Jawaban Kuis FC Mobile Hari Ini: Keiji Tamada, Pahlawan Tanpa Nama yang Menyelamatkan Jepang di Semifinal Piala Asia 2004
Jepang-Instagram-
Jawaban Kuis FC Mobile Hari Ini: Keiji Tamada, Pahlawan Tanpa Nama yang Menyelamatkan Jepang di Semifinal Piala Asia 2004
Dalam dunia game sepak bola digital, FC Mobile tak hanya menjadi ajang simulasi kehebatan tim impian, tapi juga menjadi wadah bagi para penggemar untuk menguji pengetahuan sejarah sepak bola Asia. Dan kali ini, salah satu pertanyaan dalam Trivia Event: Cerita Bangsa Jepang hari ke-8 benar-benar menguji ingatan para penggemar:
“Siapa pencetak gol penentu kemenangan Jepang di semifinal Piala Asia AFC 2004 melawan Bahrain?”
Pertanyaan sederhana, tapi jawabannya menyimpan kisah epik yang layak dikenang. Bukan sekadar nama di layar, tapi seorang striker yang menjadi titik balik sejarah bagi tim Samurai Biru.
Mari kita telusuri kembali satu pertandingan yang hampir terlupakan oleh generasi muda — tapi tetap hidup dalam ingatan para pecinta sepak bola yang menghargai drama, ketahanan, dan keajaiban di atas lapangan.
Laga yang Gagal Dilewatkan: Jepang vs Bahrain, Semifinal Piala Asia 2004
Pada 3 Agustus 2004, di Stadion Workers’ Stadium di Beijing, China, sebuah pertandingan berlangsung yang tak hanya menentukan jalan menuju final — tapi juga menguji nyali segenap pemain dan pendukungnya.
Jepang, sang juara bertahan, menghadapi Bahrain, tim yang dianggap sebagai underdog, tapi penuh semangat dan keberanian.
Tak ada yang menyangka bahwa laga ini akan menjadi salah satu pertandingan paling liar dan emosional dalam sejarah Piala Asia.
Dalam enam menit pertama, Bahrain langsung menggempur. A’Ala Hubail, sang penyerang andalan, memanfaatkan kelemahan lini belakang Jepang yang terlalu maju. Bola mengalir mulus, dan ia menyelesaikannya dengan tenang — 1–0 untuk Bahrain.
Tapi yang lebih mengejutkan datang di menit ke-40. Yasuhito Endo, gelandang kunci Jepang, mendapat kartu merah setelah menyikut lawan dalam sebuah kontak panas. Jepang kini harus bertahan dengan 10 pemain — dan hampir semua orang mengira mimpi mereka untuk melaju ke final sudah sirna.
Kebangkitan Samurai Biru: Ketika Harapan Tidak Mati
Namun, sepak bola bukan hanya soal jumlah pemain — tapi soal jiwa.
Di menit ke-48, tepat tiga menit setelah babak kedua dimulai, Koji Nakata menyamakan kedudukan. Sundulan kerasnya dari sepak pojok Shunsuke Nakamura menghantam gawang Bahrain, membangkitkan semangat seluruh tim dan pendukung Jepang di seluruh dunia.
1–1.
Tapi belum sempat napas mereka pulih, Keiji Tamada — striker muda berpunggung 11 yang kerap dianggap “hanya cadangan” — datang menyelamatkan. Dari sisi kanan, ia memotong masuk dengan kecepatan luar biasa, melewati dua pemain bertahan, lalu melepaskan tembakan sudut sempit yang tak bisa dijangkau kiper.
2–1 untuk Jepang.
Sementara penonton bersorak, Bahrain tidak menyerah. Di menit ke-70, Hubail kembali mencetak gol, menyamakan kedudukan menjadi 2–2. Dan empat menit menjelang waktu normal berakhir, Duaij Naser menembak keras ke pojok gawang — 3–2 untuk Bahrain.
Jepang hampir tersingkir.
Gol Penyelamat di Menit Ke-89: Ketika Harapan Tidak Hanya Berasal dari Bintang
Di menit ke-89, ketika hampir semua orang sudah menyerah, Yuji Nakazawa — bek tengah yang dikenal karena kekuatannya, bukan kemampuan mencetak gol — tiba-tiba menjadi pahlawan.
Dari tendangan bebas di sisi kiri, bola melayang ke kotak penalti, dan Nakazawa melompat tinggi, mengarahkan kepala ke sudut gawang.
3–3.
Pertandingan pun masuk ke babak perpanjangan waktu. Tak ada yang menyangka bahwa drama ini akan berlanjut — tapi inilah saatnya sejarah ditulis ulang.
Keiji Tamada: Pahlawan yang Tak Dibicarakan, Tapi Selalu Dikenang
Di menit ke-94 — hanya empat menit setelah babak tambahan dimulai — Tamada kembali muncul.
Ia menerima umpan dari sisi kanan, menghindari satu pemain, lalu melepaskan tembakan dengan kaki kanan yang presisi, mengarah ke pojok atas gawang. Kiper Bahrain tak bisa berbuat apa-apa.
4–3. Jepang unggul.
Gol ini bukan hanya menentukan kemenangan.
Ini adalah gol yang menyelamatkan mimpi.
Keiji Tamada, yang sebelumnya jarang menjadi sorotan, kini menjadi nama yang dikenang sepanjang masa. Ia bukan bintang besar seperti Nakamura atau Endo — tapi ia adalah pemain yang tetap berdiri, tetap berjuang, dan ketika tim paling membutuhkan, ia tidak bersembunyi.
Golnya inilah yang membawa Jepang ke final — dan pada akhirnya, mereka menaklukkan tuan rumah Tiongkok 3–1 untuk meraih gelar juara Piala Asia 2004 untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut.
Jawaban Kuis FC Mobile: A. Keiji Tamada
Jadi, jika Anda sedang menjawab kuis FC Mobile hari ini dengan pertanyaan:
“Siapa pencetak gol penentu kemenangan Jepang di semifinal Piala Asia 2004 melawan Bahrain?”