Thunderbolts: Film Baru Marvel dengan Dua Post-Credit Scene Menggema dan Harapan untuk Fase Keenam MCU

Thunderbolt-Instagram-
Thunderbolts: Film Baru Marvel dengan Dua Post-Credit Scene Menggema dan Harapan untuk Fase Keenam MCU
Setelah dinantikan oleh jutaan penggemar di seluruh dunia, film Thunderbolts *_ akhirnya resmi tayang di bioskop Indonesia pada 30 April 2025 , sekaligus menjadi penutup rangkaian cerita dalam Fase Kelima dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Film yang disutradarai oleh Jake Schreier ini menghadirkan kisah sebuah tim antihero yang penuh konflik batin, moral abu-abu, serta hubungan antar karakter yang kompleks.
Diperankan oleh sederet aktor ternama seperti Sebastian Stan sebagai Bucky Barnes / Winter Soldier, Florence Pugh sebagai Yelena Belova, David Harbour sebagai Red Guardian, Hannah John-Kamen sebagai Ghost, hingga Wyatt Russell sebagai U.S. Agent, Thunderbolts * mencoba mengangkat tema tentang pencarian makna hidup, identitas diri, dan kebutuhan untuk diterima di tengah masyarakat yang tidak sepenuhnya mempercayai mereka.
Namun, apakah film ini akan mendapatkan lanjutan dalam bentuk Season 2 atau sekuel? Dan apa saja rahasia besar yang tersimpan dalam dua post-credit scene-nya? Simak ulasan lengkap berikut ini!
Dua Post-Credit Scene yang Mengguncang Arah MCU
Seperti biasa, Marvel tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menyisipkan adegan penting setelah kredit film bergulir. Dalam kasus Thunderbolts , ada dua post-credit scene yang siap membuat penggemar terkejut sekaligus penasaran akan arah MCU di masa depan.
Adegan pertama hadir saat kredit tengah bergulir , dan memberikan petunjuk langsung tentang masa depan salah satu karakter utama dalam tim Thunderbolts. Ini adalah momen yang sangat relevan bagi narasi Fase Keenam, terutama karena berkaitan dengan rencana besar Valentina Allegra de Fontaine (diperankan oleh Julia Louis-Dreyfus).
Sementara itu, adegan kedua muncul setelah daftar nama kru selesai ditampilkan , dan menawarkan twist besar yang tampaknya akan memengaruhi event-event penting di MCU. Beberapa teori bahkan menyebut bahwa adegan ini bisa menjadi pintu masuk untuk kemunculan tokoh-tokoh baru atau proyek besar Marvel seperti Fantastic Four: First Steps (2026) dan kemungkinan Avengers: The Kang Dynasty .
Bagi para penggemar sejati, menonton dua post-credit scene ini adalah wajib. Karena itulah, penonton sangat dianjurkan untuk tetap duduk di kursi bioskop hingga lampu benar-benar menyala.
Yelena Belova dan Konflik Batin yang Menyentuh Hati
Salah satu pusat narasi dalam film ini adalah sosok Yelena Belova , yang sebelumnya telah dikenalkan secara lebih dalam dalam film Black Widow (2021). Dalam Thunderbolts , Florence Pugh membawa karakternya lebih matang, dengan pergolakan emosional yang lebih intens.
Setelah menjalani hidup sebagai agen Valentina Allegra de Fontaine — yang sempat ia curigai sebagai dalang pembunuhan Black Widow — Yelena mulai merasa kehilangan tujuan. Pertanyaannya yang sederhana namun mendalam: “Untuk siapa saya harus terus bertarung?” menjadi benang merah yang mengikat seluruh perjalanan emosinya.
Ia bukan hanya ingin membuktikan bahwa ia bisa menjadi pahlawan, tapi juga mencari tempat di mana ia bisa diterima tanpa syarat. Hal ini membuat karakter Yelena semakin dekat dengan penonton, terutama bagi mereka yang pernah merasa kehilangan arah atau diasingkan.
Tim Antihero dengan Latar Belakang Berbeda, Tujuan Sama
Selain Yelena, anggota Thunderbolts lainnya juga memiliki luka dan keraguan serupa:
Red Guardian (David Harbour), mantan simbol patriotisme Uni Soviet yang kini terasing.
Ghost (Hannah John-Kamen), yang masih berjuang melawan trauma fisik dan psikologis akibat eksperimen ilegal.
U.S. Agent (Wyatt Russell), yang gagal memenuhi standar Captain America dan akhirnya memilih jalannya sendiri.
Bersama-sama, mereka dikumpulkan oleh Bucky Barnes atas instruksi Valentina Allegra de Fontaine untuk menjalankan misi penyelamatan tingkat tinggi. Misi ini pun menjadi ujian bagi mereka semua — baik secara fisik maupun moral.
Konfrontasi Epik Lawan The Sentry
Ancaman terbesar dalam Thunderbolts * adalah The Sentry , karakter kuat hasil eksperimen OXE Group yang tidak mampu dikendalikan. Dengan kekuatan super destruktif dan kemampuan telekinetik yang hampir tak terbatas, The Sentry digambarkan sebagai ancaman eksistensial yang dapat menghancurkan seluruh kota dalam waktu singkat.
Sayangnya, meskipun potensinya besar, konflik dengan The Sentry dalam film ini terasa kurang optimal. Eksekusi cerita di babak ketiga (third act ) terkesan terburu-buru dan tidak memberikan tensenya ruang untuk berkembang. Padahal, banyak pihak berharap bahwa pertarungan ini bisa menjadi salah satu momen ikonik dalam MCU.
Beberapa kritik menyebut bahwa film ini gagal memaksimalkan potensi The Sentry sebagai antagonis, dan menghasilkan klimaks yang terasa kurang memuaskan. Meski begitu, kehadiran tokoh ini tetap membuka peluang besar untuk perkembangan naratif di masa depan.
Cerita Sampingan atau Fondasi Baru?
Ada yang mengatakan bahwa Thunderbolts * terasa seperti cerita sampingan dalam konteks MCU yang lebih luas. Dibandingkan menjadi fondasi awal untuk tim antihero yang humanis dan kompleks, film ini justru lebih berperan sebagai jembatan transisi menuju proyek-proyek besar berikutnya.
Konsep Thunderbolts sendiri sebenarnya sangat menarik — tim yang dibentuk dari mantan penjahat dan 'penjahat bayaran' yang mencoba melakukan hal yang benar meskipun dengan cara-cara abu-abu. Namun, sayangnya eksekusi naskah belum berhasil menghidupkan potensi tersebut secara maksimal.