Sahroni Berdikari Akun Twitter Centang Biru yang Bikin Heboh, Asli atau Palsu?

Sahroni-Instagram-
Sahroni Berdikari Akun Twitter Centang Biru yang Bikin Heboh, Asli atau Palsu?
Heboh di media sosial. Sebuah akun Twitter bernama @SahroniBerdikari tiba-tiba mencuat ke permukaan usai insiden penjarahan rumah milik politikus NasDem, Ahmad Sahroni, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akun ini langsung menjadi sorotan karena diduga kuat merupakan milik Sahroni sendiri yang digunakan untuk menyampaikan curahan hati pasca-tragedi yang menimpanya.
Namun, di tengah ramainya perbincangan publik, muncul pertanyaan besar: Apakah akun @SahroniBerdikari benar-benar milik Ahmad Sahroni, atau justru akun palsu yang memanfaatkan situasi?
Akun tersebut sempat aktif memposting sejumlah cuitan emosional yang seolah-olah berasal dari sang politikus. Salah satunya, cuitan yang berbunyi:
"Ya Allah… kenapa jadi sampai kayak gini."
Disusul dengan kalimat:
"Hanya bisa berserah kepada Allah, akan diganti dengan yang lebih baik."
Cuitan-cuitan ini pun cepat menyebar, dibagikan ulang oleh ratusan netizen, dan memicu spekulasi luas. Banyak yang mulai percaya bahwa inilah suara hati Ahmad Sahroni yang tengah terluka. Tapi tak sedikit pula yang langsung mencurigai keaslian akun tersebut.
Centang Biru Bukan Jaminan Keaslian
Salah satu hal yang membuat netizen terkecoh adalah keberadaan centang biru di akun @SahroniBerdikari. Banyak yang menganggap centang biru berarti akun tersebut telah diverifikasi dan otentik. Namun, kini persepsi itu tidak sepenuhnya benar.
Melalui kebijakan terbaru platform X (dulu Twitter), centang biru bukan lagi simbol verifikasi identitas, melainkan tanda bahwa pemilik akun telah berlangganan X Premium dan memenuhi persyaratan dasar seperti aktivitas akun dan pembayaran langganan. Artinya, siapa pun bisa mendapatkan centang biru—asalkan mau membayar.
Hal ini pun langsung disadari oleh sejumlah pengguna Twitter. Akun @GoodRecom menulis komentar yang cukup menggugah kesadaran publik:
"Nih akun fake guysss, jangan mau terprovokasi."
Tanggapan ini dibalas oleh akun @Giegie_rrr yang heran:
"Lah, centang biru?"
Namun @GoodRecom kembali menegaskan:
"Centang biru bisa dibeli, jangan lihat centangnya langsung percaya."
Akun Baru, Bukan Akun Lama Sahroni
Fakta lain yang semakin memperkuat dugaan bahwa akun ini palsu adalah tanggal pembuatannya. Menurut penelusuran, akun @SahroniBerdikari baru dibuat pada Agustus 2025, tepat di tengah-tengah ramainya pemberitaan soal penjarahan rumah Ahmad Sahroni.
Sementara itu, akun resmi Ahmad Sahroni yang selama ini aktif digunakan adalah @SahroniNasdem, yang telah eksis jauh sebelum peristiwa tersebut terjadi. Akun ini juga memiliki basis pengikut yang cukup besar dan sering digunakan untuk menyampaikan pernyataan resmi, baik sebagai anggota DPR maupun kader Partai NasDem.
Tidak ada konfirmasi dari Ahmad Sahroni sendiri atau pihak Partai NasDem yang menyatakan bahwa @SahroniBerdikari adalah akun alternatif atau akun pribadi barunya. Ini menjadi tanda tanya besar di tengah publik yang mulai terprovokasi oleh narasi-narasi emosional yang disebarluaskan dari akun tersebut.
Dampak Sosial dan Potensi Hoaks
Kasus akun @SahroniBerdikari menjadi contoh nyata betapa cepatnya informasi—terutama yang bernuansa emosional—dapat menyebar di era digital. Dalam hitungan jam, cuitan dari akun tersebut viral, dikomentari, dan bahkan digunakan sebagai bahan perdebatan di berbagai platform media sosial.
Namun, jika akun ini ternyata palsu, maka ini berpotensi menjadi hoaks digital yang sangat berbahaya. Apalagi jika nantinya digunakan untuk menyebarkan informasi salah, memecah belah opini publik, atau bahkan memanipulasi sentimen terhadap figur publik seperti Ahmad Sahroni.
Pakar media sosial, Dr. Rizki Amalia, mengingatkan masyarakat untuk lebih kritis.
"Di era X Premium, centang biru bukan jaminan kebenaran. Masyarakat harus melihat lebih jauh: riwayat akun, pola posting, dan konsistensi identitas digital. Jangan langsung percaya hanya karena ada simbol biru," ujarnya dalam wawancara eksklusif.
Latar Belakang Kontroversi Ahmad Sahroni
Hebohnya akun @SahroniBerdikari tidak bisa dilepaskan dari kontroversi besar yang menimpa Ahmad Sahroni. Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, rumah pribadinya di kawasan Tanjung Priok dijarah massa setelah video yang menampilkan dirinya bersama artis Nafa Urbach viral di media sosial. Dalam video tersebut, keduanya terlihat bersikap santai dan tertawa saat berada di tengah situasi krisis sosial yang tengah memanas.
Reaksi publik pun meledak. Banyak yang menilai sikap keduanya tidak peka terhadap kondisi masyarakat, terutama bagi mereka yang tengah berjuang melawan kenaikan harga kebutuhan pokok dan tekanan ekonomi. Video tersebut dianggap sebagai simbol ketidakpedulian elite terhadap rakyat kecil.
Massa yang marah akhirnya mendatangi rumah Sahroni dan melakukan aksi penjarahan. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menjadi sorotan nasional dan memicu gelombang kritik terhadap dua figur publik tersebut.
NasDem Resmi Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Tak lama berselang, Partai NasDem mengambil langkah tegas. Melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Hermawi F. Taslim, pada Minggu, 31 Agustus 2025, partai menyatakan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, efektif mulai Senin, 1 September 2025.
"Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dinamika yang berkembang di masyarakat, termasuk pernyataan dan tindakan yang dinilai menyinggung perasaan publik," ujar Taslim dalam siaran persnya.
Ia menegaskan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Sahroni dan Nafa Urbach dinilai menyimpang dari prinsip perjuangan Partai NasDem, yang selama ini mengusung semangat kepedulian terhadap rakyat kecil dan keadilan sosial.