Surat Cinta Kuya Soal Penjarahan Rumah Uya Kuya Jadi Sorotan, Netizen Kritik Bahasa Indonesia-nya — Ini Kata Pakar & Fakta Sebenarnya

Cinta kuya-Instagram-
Sedangkan akun @rizaldyrnn menambahkan:
“Aslinya, banyak orang Amerika juga ngobrol, chat, bahkan nulis dengan grammar salah. Banyak yang gak bisa bedain ‘you’re’ dan ‘your’. Jadi kenapa kita terlalu keras ke Cinta?”
Faktanya, studi dari Pew Research Center tahun 2023 menunjukkan bahwa 60% remaja AS membuat kesalahan tata bahasa dasar dalam tulisan informal mereka — termasuk penggunaan homofon seperti “their/there/they’re” atau “your/you’re”.
Respons Keluarga & Cinta Kuya Sendiri
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga Uya Kuya belum memberikan pernyataan resmi. Namun, dalam unggahan terbaru di Instagram Story-nya, Cinta menulis singkat:
“Aku bukan penulis profesional. Aku hanya ingin bicara dari hati. Maaf kalau bahasaku tidak sempurna. Tapi perasaanku jujur.”
Unggahan itu disambut hangat oleh sebagian netizen yang mulai menyadari bahwa mereka terlalu keras menilai sisi teknis, sementara melupakan esensi emosional dari surat tersebut.
Pelajaran untuk Publik: Empati Lebih Penting dari Grammar
Polemik ini sebenarnya bukan hanya tentang Cinta Kuya atau kemampuan bahasanya. Ini tentang bagaimana publik — terutama di media sosial — cenderung cepat menghakimi, membully, dan menghakimi sisi teknis, sementara mengabaikan konteks emosional dan manusiawi di baliknya.
Sebuah surat pribadi yang ditulis dalam keadaan trauma seharusnya dibaca dengan empati, bukan dikoreksi seperti tugas sekolah. Apalagi, Cinta Kuya bukan seorang jurnalis, penulis, atau akademisi yang diharapkan menghasilkan karya dengan standar linguistik tinggi.