Fitur Live TikTok Tiba-Tiba Hilang Usai Demo DPR 28 Agustus 2025: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Fitur Live TikTok Tiba-Tiba Hilang Usai Demo DPR 28 Agustus 2025: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

tiktok-amrothman/pixabay-


Fitur Live TikTok Tiba-Tiba Hilang Usai Demo DPR 28 Agustus 2025: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pada 30 Agustus 2025, tepat dua hari setelah aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, dunia maya digemparkan oleh laporan dari ratusan pengguna TikTok yang mengaku tidak bisa lagi mengakses fitur Live di platform tersebut. Banyak yang dibuat bingung, frustrasi, bahkan khawatir, karena fitur yang selama ini menjadi tulang punggung aktivitas kreatif dan ekonomi digital ini tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan resmi.



Kejadian ini langsung memicu gelombang diskusi di media sosial. Bukan hanya karena ketidaknyamanan teknis, tetapi juga karena konteks waktu yang sangat mencurigakan—bertepatan dengan momentum politik yang panas pasca-demonstrasi. Banyak warganet mulai berspekulasi, apakah ada hubungan antara hilangnya fitur Live dengan upaya pembatasan informasi selama aksi unjuk rasa?

Kreator Konten Bereaksi: “Live TikTok Tidak Bisa Dibuka!”
Salah satu suara yang paling mencuri perhatian datang dari seorang kreator konten populer, @kalebandri. Melalui video pendek berdurasi 16 detik yang diunggah ke akunnya, ia menunjukkan layar aplikasi TikTok yang tidak menampilkan tombol Live sama sekali—padahal sehari sebelumnya fungsi tersebut masih aktif.

“Ini gimana sih? Fitur Live-nya ilang total. Nggak bisa dipencet, nggak muncul opsi apa-apa,” ujarnya dengan nada kesal dalam video tersebut. Unggahan ini cepat menyebar dan mendapat lebih dari 200 ribu tayangan dalam waktu kurang dari 24 jam.


Respons dari komunitas TikTok pun beragam. Ada yang mengaku mengalami hal serupa, ada pula yang menyatakan bahwa fitur Live masih bisa diakses—namun hanya di akun-akun tertentu. Ketidakkonsistenan ini memperkuat dugaan bahwa ada pembatasan selektif yang dilakukan oleh platform, bukan sekadar error teknis umum.

Spekulasi Publik: Pembatasan Informasi atau Gangguan Teknis?
Sejak video @kalebandri viral, diskusi di kolom komentar dan platform lain seperti Twitter (X) dan Reddit mulai memanas. Banyak netizen yang langsung menghubungkan kejadian ini dengan aksi demonstrasi 28 Agustus 2025, yang dikenal sebagai salah satu gelombang protes terbesar dalam beberapa tahun terakhir terkait isu reformasi politik dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Ini jelas bukan kebetulan. Dua hari setelah demo besar, fitur Live hilang. Apa lagi kalau bukan upaya untuk membungkam siaran langsung dari lokasi aksi?” tulis seorang pengguna dengan akun @wargajakarta.

Dugaan semacam ini bukan tanpa dasar. Dalam beberapa kasus serupa di masa lalu, baik di Indonesia maupun negara lain, platform media sosial kerap mengalami pembatasan atau penurunan fungsionalitas fitur live streaming saat situasi politik memanas. Hal ini sering dikaitkan dengan tekanan dari pemerintah atau otoritas keamanan untuk mengurangi penyebaran informasi secara real-time yang berpotensi memicu mobilisasi massa lebih luas.

Namun, tak semua setuju. Beberapa pengguna bersikap lebih netral, mengingatkan bahwa TikTok adalah platform global yang dijalankan oleh algoritma kompleks. “Bisa jadi ini bagian dari pembaruan sistem atau uji coba fitur baru. Jangan langsung menyalahkan pemerintah atau sensor,” ujar seorang netizen lain.

Dampak Sosial dan Ekonomi yang Luas
Yang membuat situasi ini semakin pelik adalah dampaknya terhadap masyarakat kecil, khususnya para pedagang online dan kreator konten yang bergantung pada fitur Live sebagai sumber penghasilan utama. Bagi mereka, Live TikTok bukan sekadar hiburan, melainkan ruang transaksi digital yang hidup.

“Saya jualan camilan lewat Live setiap malam. Kalau fitur ini mati, saya bisa rugi jutaan per hari,” keluh @mbaknita, seorang penjual UMKM dari Bandung, dalam komentarnya di sebuah forum diskusi.

Data internal yang dirilis oleh Asosiasi Penjual Online Indonesia (APOI) pada 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 6 juta pelaku UMKM di Tanah Air menggunakan TikTok Live sebagai channel penjualan. Mereka menghasilkan omzet rata-rata Rp3–5 juta per bulan dari fitur ini. Dengan hilangnya akses ke Live, banyak dari mereka yang terpaksa menghentikan operasi sementara atau beralih ke platform lain seperti Instagram, YouTube, atau Facebook—yang tidak memiliki basis audiens sebesar TikTok.

TikTok Belum Angkat Suara, Publik Makin Resah
Hingga artikel ini ditulis, pihak TikTok belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Baik melalui situs web resmi, akun media sosial perusahaan, maupun saluran komunikasi dengan kreator, tidak ada klarifikasi yang jelas mengenai penyebab hilangnya fitur Live.

Ketidakjelasan ini justru memperkeruh suasana. Di tengah krisis kepercayaan terhadap transparansi platform digital, publik mulai mempertanyakan akuntabilitas TikTok sebagai perusahaan teknologi global yang beroperasi di Indonesia.

“Kalau ada masalah teknis, kenapa tidak diumumkan? Kalau ada pembatasan karena kebijakan, tolong jelaskan secara terbuka. Kami bukan anak kecil yang bisa dibodohi,” tulis @danielputra, seorang jurnalis warga, di akun Twitter-nya.

Beberapa pengamat teknologi juga mulai angkat bicara. Dr. Rizal Fadillah, pakar media digital dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa “ketidakjelasan informasi dari platform besar seperti TikTok dalam situasi kritis bisa memperparah ketegangan sosial. Transparansi adalah kunci menjaga kepercayaan publik.”

Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?
Bagi pengguna yang terdampak, ada beberapa langkah yang bisa dicoba:

Perbarui Aplikasi – Pastikan versi TikTok yang digunakan adalah yang terbaru.
Periksa Kebijakan Akun – Fitur Live bisa dinonaktifkan jika akun melanggar aturan komunitas.
Gunakan Platform Alternatif – Sementara menunggu pemulihan, beralih ke YouTube Live, Instagram Live, atau Facebook Live bisa menjadi solusi darurat.
Laporkan Masalah ke TikTok – Gunakan fitur Report a Problem di dalam aplikasi untuk menyampaikan keluhan.
Menunggu Klarifikasi dan Tanggung Jawab
Hilangnya fitur Live TikTok pasca-demonstrasi DPR 28 Agustus 2025 bukan sekadar isu teknis—ia menyentuh ranah kebebasan berekspresi, hak atas informasi, serta nasib ekonomi jutaan rakyat kecil. Apakah ini murni gangguan sistem, pembatasan sementara, atau bagian dari skenario yang lebih besar terkait pengendalian narasi publik, masih harus ditunggu jawabannya.

Baca juga: Viral di TikTok, Siapa Sebenarnya Bapak Oji yang Klaim Bisa Pecat Presiden dan DPR? Netizen Dibikin Penasaran!

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya