Kabar Duka: Kairissta Chaniago Meninggal Dunia Diduga Akibat Free Diving di Ujung Kulon

Kabar Duka: Kairissta Chaniago Meninggal Dunia Diduga Akibat Free Diving di Ujung Kulon

Kairissta-Instagram-

Kabar Duka: Kairissta Chaniago Meninggal Dunia Diduga Akibat Free Diving di Ujung Kulon

Dunia maya diguncang kabar duka yang menyayat hati. Kairissta Chaniago, selebgram populer yang akrab disapa Bu Ika, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 17 Agustus 2025. Kabar ini langsung menyebar bak api dalam jerami, memicu gelombang duka di media sosial dan menyentuh hati ribuan warganet, rekan sesama konten kreator, hingga tokoh publik.



Nama Kairissta Chaniago—yang dikenal luas sebagai Sri Astika—telah lama menjadi sosok inspiratif di dunia digital. Ia bukan hanya dikenal karena gaya hidup sehat dan petualangannya, tetapi juga karena kesehariannya yang hangat, rendah hati, dan penuh semangat. Namun, kabar kepergiannya yang tiba-tiba ini membawa rasa kehilangan yang mendalam bagi banyak orang.

Kabar Duka Menyebar Cepat di Media Sosial
Kabar meninggalnya Bu Ika pertama kali mencuat melalui unggahan Instagram Story milik Ira Nandha, teman dekat sekaligus sesama selebgram. Dalam unggahannya, Ira menuliskan kalimat “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun” disertai foto kebersamaan mereka, memicu reaksi emosional dari netizen.

Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut menjadi viral. Tagar #RIPBuIka dan #SelamatJalanKairissta langsung melesat ke jajaran trending topic di Twitter dan Instagram. Ribuan komentar haru membanjiri akun media sosial almarhumah, mengirim doa, kenangan, dan ungkapan belasungkawa.


“Kak Ikaaa… sedih banget denger kabarnya. Masih nggak percaya kamu udah pergi. Semoga damai di sisi-Nya,” tulis akun @richaiskak, mencerminkan perasaan banyak pengikutnya.

Bahkan, beberapa tokoh publik dan figur publik figur lainnya turut menyampaikan duka. “Bu Ika selalu membawa energi positif. Orangnya baik, tulus, dan menginspirasi. Al-fatihah untukmu,” ujar @saritiw dalam unggahannya.

Sosok Bu Ika: Ibu Rumah Tangga, Petualang, dan Inspirasi Gaya Hidup Sehat
Kairissta Chaniago bukan sekadar selebgram dengan jutaan pengikut. Ia adalah sosok yang berhasil menyeimbangkan peran sebagai istri, ibu, dan figur publik dengan elegan. Ia menikah dengan Irfan Fikri Aulia, dan dikaruniai dua anak yang menggemaskan: Ibrahim dan Jasmine. Kehidupan keluarganya sering dibagikan di media sosial dengan nuansa hangat, penuh cinta, dan penuh tawa.

Namun, yang membuat Bu Ika benar-benar berbeda adalah gairahnya terhadap alam dan olahraga ekstrem, khususnya free diving. Ia kerap membagikan momen-momen menyelam tanpa alat bantu oksigen di lokasi-lokasi eksotis Indonesia seperti Raja Ampat, Wakatobi, dan Ujung Kulon. Aksinya menyelam di kedalaman laut, berenang bersama ikan pari, dan menjelajahi terumbu karang menjadi tontonan yang memukau bagi pengikutnya.

Bagi Bu Ika, free diving bukan sekadar hobi, tapi bagian dari gaya hidup sehat dan spiritual. Ia sering berkata bahwa menyelam membuatnya merasa dekat dengan alam dan Tuhan. “Ini saat aku benar-benar merasa hidup,” ujarnya dalam salah satu vlog.

Spekulasi Kematian: Akibat Kecelakaan Free Diving?
Di tengah duka, muncul spekulasi yang cepat menyebar: apakah Kairissta Chaniago meninggal karena kecelakaan saat free diving?

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, diduga kuat bahwa almarhumah sedang melakukan sesi free diving di kawasan Ujung Kulon, Banten, ketika insiden terjadi. Beberapa akun menyebut bahwa ia mengalami kehabisan oksigen saat menyelam, yang kemudian menyebabkan pingsan di bawah air (shallow water blackout)—salah satu risiko paling berbahaya dalam olahraga ini.

“Katanya kehabisan oksigen waktu diving di Ujung Kulon. Tragis banget. Free diving emang indah, tapi sangat berisiko kalau nggak hati-hati,” tulis akun @arumrakhmasari, yang kemudian dikutip ratusan netizen.

Free diving memang dikenal sebagai olahraga ekstrem yang menuntut kondisi fisik prima, pelatihan intensif, dan pendampingan profesional. Salah satu bahaya utamanya adalah hipoksia, yaitu penurunan kadar oksigen dalam darah yang bisa menyebabkan pingsan mendadak—bahkan tanpa gejala peringatan.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak keluarga, otoritas setempat, atau instansi medis terkait penyebab kematian.

Ada yang Membantah: “Bukan karena Free Diving”
Tak semua setuju dengan narasi kematian akibat free diving. Beberapa akun mengaku mendapat informasi langsung dari orang terdekat almarhumah, menyebut bahwa penyebab kematian bukan karena kecelakaan saat menyelam.

“Info dari sahabat dekat beliau, bukan karena kehabisan oksigen pas diving,” tulis akun @enkaaaa24, memicu perdebatan panas di kolom komentar.

Beberapa netizen juga mengingatkan agar publik tidak cepat menyimpulkan tanpa bukti medis. “Mending tunggu konfirmasi dari keluarga. Jangan sampai kita menyebarkan hoaks di tengah kesedihan,” ujar @daniel_putra.

Mereka menekankan pentingnya menghormati privasi keluarga yang sedang berduka, serta tidak memperkeruh suasana dengan spekulasi yang belum terverifikasi.

Keluarga Belum Angkat Bicara, Duka Terus Mengalir
Hingga kini, pihak keluarga, termasuk sang suami Irfan Fikri Aulia, belum memberikan pernyataan resmi melalui media atau akun sosial media pribadi. Keheningan ini justru memperluas ruang spekulasi, meski banyak pihak memahami bahwa keluarga membutuhkan waktu untuk menjalani proses duka.

Namun, gelombang dukungan dari warganet terus mengalir deras. Akun Instagram @kairissta_ika—yang memiliki lebih dari 1,2 juta pengikut—dibanjiri komentar haru, doa, dan kenangan manis. Banyak pengikut yang membagikan momen ketika mereka bertemu langsung dengan Bu Ika, yang disebut selalu bersikap ramah, rendah hati, dan penuh senyuman.

“Pernah ketemu di acara olahraga di Bandung. Kak Ika langsung sapa dan ajak foto. Orangnya hangat banget. Nggak nyangka ini jadi kenangan terakhir,” tulis seorang netizen.

Peringatan Keselamatan: Free Diving Bukan Sekadar Tahan Napas
Kasus ini membuka diskusi penting tentang keselamatan dalam olahraga ekstrem, terutama free diving. Meski aktivitas ini digemari karena keindahan bawah laut dan sensasi bebas gravitasi, risikonya sangat nyata.

“Free diving bukan sekadar menahan napas. Ini soal memahami batas tubuh, kondisi jantung, tekanan air, dan refleks saraf,” ujar dr. Andika Pratama, dokter olahraga yang kerap menangani atlet ekstrem.

Ia menekankan bahwa free diving harus dilakukan dengan pelatihan khusus, instruktur berpengalaman, dan sistem pendampingan yang aman. “Tanpa persiapan, bisa berakibat fatal. Bahkan atlet profesional pun bisa mengalami kecelakaan jika lengah,” tambahnya.

Jika benar Kairissta Chaniago meninggal saat free diving, kasus ini bisa menjadi pelajaran penting bagi komunitas penyelam dan pecinta alam bebas. Banyak netizen mulai mengingatkan agar aktivitas seperti ini tidak dilakukan sendirian, selalu didampingi tim keselamatan, dan dilakukan di lokasi yang terpantau.

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya