Dari Keluh Kesah Guru Honorer hingga Pemecatan: Kisah Pilu Nur Aini dan Dinamika Sistem Kepegawaian di Kabupaten Pasuruan

Dari Keluh Kesah Guru Honorer hingga Pemecatan: Kisah Pilu Nur Aini dan Dinamika Sistem Kepegawaian di Kabupaten Pasuruan

sekolah-moinzon-

Baca juga: Tiga Artis Pria Inisial O yang Diramal Hard Gumay Akan Menikah dengan Wanita Asing pada Agustus 2026, Siapa Sebenarnya?

“Guru-guru di daerah terpencil atau pegunungan sering kali menghadapi tantangan logistik, akses, dan kesejahteraan. Namun, sistem kepegawaian kita belum cukup fleksibel untuk mengakomodasi permohonan mutasi berbasis pertimbangan kemanusiaan,” ujarnya.



Ia menyarankan agar pemerintah daerah dapat menciptakan mekanisme mutasi darurat atau penyesuaian penempatan kerja bagi ASN yang menghadapi kondisi ekstrem, tanpa harus menunggu pelanggaran terjadi.

Refleksi Akhir Tahun: Nasib Guru dan Keadilan Sosial
Kasus Nur Aini hadir di penghujung tahun 2025—masa di mana banyak orang mengevaluasi pencapaian dan kegagalan sistem pemerintahan. Di tengah semangat reformasi birokrasi dan penguatan SDM, kisah ini menjadi cermin betapa empati institusional sering kali kalah oleh prosedur administratif.

Nur Aini bukan pelarian dari tugas. Ia adalah seorang guru yang mencoba bertahan di tengah keterbatasan, yang berani bersuara demi kehidupan yang lebih layak—bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk kualitas pendidikan yang ia berikan kepada murid-muridnya di kaki Gunung Bromo.


Pemecatannya mungkin sah secara hukum, tapi meninggalkan pertanyaan mendalam: Apakah keadilan hanya diukur oleh kehadiran fisik, atau juga oleh niat, pengorbanan, dan konteks sosial di balik setiap langkah seorang guru?

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya