5 Kabupaten Paling Sepi di Jawa Tengah yang Cocok Jadi Destinasi Hidup di Masa Tua, Termasuk yang Dipimpin Bupati Termiskin Se-Jateng

ilustrasi. -(freepik.com/freepik)-
5 Kabupaten Paling Sepi di Jawa Tengah yang Cocok Jadi Destinasi Hidup di Masa Tua, Termasuk yang Dipimpin Bupati Termiskin Se-Jateng
Bagi sebagian orang, masa pensiun bukan berarti harus menjalani hari-hari dengan hiruk-pikuk kota. Justru, banyak yang memilih hidup tenang, jauh dari keramaian, di tengah udara segar dan alam yang masih asri. Nah, bagi Anda yang tengah merencanakan masa tua yang damai, Jawa Tengah ternyata menyimpan beberapa kabupaten yang sangat cocok dijadikan tempat tinggal — terutama karena keadaannya yang relatif sepi, penduduknya ramah, dan biaya hidupnya terjangkau.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas lima kabupaten paling sepi di Jawa Tengah berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2025 dari Badan Pusat Statistik (BPS), lengkap dengan potensi wilayahnya sebagai destinasi ideal untuk masa tua. Yang menarik, salah satu dari kabupaten tersebut bahkan kini dipimpin oleh bupati termiskin se-Jawa Tengah, menambah daya tarik tersendiri dari sisi kepemimpinan yang sederhana dan rendah hati.
1. Rembang: Kabupaten Paling Sepi di Jawa Tengah
Menempati posisi teratas sebagai kabupaten paling sepi di Jawa Tengah, Rembang memiliki jumlah penduduk hanya sekitar 670.100 jiwa pada 2025. Terletak di kawasan pesisir utara Jawa, kabupaten ini dikenal dengan budaya Jawa yang kental, udara yang bersih, serta lingkungan yang tenang — kombinasi sempurna untuk siapa pun yang ingin menjalani hari tua dengan damai.
Selain itu, Rembang juga dikenal dengan potensi pariwisatanya, seperti Gua Manik, Pantai Karang Jahe, dan situs sejarah Sunan Bonang. Dengan biaya hidup yang tergolong rendah dan masyarakat yang ramah, Rembang menjadi salah satu kandidat terbaik untuk tempat pensiun yang nyaman dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar.
2. Purworejo: Dipimpin Bupati Termiskin, Tapi Kaya akan Ketentraman
Di urutan kedua, Purworejo mencatatkan jumlah penduduk sekitar 801.670 jiwa pada 2025. Kabupaten yang terletak di kawasan pegunungan Menoreh ini bukan hanya sepi, tapi juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang menyejukkan mata — mulai dari hamparan sawah, perbukitan, hingga udara sejuk khas dataran tinggi.
Yang membuat Purworejo semakin menarik adalah sosok pemimpinnya, Bupati Yuli Astuti, yang tercatat sebagai bupati termiskin se-Jawa Tengah dengan harta kekayaan hanya Rp367.510.958. Meski begitu, rendahnya harta pribadi justru mencerminkan integritas dan kesederhanaan dalam pelayanan publik. Bagi Anda yang menghargai ketulusan dan kejujuran dalam pemerintahan, Purworejo bisa jadi pilihan yang sangat menenangkan secara batin.
Kabupaten ini juga memiliki banyak objek wisata alam seperti Curug Silawe, Candi Borobudur yang tak jauh, serta kuliner khas seperti geblek dan thiwul yang lezat dan murah.
3. Temanggung: Kota Kopi dan Udara Sejuk yang Menyegarkan Jiwa
Dengan jumlah penduduk sekitar 821.120 jiwa, Temanggung menempati posisi ketiga sebagai kabupaten tersepi di Jawa Tengah. Terletak di kaki Gunung Sumbing dan Sindoro, Temanggung dikenal sebagai penghasil kopi arabika berkualitas tinggi. Aroma kopi yang menyebar di pagi hari, ditambah udara sejuk pegunungan, membuat suasana di sini begitu menenangkan — sangat cocok bagi pensiunan yang ingin menjalani hidup sederhana dan produktif.
Tak hanya kopi, Temanggung juga memiliki potensi wisata yang menarik seperti Candi Umbul, Air Terjun Jurang Nganten, dan jalur pendakian gunung yang populer di kalangan pecinta alam. Untuk Anda yang masih ingin aktif di usia senja, Temanggung menawarkan keseimbangan antara ketenangan dan aktivitas ringan yang menyehatkan.
4. Batang: Pesisir Utara yang Kian Eksis, Tapi Tetap Tenang
Dengan populasi sekitar 847.180 jiwa, Batang menempati posisi keempat dalam daftar kabupaten tersepi di Jawa Tengah. Meskipun sedang berkembang pesat karena keberadaan proyek-proyek strategis nasional seperti pembangkit listrik dan jalan tol, Batang masih mampu mempertahankan nuansa pedesaan yang tenang, terutama di kawasan pedalamannya.
Wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa memberikan akses ke pantai-pantai indah seperti Pantai Sigandu dan Pantai Coney. Bagi Anda yang menyukai suasana pantai yang tidak terlalu ramai, Batang bisa menjadi alternatif yang menarik. Selain itu, harga tanah dan properti di Batang masih tergolong terjangkau, membuatnya ideal untuk membangun rumah pensiun.
5. Kudus: Kota Wali dengan Nuansa Spiritual yang Kuat
Di posisi kelima, Kudus mencatat jumlah penduduk sekitar 891.720 jiwa. Meskipun dikenal sebagai kota wali dan pusat industri rokok, Kudus tetap memiliki banyak kawasan yang tenang dan cocok untuk tempat tinggal jangka panjang. Masjid Menara Kudus, situs bersejarah peninggalan Sunan Kudus, menjadi simbol ketenangan spiritual yang bisa menyejukkan hati di masa tua.
Kudus juga memiliki akses transportasi yang cukup baik, dekat dengan Semarang dan Pati, sehingga memudahkan akses ke fasilitas kesehatan atau keluarga. Dengan budaya yang kuat, masyarakat yang toleran, dan biaya hidup yang masih terjangkau, Kudus layak dipertimbangkan sebagai destinasi pensiun yang nyaman dan bermakna.
Bupati Termiskin di Jawa Tengah: Yuli Astuti dari Purworejo
Salah satu fakta menarik dari daftar ini adalah bahwa Bupati Purworejo, Yuli Astuti, tercatat sebagai kepala daerah dengan harta kekayaan paling rendah se-Jawa Tengah, yaitu hanya Rp367.510.958. Jumlah ini jauh di bawah bupati lain, bahkan lebih rendah dari beberapa pejabat eselon.
Namun, kemiskinan dalam konteks ini bukan berarti ketidakmampuan, melainkan gambaran dari gaya hidup sederhana dan fokus pada pelayanan publik. Di tengah maraknya korupsi dan gaya hidup mewah pejabat, kehadiran sosok seperti Yuli Astuti justru menjadi angin segar. Ia membuktikan bahwa memimpin tidak harus kaya, tapi harus jujur, tulus, dan dekat dengan rakyat.
Bagi Anda yang ingin tinggal di daerah dengan pemimpin yang rendah hati dan fokus pada kesejahteraan rakyat, Purworejo bisa menjadi pilihan yang sangat bermakna secara moral dan spiritual.