M7 MLBB World Championship 2025: Panggung Gemilang Esports Global di Jakarta, Siapa yang Akan Jadi Raja Dunia?
Ml-Instagram-
M7 MLBB World Championship 2025: Panggung Gemilang Esports Global di Jakarta, Siapa yang Akan Jadi Raja Dunia?
Dunia Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) kembali bergelora. Tak lama lagi, ibu kota Indonesia akan menjadi pusat perhatian jutaan penggemar esports dari seluruh penjuru dunia saat M7 MLBB World Championship 2025 resmi digelar. Turnamen paling bergengsi dalam kalender kompetitif MLBB ini akan berlangsung mulai 3 hingga 25 Januari 2026, menjadikannya momen terbesar sepanjang sejarah franchise tersebut.
Sebagai tuan rumah, Indonesia kembali dipercaya Moonton—developer MLBB—untuk menyelenggarakan ajang global ini. Ini bukan kali pertama Indonesia menjadi lokasi M-Series, tetapi kali ini, penyelenggaraan M7 membawa nuansa lebih megah, lebih modern, dan tentu saja, lebih kompetitif. Dengan total hadiah mencapai 1 juta dolar AS (sekitar Rp15 miliar), gelar juara dunia bukan hanya soal prestise—tapi juga kemenangan finansial yang sangat berarti bagi para tim.
Jakarta, Ibukota Esports Dunia Januari 2026
Sepanjang hampir satu bulan penuh, Jakarta akan menjadi “medan laga” tempat para tim elite bertarung demi mahkota tertinggi dalam ekosistem MLBB. Serangkaian pertandingan akan digelar di dua venue ikonik ibu kota: MPL Arena XO Hall di Jakarta Barat dan Tennis Indoor Stadium di Senayan, Jakarta Pusat.
Turnamen dibuka dengan Wildcard Stage (3–6 Januari 2026), di mana tim-tim dari region minor berusaha menembus babak utama. Lalu, Swiss Stage akan berlangsung pada 10–17 Januari, menghadirkan sistem kompetisi dinamis yang menantang. Di tahap ini, setiap kemenangan dan kekalahan benar-benar menentukan langkah selanjutnya menuju puncak.
Puncak adrenalin terjadi di Knockout Stage, yang dimulai 18 Januari. Di sinilah tensi kompetisi memuncak—setiap pertandingan adalah “hidup atau mati”. Dan akhirnya, pada 25 Januari 2026, Grand Final akan digelar di Tennis Indoor Senayan, salah satu arena olahraga terbesar di Asia Tenggara, yang diperkirakan akan dipadati ribuan penonton langsung serta jutaan penonton daring.
Tak hanya kompetisi inti, Moonton juga menyelenggarakan M7 Carnival selama 23–25 Januari. Festival ini menggabungkan hiburan, interaksi fan, dan budaya esports melalui watch party komunitas, pertunjukan musik, booth game, hingga sesi meet & greet dengan pro player favorit. Bagi fans, ini bukan sekadar turnamen—tapi perayaan global atas kecintaan terhadap MLBB.
Empat Kuda Hitam yang Siap Kuasai Dunia
Meski kompetisi akan diikuti oleh tim dari berbagai belahan dunia—termasuk wakil dari Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Tenggara—pengamat dan komunitas MLBB global sepakat bahwa ada empat tim yang paling difavoritkan menjadi juara. Mereka bukan hanya unggul dalam statistik, tapi juga menunjukkan konsistensi, strategi matang, dan mental juara sepanjang musim kompetisi regional.
1. Team Liquid Philippines (TLPH) – Mesin Perang dari Filipina
Juara MPL Philippines Season 16 ini datang ke M7 dengan reputasi nyaris tak terkalahkan. Dikenal karena rotasi presisi, kontrol map superior, dan eksekusi objektif yang nyaris sempurna, TLPH menjadi ancaman serius bagi siapa pun. Tim ini dipimpin oleh roster yang solid dan pelatih berpengalaman, menjadikan mereka kandidat kuat untuk meraih gelar dunia pertama dalam sejarah MLBB Filipina.
2. ONIC Esports – Harapan Bangsa, Dukungan Penuh Rumah
Wakil Indonesia, ONIC Esports, sukses menjuarai MPL Indonesia Season 16 dengan gaya bermain agresif dan penuh tekanan. Mereka dikenal mampu mendikte tempo permainan sejak awal dan menekan lawan hingga tak punya ruang napas. Lebih dari sekadar skill, ONIC dibekali dukungan fanatik dari basis fans terbesar di dunia MLBB: Indonesia. Tampil di kandang sendiri, semangat “fight for the pride” bisa jadi faktor penentu yang tak terukur.
3. Selangor Red Giants (SRG OG) – Disiplin, Tenang, dan Mengerikan di Late Game
Tim asal Malaysia ini tak main-main. Juara MPL Malaysia Season 16, SRG OG, menunjukkan bahwa mereka bukan hanya tim regional—tapi calon raksasa global. Mereka unggul dalam team fight terstruktur dan manajemen sumber daya. Bila pertandingan berlangsung hingga fase akhir, SRG OG nyaris tak terbendung. Pengalaman mereka di turnamen internasional sebelumnya juga menjadi modal psikologis yang berharga.