Apa Arti Vest yang Dikenakan Verrel Bramasta saat Turun Tangan Bantu Korban Banjir Sumatera Barat?
Verrel-Instagram-
Kontrol Komentar, Fokus pada Dukungan Positif
Menariknya, Verrel memilih untuk membatasi kolom komentar di unggahan tersebut. Dengan begitu, ruang diskusi di akun pribadinya didominasi oleh pesan-pesan dukungan dan semangat, bukan hujatan atau sindiran. Strategi ini dianggap cerdas oleh sebagian pengamat media sosial, karena memungkinkan narasi positif mengenai aksi kemanusiaannya tetap menjadi fokus utama.
Beberapa pengguna Instagram bahkan menyebut bahwa sikap Verrel bisa menjadi contoh bagi pejabat lainnya untuk tidak hanya hadir dalam rapat atau konferensi pers, tetapi benar-benar menunjukkan kepedulian di lapangan.
Baca juga: Berapa Harga Vivo X300? Benarkah Punya Flagship Compact yang Kecil-Kecil Cabe Rawit?
Kemanusiaan di Atas Citra
Di balik riuhnya perdebatan soal gaya busana, inti dari aksi Verrel tetap tak bisa diabaikan: ia datang, melihat, mendengar, dan memberi. Dalam situasi krisis seperti bencana alam, kehadiran fisik seorang pemimpin atau figur publik bisa memberikan efek psikologis yang luar biasa bagi para korban — rasa diperhatikan, tidak sendirian, dan punya harapan.
Yang perlu diingat, bencana alam bukanlah panggung, tetapi medan nyata penderitaan. Namun, jika kehadiran seseorang — meski dengan gaya yang berbeda — mampu membawa bantuan nyata dan menggerakkan lebih banyak orang untuk peduli, maka tujuan kemanusiaannya telah tercapai.
Di tengah kritik dan pujian, Verrel Bramasta membuktikan bahwa sebagai anggota DPR, dirinya tak hanya hadir di gedung parlemen, tetapi juga di tanah yang basah oleh air mata dan lumpur akibat banjir. Dan mungkin, itulah wujud nyata dari “mewakili rakyat” yang sesungguhnya.