HUGEL Artinya Apa? Asal Usul Kata yang Viral dari Mulut Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Bersama Selingkuhannya
Wahyu-Instagram-
HUGEL Artinya Apa? Asal Usul Kata yang Viral dari Mulut Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Bersama Selingkuhannya
Dunia maya kembali digemparkan oleh ulah seorang wakil rakyat. Kali ini, nama Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, menjadi pusat perhatian nasional setelah sebuah video pribadinya tersebar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, Moridu terlihat bersama seorang wanita yang diduga kuat sebagai selingkuhannya — dan di tengah tawa cekikikan, ia melontarkan pernyataan kontroversial yang membuat publik geram: "Aku bakal merampok uang negara!"
Namun, di balik kemarahan publik terhadap sikapnya yang dinilai melecehkan jabatan, ada satu kata kecil yang justru mencuri perhatian dan memicu rasa penasaran warganet: “Hugel”.
Apa artinya? Dari bahasa mana asalnya? Dan mengapa kata ini tiba-tiba menjadi viral?
Mari kita telusuri lebih dalam.
Kata “Hugel” yang Mencuri Perhatian: Apa Artinya?
Dalam video yang viral itu, Wahyudin Moridu secara gamblang menyebut kata “hugel” saat berbincang dengan wanita yang mendampinginya. Banyak netizen awalnya bingung — apakah itu istilah daerah? Bahasa asing? Atau sekadar candaan?
Ternyata, “hugel” adalah singkatan dari “hubungan gelap” — istilah slang yang kerap digunakan di kalangan masyarakat Sulawesi Utara, khususnya Manado, untuk menyebut hubungan terlarang di luar pernikahan, alias perselingkuhan.
Jadi, ketika Moridu menyebut “hugel”, ia secara tidak langsung mengakui bahwa wanita yang bersamanya bukanlah istrinya — melainkan “orang ketiga” dalam rumah tangganya.
Asal Usul Kata “Hugel”: Dari Manado untuk Indonesia
Kata “hugel” bukanlah istilah resmi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), melainkan bahasa gaul khas Manado yang lahir dari kebiasaan masyarakat setempat menyederhanakan frasa panjang menjadi akronim yang catchy dan mudah diingat.
Di Manado, istilah seperti “baku pica” (saling pukul), “torang samua basudara” (kita semua bersaudara), atau “manyun” (cemberut) sudah biasa dipakai sehari-hari. “Hugel” masuk dalam kategori ini — sebuah kreasi linguistik lokal yang kini mendunia karena viralnya skandal seorang pejabat.
Faktanya, sebelum kasus Moridu, kata “hugel” sudah cukup populer di kalangan anak muda Sulut, terutama di media sosial TikTok dan Instagram, sebagai kode halus untuk menyebut perselingkuhan tanpa harus blak-blakan.
Skandal yang Mengguncang: Dari Tawa di Mobil hingga Permintaan Maaf di Depan Istri
Video yang membuat “hugel” viral itu direkam di dalam mobil, saat Moridu dan wanita misterius itu sedang dalam perjalanan menuju Makassar. Dengan santainya, mereka tertawa terbahak-bahak sambil membahas rencana “merampok uang negara” — sebuah pernyataan yang seharusnya tak pantas keluar dari mulut seorang wakil rakyat.
Reaksi publik? Luar biasa marah.
Warga Gorontalo merasa dikhianati. Masyarakat Indonesia geram melihat seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan, justru bersikap seenaknya, melecehkan jabatan, dan terang-terangan mengakui hubungan gelap.
Tak butuh waktu lama, tagar #WahyudinMoridu dan #Hugel langsung trending di Twitter. Meme, sindiran, hingga petisi agar Moridu diberhentikan bermunculan bak jamur di musim hujan.
Klarifikasi yang Justru Memperkeruh Suasana
Dalam upaya meredam kemarahan publik, Wahyudin Moridu akhirnya mengunggah video klarifikasi di akun Instagram pribadinya, @wahyudinmoridu, pada Jumat, 19 September 2025. Ia tampil bersama sang istri, menggenggam tangan, dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo.
“Saya minta maaf atas perbuatan saya yang tidak pantas. Saya siap menerima segala konsekuensi,” ujarnya dengan ekspresi serius.
Namun, alih-alih meredakan amarah, klarifikasi ini justru memperkeruh suasana. Warganet langsung membandingkan wajah wanita dalam video viral dengan sang istri — dan hasilnya? Sangat berbeda.
