Evakuasi Dramatis WNA Kanada yang Terjatuh di Air Terjun Cyclop Jayapura: Tim SAR Butuh 7 Jam Menembus Medan Ekstrem
Gunung-Instagram-
Evakuasi Dramatis WNA Kanada yang Terjatuh di Air Terjun Cyclop Jayapura: Tim SAR Butuh 7 Jam Menembus Medan Ekstrem
Sebuah operasi penyelamatan penuh tantangan berhasil dilakukan oleh Tim SAR Jayapura pada Sabtu (27/12/2025) malam hingga Minggu dini hari, menyusul insiden jatuhnya seorang warga negara asing (WNA) asal Kanada, Kevin Martin (61), di kawasan Air Terjun Cyclop, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Proses evakuasi yang berlangsung selama tujuh jam penuh perjuangan itu menjadi bukti nyata dedikasi para petugas SAR dalam menghadapi medan alam yang ekstrem demi menyelamatkan nyawa.
Hiking Santai Berujung Insiden Serius
Menurut keterangan resmi dari Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Marinus Ohoirat, insiden terjadi saat Kevin Martin bersama sekelompok rekannya melakukan aktivitas hiking di salah satu destinasi wisata alam paling ikonik di Jayapura—Air Terjun Cyclop Pos 7. Mereka memulai perjalanan sekitar pukul 10.00 WIT, menikmati keindahan alam hutan tropis Papua yang masih asri dan menantang.
Namun, dalam perjalanan pulang, nasib sial menimpa Kevin. Ia terpeleset di jalur yang licin dan terjal, mengalami jatuh cukup keras yang mengakibatkan cedera serius pada bagian tungkai atasnya. Akibatnya, pria berusia 61 tahun itu tak mampu melanjutkan perjalanan dan terpaksa duduk di lokasi kejadian, menunggu bantuan datang.
"Saat itu kondisi korban tidak memungkinkan untuk berjalan. Ia mengalami nyeri hebat dan tidak bisa berdiri. Rekannya segera melaporkan kejadian ini ke Kantor SAR Jayapura," ungkap Marinus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu pagi (28/12/2025).
Operasi Penyelamatan Penuh Tantangan
Respon cepat langsung dilakukan oleh Kantor SAR Jayapura. Tim gabungan yang terdiri dari personel Korp Pasgat, UPC 119 Sentani, relawan lokal, keluarga korban, dan masyarakat sekitar diterjunkan ke lokasi. Namun, medan yang harus dilalui bukanlah perkara mudah.
Air Terjun Cyclop, meski populer di kalangan pencinta alam, dikenal memiliki akses yang sangat menantang. Jalur menuju lokasi hanya berupa setapak sempit yang dikelilingi tebing curam, bebatuan besar, akar pohon yang menjuntai, serta tanah yang licin akibat kelembapan tinggi dan curah hujan yang kerap turun di kawasan tersebut.
“Proses evakuasi sangat sulit. Kami harus menandu korban melewati medan terjal yang hampir tidak bisa dilalui. Setiap langkah harus dihitung dengan cermat agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi korban maupun tim,” jelas Marinus.
Selama tujuh jam, tim SAR bekerja tanpa henti, bahkan hingga larut malam, demi menurunkan Kevin dari lokasi yang berada di ketinggian. Kerja sama tim, ketahanan fisik, serta pengalaman medan menjadi kunci utama keberhasilan operasi tersebut.
Korban Dievakuasi ke RSUD Yowari
Pukul 02.20 WIT, tepat tujuh jam setelah laporan pertama diterima, Kevin Martin akhirnya berhasil dibawa ke titik aman. Ia langsung dievakuasi menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Berdasarkan laporan awal dari tim medis, cedera yang dialami Kevin cukup serius, terutama pada bagian paha dan lutut. Meski demikian, kondisinya stabil dan tidak dalam keadaan kritis. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa korban akan menjalani serangkaian pemeriksaan lanjutan, termasuk rontgen dan MRI, untuk memastikan tidak ada patah tulang atau cedera internal.