yang ditinggalkan bencana ini.
“Saya harus melihat langsung, bukan hanya mendengar laporan,” ujar Gibran saat berdialog singkat dengan petugas SAR di lokasi. “Kami perlu memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat, dan pemulihan dimulai secepatnya.”
Prioritaskan Operasi SAR, Hindari Gangguan Logistik
Alasan Gibran memilih motor trail bukan sekadar simbolisasi kedekatan dengan rakyat, tapi juga pertimbangan operasional. Kendaraan roda empat dinilai berpotensi mengganggu jalannya operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang tengah berlangsung intensif. Jalur-jalur evakuasi yang sempit harus tetap lancar bagi ambulans darurat, mobil logistik, dan tim medis.
“Dengan menggunakan motor trail, kami tidak menghambat kerja tim SAR, sekaligus bisa menjangkau titik-titik yang bahkan belum tersentuh bantuan,” jelasnya.
Koordinasi Lapangan dan Respons Cepat atas Arahan Presiden
Kunjungan Gibran ke Agam juga merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang beberapa hari lalu menekankan pentingnya sinergi penuh antara pemerintah pusat, daerah, TNI/Polri, dan lembaga kemanusiaan dalam menangani bencana. Presiden menegaskan bahwa mitigasi, penanganan darurat, hingga fase pemulihan infrastruktur harus dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.
Di lapangan, Gibran berkoordinasi langsung dengan jajaran pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, serta komunitas relawan lokal. Ia meminta agar setiap kendala—mulai dari keterbatasan akses, kebutuhan logistik, hingga layanan kesehatan—segera diinventarisasi dan ditindaklanjuti secara bertahap.
Baca juga: Benarkah Perkebunan Kelapa Sawit Picu Bencana di Sumatera? Ini Fakta Lingkungan yang Perlu Anda Tahu