ADOR Gugat Danielle Eks-NewJeans dan Mantan CEO Min Hee-jin, Tuntut Ganti Rugi 33 Miliar Won—Setara Rp501 Miliar!

ADOR Gugat Danielle Eks-NewJeans dan Mantan CEO Min Hee-jin, Tuntut Ganti Rugi 33 Miliar Won—Setara Rp501 Miliar!

Danielle-Instagram-

ADOR Gugat Danielle Eks-NewJeans dan Mantan CEO Min Hee-jin, Tuntut Ganti Rugi 33 Miliar Won—Setara Rp501 Miliar!

Dunia hiburan Korea Selatan kembali diguncang gugatan hukum besar yang melibatkan salah satu girl group paling fenomenal saat ini, NewJeans. Agensi ADOR, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa hiburan HYBE, secara resmi mengajukan gugatan perdata terhadap Danielle Marsh, mantan anggota NewJeans, serta Min Hee-jin, mantan CEO ADOR sekaligus arsitek di balik kesuksesan grup tersebut.



Gugatan ini bukan sembarang klaim hukum biasa—nilai tuntutannya mencapai 43,1 miliar won, atau sekitar Rp501 miliar (berdasarkan kurs rata-rata saat ini). Angka fantastis tersebut bukan hanya mengejutkan publik, tetapi juga menjadi bukti betapa tingginya potensi kerugian finansial yang diklaim ADOR akibat pemutusan kontrak yang dianggap sepihak oleh para anggota NewJeans.

Gugatan Resmi Diajukan di Pengadilan Distrik Pusat Seoul
Menurut informasi dari kalangan hukum, gugatan tersebut telah secara resmi didaftarkan di Divisi Perjanjian Perdata ke-31 Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Kasus ini kini berada di bawah pengawasan Hakim Ketua Nam In Soo, yang dikenal memiliki pengalaman luas dalam menangani sengketa kontrak di industri hiburan Korea.

Pihak yang digugat tidak hanya Danielle, tetapi juga keluarganya serta Min Hee-jin, yang kini menjadi tokoh sentral dalam konflik panjang antara NewJeans, ADOR, dan HYBE. Hingga berita ini diturunkan, jadwal sidang perdana belum diumumkan, namun ekspektasi publik terhadap perkembangan kasus ini terus meningkat.


Latar Belakang Konflik: Dari Pemberontakan Hingga Putusan Pengadilan
Konflik ini bermula pada November tahun lalu, ketika kelima anggota NewJeans—Minji, Hanni, Danielle, Haerin, dan Hyein—mengumumkan keputusan mengejutkan: pemutusan kontrak eksklusif dengan ADOR. Langkah tersebut diambil setelah mereka gagal meyakinkan HYBE untuk mengaktifkan kembali Min Hee-jin sebagai CEO ADOR.

Min Hee-jin, yang dikenal sebagai sosok visioner di balik konsep artistik NewJeans, sempat dipecat oleh HYBE pada pertengahan 2024 akibat perselisihan internal yang tak kunjung terselesaikan. Para anggota NewJeans, yang merasa loyalitas mereka lebih condong ke sang mantan CEO, merasa bahwa keputusan HYBE merusak integritas dan visi awal grup.

Namun, keputusan sepihak mereka tidak diakui oleh pengadilan. Dalam putusan sebelumnya, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menegaskan bahwa kontrak eksklusif antara ADOR dan NewJeans tetap sah dan mengikat secara hukum. Putusan ini menjadi kemenangan besar bagi ADOR dan menjadi dasar hukum untuk mengajukan gugatan ganti rugi.

Danielle Resmi Dikeluarkan, Dua Anggota Siap Kembali
Dalam perkembangan terbaru, kontrak Danielle secara resmi diakhiri oleh ADOR, tepat sehari sebelum gugatan diajukan. Langkah ini menandai berakhirnya hubungan profesional antara Danielle dan agensi yang membesarkannya di panggung K-pop internasional.

Di sisi lain, Haerin dan Hyein telah menyatakan niat mereka untuk kembali ke ADOR dan melanjutkan aktivitas sebagai bagian dari NewJeans. Sementara itu, ADOR juga membuka ruang diskusi untuk kemungkinan kembalinya Minji dan Hanni, meski proses negosiasi masih berlangsung.

Namun, untuk Danielle, jalan tampaknya telah ditentukan. Dengan gugatan hukum senilai ratusan miliar rupiah di pundaknya, masa depan karier dan hubungan profesionalnya dengan industri K-pop kini penuh ketidakpastian.

Apa Arti Angka 43,1 Miliar Won bagi Industri Hiburan Korea?
Untuk memahami skala tuntutan ini, 43,1 miliar won setara dengan Rp501 miliar—sebuah angka yang jauh melampaui gugatan ganti rugi rata-rata dalam konflik agensi-idol di Korea. Angka ini mencerminkan kerugian langsung dan tidak langsung yang dialami ADOR, termasuk:

Hilangnya pendapatan dari tur dunia,
Kerugian akibat penundaan atau pembatalan proyek kolaborasi,
Penurunan nilai saham HYBE akibat ketidakpastian manajemen,
Biaya kampanye dan promosi yang telah dikeluarkan tetapi tidak memberikan ROI penuh.
Lebih dari itu, angka ini juga menjadi simbol perang otoritas antara manajemen korporat dan kreativitas artis—pertarungan yang semakin sering mewarnai industri hiburan Korea modern.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya