Harga Virtual Gift DSultan dan DBoss di Dangdut Academy 7 Indosiar Setara Berapa Rupiah? Simak Ulasan Lengkapnya!
D academi-Instagram-
Harga Virtual Gift DSultan dan DBoss di Dangdut Academy 7 Indosiar Setara Berapa Rupiah? Simak Ulasan Lengkapnya!
Gelaran Dangdut Academy 7 yang disiarkan oleh Indosiar kembali mencuri perhatian publik. Namun kali ini, bukan hanya penampilan para kontestan yang jadi sorotan, melainkan juga sistem baru yang diperkenalkan dalam kompetisi musik paling ikonik se-Asia Tenggara ini: virtual gift.
Sejak memasuki babak Top 10, Dangdut Academy 7 menghadirkan mekanisme voting yang berbeda dari musim-musim sebelumnya. Alih-alih hanya mengandalkan panggilan telepon atau aplikasi voting biasa, kini para penggemar bisa mendukung idola mereka melalui pengiriman virtual gift selama tayangan langsung (live show). Sistem ini tidak hanya memberikan nuansa interaktif yang lebih modern, tetapi juga membuka ruang bagi pendukung setia untuk benar-benar “membayar” dukungan mereka—secara harfiah.
Dua Tiket Langsung ke Babak Berikutnya via Virtual Gift
Menurut informasi resmi dari laman Indosiar.com, dua kontestan dengan jumlah virtual gift terbanyak selama periode show dan result night akan langsung lolos ke babak berikutnya—tanpa harus melalui proses eliminasi. Ini berarti, popularitas di media sosial saja tidak cukup; dukungan finansial dari penonton turut menentukan nasib para academia di panggung Dangdut Academy.
Pada penampilan perdana babak Top 10, Senin (21/10/2025), lima kontestan dari Grup 1 tampil memukau: Arbil, Syaqirah Sidrap, Yusuf, April Cirebon, dan Robi. Dari kelima nama tersebut, Syaqirah Sidrap berhasil meraih posisi teratas dalam perolehan virtual gift, sementara April Cirebon berada di urutan terendah.
Namun, di balik persaingan ketat itu, publik justru lebih penasaran dengan nilai rupiah dari virtual gift yang dikirim—khususnya dua jenis gift paling mewah: DSultan dan DBoss.
Berapa Harga Virtual Gift DSultan dan DBoss?
Isu mengenai harga virtual gift premium ini mulai viral di berbagai platform media sosial, terutama Facebook dan Twitter. Salah satu unggahan yang banyak dibagikan berasal dari akun Aisyah Isni Lubis, yang menyebut bahwa DBoss memiliki nilai setara Rp11 juta, sementara DSultan bahkan bisa mencapai Rp50 juta hingga Rp100 juta per satu kali pengiriman.
Jika informasi ini akurat, maka satu kali kirim DSultan setara dengan:
Gaji UMR Jakarta selama 3–6 bulan,
Biaya kuliah S1 di perguruan tinggi swasta ternama selama satu semester, atau
Harga motor keluaran terbaru.
Namun, penting dicatat: Indosiar maupun pihak penyelenggara Dangdut Academy 7 belum memberikan konfirmasi resmi mengenai nominal pasti dari virtual gift DSultan dan DBoss. Angka-angka tersebut masih beredar berdasarkan asumsi dan laporan tidak resmi dari penonton serta pengguna platform streaming yang terhubung dengan sistem voting Dangdut Academy.
Mengapa Harga Virtual Gift Bisa Fantastis?
Sistem virtual gift memang bukan hal baru di dunia hiburan digital. Platform seperti TikTok, YouTube Live, dan berbagai aplikasi live streaming lainnya telah lama menggunakan mekanisme serupa, di mana penonton bisa memberikan “hadiah digital” yang dikonversi dari uang sungguhan.
Di Dangdut Academy, virtual gift tidak hanya berfungsi sebagai simbol dukungan, tetapi juga menjadi indikator finansial langsung dari seberapa besar basis penggemar setia seorang kontestan. Semakin tinggi nilai gift yang dikirim, semakin besar pula peluang sang kontestan untuk melaju ke babak selanjutnya—tanpa harus bergantung pada penilaian juri atau keberuntungan voting biasa.
Gift seperti DBoss dan DSultan kemungkinan besar dirancang sebagai “hadiah eksklusif” yang hanya bisa dikirim oleh penonton dengan daya beli tinggi—atau oleh komunitas fanbase yang sangat solid dan terorganisir.
Kontroversi atau Inovasi?
Penggunaan sistem berbasis uang tunai ini tentu menuai pro dan kontra. Di satu sisi, ini dianggap sebagai inovasi digital yang menjawab tren interaksi penonton di era live streaming. Di sisi lain, banyak pihak khawatir bahwa kompetisi yang seharusnya menilai kualitas vokal dan bakat justru bisa “dibeli” oleh siapa pun yang mampu mengeluarkan uang lebih banyak.