Maria Victoria Viyata Mayos Anaknya Siapa? Inilah Biodata Kepala Departemen Eksternal BEM FISIP Unud, Diduga Terlibat Kasus Tragis Kematian Timothy Anugerah Saputra

Maria Victoria Viyata Mayos Anaknya Siapa? Inilah Biodata Kepala Departemen Eksternal BEM FISIP Unud, Diduga Terlibat Kasus Tragis Kematian Timothy Anugerah Saputra

Timothy-Instagram-

Hingga berita ini diturunkan, Maria belum memberikan pernyataan resmi kepada media. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa ia bersama lima mahasiswa lainnya telah dipanggil oleh tim investigasi internal kampus untuk memberikan klarifikasi.

Baca juga: Apa Penyebab Tomiichi Murayama Meninggal Dunia? Inilah Biodata dan Kronologi Mantan Perdana Menteri Jepang yang Tewas, Benarkah Akibat Serangan Jantung?



Gelombang Tuntutan Reformasi Budaya Organisasi Mahasiswa
Kasus ini memicu gelombang tuntutan dari berbagai pihak agar organisasi kemahasiswaan di lingkungan Unud—dan perguruan tinggi secara umum—melakukan evaluasi menyeluruh terhadap budaya internal mereka. Banyak mahasiswa dan alumni menilai bahwa struktur kekuasaan dalam organisasi kampus kerap kali menciptakan lingkungan toksik, di mana senioritas dan jabatan digunakan untuk melecehkan atau mengucilkan anggota yang dianggap “berbeda.”

“Ini bukan hanya soal satu atau dua orang. Ini soal sistem yang membiarkan perilaku toxic berkembang tanpa kontrol,” ujar seorang aktivis mahasiswa yang enggan disebut namanya.

Beberapa kelompok mahasiswa kini mulai menggalang kampanye daring dengan tagar #JusticeForTimothy dan #ReformasiBEMUnud, menuntut transparansi proses investigasi serta sanksi yang proporsional bagi para pelaku.


Langkah Selanjutnya: Investigasi Mendalam dan Pendampingan Psikologis
Pihak Unud menyatakan bahwa proses investigasi masih berlangsung dan akan melibatkan tim independen untuk memastikan objektivitas. Selain itu, universitas juga telah membuka layanan konseling gratis bagi mahasiswa yang terdampak secara emosional akibat kasus ini.

Rektor Unud, Prof. Dr. I Nyoman Gde Antara, dalam pernyataan resminya menegaskan komitmen universitas untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, termasuk perundungan verbal dan psikologis. “Kami berduka atas kepergian Timothy. Dan kami berjanji akan menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk memperbaiki tata kelola organisasi mahasiswa,” katanya.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya