Zetro Leonardo Purba Anaknya Siapa? Inilah Biodata Staf KBRI yang Tewas Ditembak Saat Bersepeda di Depan Apartemennya di Peru, Bukan Orang Sembarangan?

Zetro-Instagram-
Zetro Leonardo Purba Anaknya Siapa? Inilah Biodata Staf KBRI yang Tewas Ditembak Saat Bersepeda di Depan Apartemennya di Peru, Bukan Orang Sembarangan?
Tragedi di Lima: Staf KBRI Tewas Ditembak Saat Bersepeda, Dunia Diplomasi Berduka
Dunia diplomatik Indonesia kembali diguncang kabar duka. Zetro Leonardo Purba, seorang pegawai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, tewas akibat penembakan brutal di depan apartemennya pada Senin malam, 1 September 2025. Insiden yang terjadi di kawasan Lince, Lima, ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Zetro, yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, sedang bersepeda bersama istrinya usai menjalani aktivitas harian ketika tiba-tiba diserang oleh pelaku tak dikenal. Menurut keterangan saksi dan laporan media lokal seperti 24 Horas Edición Central dan Panamericana, korban ditembak sebanyak tiga kali dalam serangan mendadak yang terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Insiden Mencekam di Malam yang Tenang
Kejadian tragis ini mengguncang ketenangan malam di kawasan permukiman Lince, yang biasanya dikenal sebagai wilayah yang relatif aman. Warga sekitar sempat panik melihat korban terjatuh dari sepedanya dengan kondisi bersimbah darah. Istrinya, yang berada di samping Zetro saat kejadian, berhasil selamat tanpa luka fisik, meski mengalami trauma berat akibat peristiwa tersebut.
Petugas medis cepat datang ke lokasi dan membawa Zetro ke Klinik Javier Prado. Namun, nyawa pria berusia 34 tahun itu tidak tertolong. Dokter yang merawatnya menyatakan bahwa Zetro meninggal dunia akibat luka tembak yang mengenai bagian vital tubuhnya.
Keluarga Diplomat Muda yang Masih Beradaptasi
Zetro Leonardo Purba merupakan sosok muda yang baru lima bulan bertugas di Peru. Ia diketahui masih dalam masa adaptasi dengan budaya dan lingkungan kerja di ibu kota Peru. Sebagai penata kanselerai muda, tugasnya mencakup pengelolaan administrasi kedutaan, pendukung logistik, serta koordinasi internal yang vital bagi kelancaran operasional misi diplomatik Indonesia di luar negeri.
Kedatangannya ke Peru disambut hangat oleh rekan-rekan diplomat, dan ia dikenal sebagai sosok yang ramah, tekun, dan penuh dedikasi. Kini, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan seluruh komunitas diplomatik Indonesia di Amerika Latin.
Respons Cepat dari Pemerintah Indonesia
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) segera merilis pernyataan resmi menyusul insiden ini. Melalui unggahan di media sosial, Kemlu menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Zetro Leonardo Purba.
"Keluarga Besar Kementerian Luar Negeri turut berduka atas berpulangnya Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda KBRI Lima. Semoga amal ibadah Almarhum diterima Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberikan keikhlasan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini," bunyi pernyataan resmi Kemlu RI.
Pemerintah Indonesia juga telah menginstruksikan KBRI Lima untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhum, termasuk pendampingan hukum, psikologis, serta pengurusan pemulangan jenazah ke tanah air.
Investigasi Masif oleh Otoritas Peru
Pasca insiden, aparat keamanan Peru langsung merespons dengan cepat. Petugas dari Kepolisian Nasional Peru bersama tim forensik tiba di lokasi kejadian dalam hitungan menit. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, serta memeriksa kamera pengawas di sekitar apartemen dan jalur sepeda yang dilalui korban.
Hingga berita ini diturunkan, motif penembakan masih belum terungkap. Belum ada tersangka yang ditahan, dan pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka belum bisa menyimpulkan apakah ini merupakan tindak pidana biasa, perampokan yang gagal, atau ada motif lain yang lebih kompleks—termasuk kemungkinan serangan terhadap pejabat asing.
Istri Zetro saat ini berada di bawah perlindungan polisi dan mendapatkan pendampingan dari staf KBRI Lima. Kedutaan Indonesia juga telah meminta otoritas Peru untuk memprioritaskan penyelidikan dan memastikan keamanan seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah Lima.
Kerja Sama Internasional dalam Penyelidikan
KBRI Lima menyatakan sedang bekerja erat dengan Kementerian Luar Negeri Peru dan instansi keamanan setempat untuk memastikan transparansi dan kecepatan proses hukum. Pemerintah Indonesia juga membuka komunikasi intensif dengan Kedubes Peru di Jakarta untuk memastikan kerja sama bilateral tetap terjaga meski dalam situasi yang menyedihkan.
Duta Besar RI untuk Peru, dalam pernyataan singkatnya, menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan cepat. “Kami meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum Peru. Ini bukan hanya soal keadilan bagi Zetro, tapi juga soal perlindungan terhadap seluruh warga negara asing yang menjalankan tugas secara damai di negara ini,” ujarnya.
Duka dari Komunitas Internasional
Tragedi ini juga menarik perhatian komunitas diplomatik internasional di Lima. Sejumlah duta besar dari negara sahabat telah menyampaikan belasungkawa secara langsung maupun melalui media sosial. Beberapa di antaranya menyebut insiden ini sebagai pengingat betapa pentingnya keamanan bagi para pekerja kemanusiaan dan diplomat yang bertugas di luar negeri.
Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Amerika Latin juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di kawasan perkotaan Amerika Latin, yang belakangan menjadi sorotan akibat maraknya tindak kriminal bersenjata.
Refleksi atas Keamanan WNI di Luar Negeri
Kasus ini membuka diskusi lebih luas tentang perlindungan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal atau bekerja di luar negeri, khususnya di negara-negara dengan tingkat kriminalitas yang fluktuatif. Meski Peru secara umum dikenal sebagai negara yang ramah terhadap ekspatriat, kawasan perkotaan seperti Lima masih menghadapi tantangan keamanan, terutama di malam hari.
Kementerian Luar Negeri RI kembali mengimbau seluruh WNI di Peru dan negara lainnya untuk selalu waspada, menghindari perjalanan malam hari, serta mematuhi protokol keamanan yang ditetapkan oleh kedutaan. KBRI Lima juga berencana mengadakan sosialisasi keamanan bagi seluruh staf dan WNI yang tinggal di wilayah kerjanya.
Zetro, Sang Pejuang Diplomasi yang Tak Pernah Berhenti Bekerja
Zetro Leonardo Purba lahir di Medan, Sumatera Utara, dan merupakan lulusan Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada. Ia dikenal sebagai sosok yang idealis, rajin, dan memiliki mimpi besar untuk memajukan citra Indonesia di kancah internasional. Sebelum bertugas di Peru, ia pernah menjalani pelatihan intensif di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri.
Bagi rekan-rekannya, Zetro bukan hanya sekadar pegawai negeri, melainkan sosok yang membawa semangat muda ke dunia diplomasi. Ia dikenal suka membantu sesama, aktif dalam kegiatan sosial, dan kerap mengorganisir pertemuan budaya untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Peru.