Inara Rusli Akhirnya Buka Suara: Ini Kronologi Lengkap dan Alasan Ia Nikah Siri dengan Insanul Fahmi yang Masih Beristri
Inara-Instagram-
Inara Rusli Akhirnya Buka Suara: Ini Kronologi Lengkap dan Alasan Ia Nikah Siri dengan Insanul Fahmi yang Masih Beristri
Nama Inara Idola Rusli kini menjadi sorotan publik menyusul beredarnya dugaan perselingkuhan dan perzinaan dengan Insanul Fahmi, suami dari Wardatina Mawa. Setelah bungkam selama beberapa waktu, Inara akhirnya angkat bicara melalui konferensi pers yang digelar di kawasan Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (28/11/2025). Dalam jumpa pers tersebut, kuasa hukumnya, Putra Kurniadi, memberikan penjelasan rinci mengenai kronologi hubungan keduanya serta alasan di balik keputusan mereka menikah siri.
Awal Mula Pertemuan: Dijembatani Teman Dekat Istri Sah
Menurut Putra Kurniadi, hubungan antara Inara dan Insanul Fahmi (nama asli: Ihsan Nurfahmi) berawal pada Juli 2025. Uniknya, pertemuan pertama mereka bukanlah kebetulan semata, melainkan dijembatani oleh seseorang yang sangat dekat dengan Wardatina Mawa—istri sah Insanul Fahmi—berinisial AQ.
“Perkenalan itu terjadi melalui AQ, yang notabene merupakan teman dekat Wardatina,” ungkap Putra. Ia menambahkan bahwa setelah pertemuan awal tersebut, komunikasi antara Inara dan Insanul Fahmi mulai intens. “Saudara Ihsan sangat aktif menghubungi klien kami, sering mengirim pesan, dan selalu menawarkan bantuan, terutama terkait bisnis yang sedang klien kami bangun.”
Dalam keterangan itu, Putra menekankan bahwa Insanul Fahmi tampil sebagai figur yang hangat, penuh perhatian, dan sangat mendukung usaha Inara. Sikap inilah yang perlahan-lahan membangun kepercayaan di hati Inara.
Insanul Mengaku Lajang, Inara Tertipu Citra di Media Sosial
Salah satu alasan utama Inara percaya bahwa Insanul Fahmi masih lajang adalah pernyataan langsung dari sang pria. Dalam salah satu pertemuan, Insanul tegas mengaku belum menikah. Pernyataan itu diperkuat dengan citra yang ditampilkan di akun Instagram-nya yang—menurut penilaian Inara—tidak pernah menampilkan momen kebersamaan dengan istri atau anak.
“Tidak ada unggahan apapun yang mengindikasikan bahwa dia sudah menikah. Tidak ada foto keluarga, tidak ada momen romantis dengan pasangan. Hal ini membuat klien kami benar-benar yakin bahwa statusnya masih single,” jelas Putra.
Lebih jauh, kuasa hukum itu menyebut bahwa keyakinan Inara semakin kuat setelah Insanul secara terbuka menyatakan niat serius menjalin hubungan. “Seperti yang pernah disampaikan klien kami dalam wawancara di salah satu program televisi pagi, Insanul memang menunjukkan keseriusan sejak awal,” tambahnya.
Dari Kolaborasi Bisnis ke Ikatan Hati
Awalnya, kedekatan antara Inara dan Insanul memang dibangun atas dasar kolaborasi bisnis. Namun, seiring waktu, intensitas komunikasi dan pertemuan membuat hubungan mereka bergeser ke ranah perasaan. Inara mengaku terkesan dengan sikap Insanul yang penuh perhatian, suportif, dan selalu hadir di saat-saat penting.
“Bukan hanya soal bisnis, tapi juga emosional. Dia selalu ada, memberi semangat, dan mendengarkan keluh kesah klien kami,” ujar Putra. Yang membuat kepercayaan Inara semakin melekat adalah momen ketika Insanul memperkenalkan keluarganya—khususnya orang tuanya—kepada Inara.
“Di sinilah klien kami merasa yakin bahwa latar belakang keluarganya jelas, dan hubungan ini bukan main-main,” tegasnya.
Taaruf dan Keputusan Nikah Siri demi Hindari Dosa
Seiring berjalannya waktu, Insanul Fahmi menyatakan niat menikah dengan Inara. Rencana pernikahan resmi sempat dijadwalkan pada tahun 2026. Namun, keduanya tidak ingin hubungan mereka berjalan dalam “zona abu-abu” yang berpotensi menimbulkan dosa.
Untuk menghindari hal tersebut, mereka memutuskan menikah siri terlebih dahulu pada 7 Agustus 2025—hanya sebulan setelah pertemuan pertama mereka.
“Saudara Ihsan berkata, ‘Aku yakin kita bisa maju dan sukses bersama.’ Kalimat itulah yang membuat klien kami semakin yakin dan menerima pinangannya,” ungkap Putra Kurniadi, menirukan perkataan Insanul Fahmi.
Nikah siri, menurut Inara, adalah bentuk komitmen mereka untuk menjalani hubungan sesuai ajaran agama, meskipun secara administratif belum tercatat di negara. Ia menegaskan bahwa keputusan itu diambil dengan pertimbangan matang dan niat tulus untuk menjauhi maksiat.