Viral Video Santri Ikut Cor Bangunan 4 Lantai, Siapa Sebenarnya Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri?
Yusuf-Instagram-
Viral Video Santri Ikut Cor Bangunan 4 Lantai, Siapa Sebenarnya Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri?
Nama Pondok Pesantren Lirboyo tiba-tiba kembali mencuri perhatian publik nasional. Bukan karena prestasi akademik atau kegiatan keagamaannya yang biasa dikenal luas, melainkan lantaran sebuah video viral di media sosial yang menampilkan puluhan santri ikut serta dalam proses pengecoran bangunan bertingkat empat. Video tersebut memicu perdebatan sengit di kalangan netizen, sekaligus membangkitkan rasa penasaran: siapa sebenarnya pendiri pondok pesantren legendaris ini?
Video Viral Picu Pro dan Kontra
Video yang diunggah oleh akun TikTok @friska_32 tersebut memperlihatkan puluhan santri muda tampak antusias membantu proses pengecoran struktur bangunan yang terlihat cukup megah—berlantai empat, lengkap dengan kerangka besi dan bekisting beton. Aksi ini langsung menuai beragam reaksi dari warganet. Ada yang memuji semangat gotong royong dan nilai-nilai keikhlasan para santri, namun tak sedikit pula yang khawatir akan keselamatan mereka, terlebih mengingat insiden robohnya bangunan pondok pesantren di Sidoarjo belum lama ini yang menewaskan sejumlah korban.
Pertanyaan pun bermunculan: apakah aman melibatkan santri dalam pekerjaan konstruksi berat seperti ini? Apakah mereka dilengkapi alat pelindung diri (APD)? Dan yang paling mendasar—apakah ini praktik yang lazim di lingkungan pesantren?
Pengasuh Lirboyo Angkat Bicara
Menanggapi kekhawatiran publik, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Haji Abdul Muid Shohib, angkat suara. Ia menegaskan bahwa meskipun santri terlibat dalam proses pembangunan, peran mereka hanya sebagai pembantu, bukan pekerja utama atau tenaga ahli konstruksi.
“Santri-santri ini membantu secara sukarela, tidak dipaksa. Mereka melakukannya dengan niat ibadah dan berharap menjadi amal jariyah,” ujar Kiai Muid dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan gedung empat lantai tersebut tidak dilakukan sembarangan. Proyek ini dikerjakan dengan melibatkan kontraktor profesional dan tenaga ahli bersertifikat, yang memastikan semua aspek teknis dan keselamatan sesuai standar. Santri hanya diberi tugas ringan seperti mengangkut material ringan, membersihkan area, atau membantu logistik—bukan pekerjaan teknis berisiko tinggi.
Sejarah Panjang Pondok Lirboyo: Dari 1910 Hingga Jadi Raksasa Pendidikan Islam
Di balik kontroversi viral ini, masyarakat luas kembali mengingat betapa bersejarahnya Pondok Pesantren Lirboyo. Didirikan pada tahun 1910, pondok ini merupakan salah satu institusi pendidikan Islam tertua dan terbesar di Indonesia. Lokasinya berada di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Pendiri pondok ini adalah Almaghfurlah KH Abdul Karim, seorang ulama kharismatik yang dikenal gigih memperjuangkan pendidikan agama di tengah masa penjajahan Belanda. Dengan tekad kuat dan semangat dakwah, beliau membangun Lirboyo dari nol—awalnya hanya berupa gubuk kecil, hingga kini berkembang menjadi kompleks pesantren megah dengan ribuan santri dari seluruh penjuru Nusantara.
Kini, Pondok Pesantren Lirboyo tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ekonomi umat, penerbitan buku, rumah sakit, hingga lembaga keuangan syariah. Ribuan alumni Lirboyo tersebar di berbagai sektor, mulai dari politik, birokrasi, hingga dunia usaha.
Kepemimpinan Generasi Ketiga
Saat ini, pondok ini dipimpin oleh K.H. M. Anwar Manshur, cucu dari pendiri KH Abdul Karim. Di bawah kepemimpinannya, Lirboyo terus bertransformasi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai salaf (tradisional) yang menjadi ciri khasnya. Santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga ditanamkan semangat kemandirian, kerja keras, dan tanggung jawab sosial.
