Tragedi Wang Fuk Court: Kebakaran Mematikan di Hong Kong Tewaskan 55 Orang, Ratusan Masih Hilang—Dua WNI Jadi Korban
Hongkong-Instagram-
“Bagaimana kami harus memulai hidup lagi?” tanya Ny. Chen, seorang pensiunan yang kehilangan suaminya dalam kebakaran. “Tidak ada asuransi, tidak ada tabungan... hanya reruntuhan.”
Pentingnya Reformasi Keselamatan Bangunan
Insiden Wang Fuk Court bukan sekadar kecelakaan. Ini adalah cerminan dari kelalaian sistemik dalam pengawasan proyek konstruksi, manajemen risiko bencana, dan perlindungan terhadap kelompok rentan di perkotaan. Para ahli menyerukan penerapan regulasi ketat terhadap bahan bangunan, pemasangan sistem deteksi asap otomatis, serta simulasi evakuasi rutin di semua kompleks perumahan.
Selain itu, tekanan juga meningkat agar Hong Kong merevisi kebijakan perumahan publiknya, termasuk memperbaiki kualitas bangunan lama dan memastikan aksesibilitas bagi lansia dan difabel dalam situasi darurat.
Doa dan Solidaritas untuk Para Korban
Di tengah reruntuhan dan kepiluan, warga Hong Kong menunjukkan solidaritas luar biasa. Donasi pakaian, makanan, dan selimut terus mengalir. Komunitas agama, lembaga amal, dan organisasi migran seperti Mission for Migrant Workers (MFMW) turut memberikan bantuan darurat.
Bagi keluarga korban di Indonesia, dukungan juga datang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas PMI di luar negeri. Semua berharap, dari tragedi ini, lahir kebijakan yang lebih manusiawi dan sistem yang lebih aman bagi jutaan jiwa yang tinggal di kota-kota padat di seluruh dunia.
Semoga arwah para korban diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan untuk bangkit kembali.