Inara Rusli Pilih Taat pada Insanul Fahmi Meski Berstatus Istri Siri, Ini Alasannya!
Inara-Instagram-
Inara Rusli Pilih Taat pada Insanul Fahmi Meski Berstatus Istri Siri, Ini Alasannya!
Di tengah sorotan publik yang tak kunjung reda, penyanyi cantik Inara Rusli kembali buka suara terkait status pernikahannya yang kontroversial dengan Insanul Fahmi. Meski pernikahan mereka belum diakui secara hukum negara karena berstatus nikah siri, Inara menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan peran sebagai seorang istri yang taat—bukan hanya dalam ikatan emosional, melainkan juga dalam kerangka syariat Islam.
Pernyataan ini disampaikan Inara pada Senin, 29 Desember 2025, dalam sebuah wawancara eksklusif yang mengungkap sisi personal perempuan yang dulu dikenal sebagai istri Virgoun tersebut. Pengakuan jujurnya ini sekaligus menjadi respons terhadap berbagai spekulasi publik seputar hubungannya dengan Insanul Fahmi, yang sempat memicu laporan ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
Dari Konflik ke Rekonsiliasi: Perjalanan Emosional Inara Rusli
Sebelum memilih kembali ke pelukan Insan, Inara sempat merasa terluka dan kecewa berat. Ia mengaku melaporkan Insan ke pihak berwajib karena merasa ditipu—terutama setelah mengetahui bahwa pria yang kini menjadi suaminya secara agama itu ternyata masih memiliki istri dan anak dari pernikahan sebelumnya.
Namun, seiring waktu, Inara mengaku mulai melihat perubahan sikap dari Insanul Fahmi. Menurutnya, Insan telah menunjukkan niat baik yang tulus untuk bertanggung jawab, termasuk dengan mendatangi keluarganya untuk mengklarifikasi segala kesalahpahaman.
“Karena saudara Insan sudah menunjukkan itikad baik untuk menemui keluarga saya dan mau mengklarifikasi semuanya,” ujar Inara dengan nada penuh pertimbangan.
Keputusan untuk kembali tinggal serumah dengan Insan tidak diambil secara gegabah. Inara mengatakan bahwa langkah ini diambil setelah melalui proses panjang penuh pergulatan batin, refleksi diri, dan tentu saja, konsultasi spiritual.
Pandangan Syariat Islam Jadi Pegangan Utama
Bagi Inara, status nikah siri bukan berarti tanpa makna. Ia menekankan bahwa dalam pandangan Islam, pernikahan yang telah memenuhi rukun dan syaratnya secara agama—meski belum terdaftar di catatan sipil—tetap sah dan mengikat secara spiritual.
“Walaupun belum tercatat secara negara, tapi sudah berlaku hukum agama, sudah berlaku syariat Islam. Saya harus tetap mendengarkan dan patuh terhadap suami saya,” tegasnya.
Pernyataan ini menegaskan posisinya yang tak ingin dianggap sembarangan atau mudah menyerah. Baginya, sekali akad telah diucapkan di hadapan saksi dan sesuai dengan ajaran Islam, maka status sebagai istri tidak bisa begitu saja diabaikan.
“Karena biar bagaimanapun, saudara Insan sudah menjadi suami saya,” tambahnya penuh keyakinan.
Konsultasi dengan Buya Yahya: Nasihat Ulama Jadi Penentu Sikap
Salah satu aspek menarik dalam keputusan Inara adalah keterlibatan ulama kondang, Buya Yahya, dalam proses pengambilan keputusannya. Menurut Inara, ia sengaja berkonsultasi langsung dengan Buya Yahya untuk meminta panduan spiritual terkait situasi rumit yang dihadapinya.
“Buya juga sudah memberikan nasihatnya. Jadi saya sebagai muslimah mencoba taat,” ungkap Inara, menunjukkan bahwa keputusannya bukan hanya didasari perasaan, tetapi juga pertimbangan keagamaan yang matang.
Keterlibatan tokoh agama seperti Buya Yahya memberikan legitimasi moral bagi Inara dalam menghadapi tekanan sosial. Baginya, ketaatan pada suami dalam konteks pernikahan Islam bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari praktik keimanan yang ia pegang teguh.