Siapa Pembuat Patung Macan Putih yang Viral Kediri? Inilah Kisah di Balik Senyum Sang Pelindung Desa
Macan-Instagram-
Biaya Terjangkau, Nilai Budaya Tinggi
Menariknya, pembuatan Patung Macan Putih ini tidak memakan biaya fantastis. Suwari mematok Rp2 juta untuk jasa pembuatan, sementara material baku—termasuk semen, pasir, besi rangka, dan cat—dianggarkan sekitar Rp1,5 juta. Total anggaran yang dikeluarkan pun hanya Rp3,5 juta, angka yang terbilang sangat terjangkau untuk sebuah patung publik berukuran besar.
Namun, nilai yang dihadirkan jauh melampaui nominal tersebut. Patung ini tidak hanya menjadi simbol identitas lokal, tetapi juga ruang interaksi sosial baru bagi warga. Kini, area di sekitar patung ramai dikunjungi—bukan hanya oleh warga desa, tetapi juga warga dari luar Kecamatan Kunjang yang penasaran dengan “macan lucu” yang sedang viral.
Seni yang Mengakar, Budaya yang Tetap Hidup
Keberadaan Patung Macan Putih juga menjadi bukti bahwa seni tradisional dan narasi lokal bisa beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Dalam konteks modern, macan putih—yang dalam kepercayaan Jawa sering dikaitkan dengan penjaga desa atau simbol kekuatan gaib—tidak lagi harus digambarkan menakutkan. Ia bisa menjadi sosok yang ramah, inklusif, dan menyenangkan bagi semua usia.
“Seni itu harus hidup bersama masyarakat. Kalau masyarakat senang, itu artinya karya saya berhasil,” kata Suwari.
Kini, Patung Macan Putih bukan hanya monumen estetis, melainkan juga simbol keramahan, kebersamaan, dan kreativitas lokal yang terus berkembang. Bagi warga Desa Balongjeruk, patung ini adalah wajah baru dari identitas mereka—yang memilih kelembutan daripada ketakutan, dan kebahagiaan sebagai fondasi bersama.