Bukan Anak Epy Kusnandar, Sosok Ini yang Minta Suaminya Tak Dimakamkan di Garut — Alasannya Menyentuh Hati
Epy-Instagram-
Bukan Anak Epy Kusnandar, Sosok Ini yang Minta Suaminya Tak Dimakamkan di Garut — Alasannya Menyentuh Hati
Kepergian Epy Kusnandar atau yang akrab disapa Kang Mus meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sesama artis, hingga jutaan penggemar yang mengenalnya lewat perannya sebagai Kang Mus di serial populer Preman Pensiun. Namun, di balik prosesi pemakamannya yang penuh haru, muncul satu pertanyaan yang terus menggema di kalangan publik: mengapa Epy Kusnandar tidak dimakamkan di tanah kelahirannya, Garut, sesuai wasiatnya?
Ternyata, keputusan tersebut bukan diambil secara gegabah. Di balik perubahan rencana pemakaman itu, terdapat permintaan yang datang bukan dari anaknya—melainkan dari sosok yang paling dekat dengannya selama masa hidupnya: Karina Ranau, sang istri sah.
Wasiat yang Tak Tertunaikan
Selama bertahun-tahun, Epy Kusnandar kerap menyinggung keinginannya untuk dimakamkan di Garut. Ia bahkan tak segan membahas hal itu di berbagai kesempatan wawancara televisi. Bagi pria kelahiran Garut, 25 Agustus 1971, itu bukanlah sekadar keinginan pribadi, melainkan wasiat terakhir dari sang ibu yang meninggal beberapa tahun lalu.
“Kalau nanti aku meninggal, kuburkan aku di Garut, di samping makam ibu,” ujar Epy dalam salah satu tayangan talkshow beberapa waktu lalu—kutipan yang kini viral kembali di media sosial pasca kepergiannya.
Namun, meski wasiat itu begitu jelas dan diulang berkali-kali, keluarga memutuskan bahwa jenazah Epy Kusnandar akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Rabu, 3 Desember 2025. Alasannya? Permintaan dari Karina Ranau—seorang istri yang tak ingin kehilangan kehadiran suaminya, bahkan setelah kematian.
Permintaan Karina Ranau yang Menyentuh
Melalui unggahan akun TikTok @aladdin_simba yang dikonfirmasi oleh pihak keluarga, disebutkan bahwa keputusan untuk tidak menguburkan Epy di Garut didasari pada pertimbangan emosional dan psikologis yang sangat kuat.
Karina Ranau, yang telah menemani Epy sejak awal karier hingga detik-detik terakhir hidupnya, secara terbuka menyatakan ketidaksanggupannya untuk berpisah jauh dari suaminya—bahkan dalam kematian. Bagi Karina, jarak antara Jakarta dan Garut bukan sekadar kilometer, melainkan jurang rindu yang tak sanggup ia lewati.
“Saya ingin tetap bisa datang setiap hari. Saya ingin anak-anak kami juga bisa datang kapan saja. Kalau di Garut, terlalu jauh… kami akan kesepian tanpa dia,” ujar Karina dalam wawancara singkat dengan media.
Pernyataan itu bukan hal baru. Sejak lama, Karina memang dikenal tak sepenuhnya setuju dengan keinginan suaminya tersebut. Dalam berbagai program televisi, ia kerap menyampaikan rasa cemas dan sedih jika harus “kehilangan” Epy dua kali: pertama saat meninggal, dan kedua saat jasadnya dibawa jauh dari keluarga.