Tragedi di Puncak Kemerdekaan: Pendaki Muda Tewas Hipotermia Usai Ikuti Upacara HUT RI ke-80 di Gunung Bawakaraeng Gowa

Tragedi di Puncak Kemerdekaan: Pendaki Muda Tewas Hipotermia Usai Ikuti Upacara HUT RI ke-80 di Gunung Bawakaraeng Gowa

ilustrasi-Pexels/pixabay-

Andi Sultan menekankan pentingnya edukasi dan persiapan sebelum melakukan ekspedisi ke daerah dengan iklim ekstrem. "Gunung itu indah, tapi juga berbahaya. Harus ada batas antara semangat dan nekat. Pendakian harus direncanakan dengan matang, termasuk kesehatan peserta, cuaca, dan logistik," ujarnya.

Pihak Basarnas juga mengimbau agar setiap kegiatan di alam bebas wajib melapor ke instansi terkait dan melibatkan tim medis serta SAR sebagai antisipasi kejadian darurat.



Baca juga: Sakamoto Days Episode 17 Tayang Malam Ini di Netflix: Misi Rahasia Dimulai Usai Terungkapnya Identitas Slur!

Refleksi di Hari Kemerdekaan
Kematian Irfan menjadi refleksi mendalam di tengah perayaan kemerdekaan. Di balik gemuruh lagu kebangsaan dan kibaran bendera di puncak gunung, ada harga yang harus dibayar. Namun, semangat almarhum untuk merayakan kemerdekaan hingga ke tempat paling terpencil patut dihormati.

Gunung Bawakaraeng, yang dikenal sebagai "Rumahnya Awan", kini tak hanya menyimpan keindahan alam, tapi juga kenangan tentang seorang pemuda yang gugur dalam misi menghormati tanah air.


Pemerintah Daerah Gowa dan Dinas Pemuda Olahraga Sulsel berencana akan membangun monumen kecil di jalur Bulubaria sebagai bentuk penghargaan terhadap semangat Irfan dan peringatan bagi pendaki lain agar selalu mengutamakan keselamatan.

 

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya