Viral 10 Tahun Setelah Tayang, Adegan Kucing Kampung di Eat Bulaga 2015 Gemparkan Komunitas Cat Lover: Ini Pelecehan yang Tak Boleh Dilupakan

Eat-Instagram-
Viral 10 Tahun Setelah Tayang, Adegan Kontroversial 'The New Eat Bulaga Indonesia' Panaskan Media Sosial: Cat Lover Tuntut Permintaan Maaf
Sebuah tayangan lawas yang nyaris terlupakan kembali mengguncang jagat maya. Potongan video dari program The New Eat Bulaga Indonesia, yang pertama kali tayang pada 3 Juni 2015, kini menjadi sorotan publik setelah beredar luas di media sosial. Adegan yang melibatkan para pembawa acara dan dua ekor kucing kampung itu memicu kemarahan, terutama dari kalangan pecinta kucing atau yang biasa dikenal sebagai cat lover.
Video yang kembali viral ini menunjukkan momen di mana para pengisi acara justru melecehkan dan mengolok-olok kucing kampung—jenis kucing yang selama ini menjadi simbol kehidupan urban dan sering kali dibiarkan tanpa perlindungan. Adegan tersebut kini dituding sebagai bentuk diskriminasi terhadap hewan, sekaligus merusak upaya edukasi masyarakat tentang pentingnya merawat dan menghargai kucing lokal.
Konten yang Diklaim Melecehkan Kucing Lokal
Dalam cuplikan video yang beredar, Vicky Prasetyo tampak membawa dua ekor kucing kampung yang berada di dalam sangkar. Ia memperkenalkan hewan tersebut dengan nada bercanda, namun konteksnya dinilai merendahkan.
“Ini kucing hasil dari perselingkuhan kucing Persia dan kucing nasional,” ujar Vicky dengan nada santai, disambut tawa dari para pembawa acara lainnya.
Namun, reaksi yang muncul dari beberapa wanita di panggung justru menuai kecaman. Salah satu peserta terdengar berkata, “Gua tau kalau itu kucing kampung, malu-maluin tau nggak,” sementara yang lain menimpali, “Itu murah tau nggak.”
Ada pula yang menyatakan, “Aku nggak mau kucing aku ketularan kampung kayak kucing kamu.”
Pernyataan-pernyataan tersebut, meskipun mungkin dimaksudkan sebagai lelucon, dianggap sangat tidak sensitif oleh komunitas pecinta kucing. Banyak yang menilai bahwa humor seperti ini tidak hanya tidak lucu, tetapi juga mencerminkan sikap merendahkan terhadap makhluk hidup yang tak berdaya.
Cat Lover Indonesia Bereaksi: “Ini Sangat Melukai Hati Kami”
Tak butuh waktu lama bagi komunitas pencinta kucing untuk bereaksi. Melalui akun Facebook @people, sebuah unggahan berisi rekaman tayangan tersebut dibagikan dengan keterangan yang menyentuh hati:
“Berikut ini adalah video rekaman tayangan The New Eat Bulaga yang tayang LIVE pada 3 Juni 2015, yang sangat melukai hati para CAT LOVER Indonesia.”
Dalam pernyataannya, para aktivis dan pecinta kucing menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan para pengisi acara. Mereka menilai bahwa adegan tersebut berpotensi memperparah stigma negatif terhadap kucing kampung—yang selama ini sudah hidup di pinggiran, sering diabaikan, bahkan diperlakukan kasar oleh masyarakat.
“Kami berupaya menyelamatkan nasib kucing kampung yang terpinggirkan, namun justru melihat para pembawa acara mengolok-olok dan menghina dengan kata-kata tak pantas,” tulis mereka. “Padahal, kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih peduli, merawat, dan menghargai mereka sebagai bagian dari ekosistem perkotaan.”
Permintaan Maaf Secara Live: Tuntutan yang Tak Bisa Diabaikan
Lebih dari sekadar kekecewaan, komunitas cat lover juga menyampaikan tuntutan resmi. Mereka mendesak agar seluruh pengisi acara dan pihak produksi yang terlibat dalam tayangan tersebut memberikan permintaan maaf secara terbuka dan langsung di layar televisi.
“Kami menuntut seluruh pengisi acara dan orang-orang yang terlibat dalam tayangan pada 3 Juni 2015 tersebut untuk meminta maaf secara live!” tegas pernyataan tersebut.
Permintaan maaf secara live dinilai penting karena adegan kontroversial itu juga disiarkan secara langsung saat itu. Dengan meminta maaf di depan publik, diharapkan bisa menjadi bentuk pertanggungjawaban dan edukasi sekaligus.
Kenapa Adegan Ini Kembali Viral Setelah 10 Tahun?
Pertanyaan yang sering muncul adalah: mengapa tayangan yang sudah berusia satu dekade tiba-tiba kembali menjadi perbincangan? Jawabannya ada pada pergeseran kesadaran sosial.
Dalam satu dekade terakhir, isu perlindungan hewan, termasuk kucing liar dan kampung, telah mengalami kemajuan signifikan di Indonesia. Banyak komunitas relawan yang aktif melakukan rescue, sterilisasi, hingga kampanye adopsi. Masyarakat juga mulai lebih sadar akan pentingnya empati terhadap hewan.
Oleh karena itu, adegan yang dulu mungkin dianggap "lucu" oleh sebagian orang, kini terasa janggal, tidak pantas, bahkan menyakitkan. Viralnya video ini adalah cerminan dari pertumbuhan kesadaran kolektif bahwa humor tidak boleh dibangun di atas penderitaan atau penghinaan terhadap makhluk hidup.
Uya Kuya dan Warisan 'The New Eat Bulaga Indonesia'
Sebagai host utama acara tersebut, Uya Kuya pun ikut terseret dalam kontroversi ini. Meskipun tidak terlibat langsung dalam adegan kucing, sebagai pembawa acara utama, ia tetap dianggap memiliki tanggung jawab atas suasana dan narasi yang dibangun dalam program.
The New Eat Bulaga Indonesia, yang merupakan adaptasi dari acara Filipina yang populer, sempat menjadi tayangan hiburan harian yang digemari masyarakat Indonesia. Namun, kasus ini mengingatkan kembali bahwa hiburan harus tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan sosial.
Beberapa netizen menilai bahwa meskipun acara ini sudah lama berakhir, jejak digitalnya tetap hidup—dan bisa saja kembali menghantui jika ada konten yang bertentangan dengan nilai kekinian.