Profil Tampang Bung Taufik Ketua Umum MADAS Sedarah yang Bantah Keterlibatan Ormas dalam Pengusiran Nenek Elina di Surabaya, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Bung Taufik Ketua Umum MADAS Sedarah yang Bantah Keterlibatan Ormas dalam Pengusiran Nenek Elina di Surabaya, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Bang taufik-Instagram-

Profil Tampang Bung Taufik Ketua Umum MADAS Sedarah yang Bantah Keterlibatan Ormas dalam Pengusiran Nenek Elina di Surabaya, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Sebuah video pengusiran seorang nenek bernama Elina dari rumahnya yang kemudian diratakan dengan tanah sempat menggemparkan jagat media sosial dalam beberapa pekan terakhir. Aksi tersebut diduga melibatkan sekelompok massa yang mengenakan atribut Ormas MADAS (Madura Asli), memicu spekulasi luas dan kecaman publik terhadap organisasi tersebut. Namun, Ketua Umum MADAS Sedarah, Bung Taufik, dengan tegas membantah keterlibatan institusinya dalam peristiwa yang dinilai sebagai bentuk aksi premanisme tersebut.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis kepada awak media, Bung Taufik menegaskan bahwa Ormas MADAS tidak terlibat secara kelembagaan dalam insiden pengusiran Nenek Elina. “Kami menyesalkan tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengenakan atribut MADAS tanpa izin resmi. MADAS Sedarah tidak pernah memberikan mandat atau dukungan terhadap aksi pengusiran apalagi perusakan properti warga,” tegasnya.



Siapa Sebenarnya Bung Taufik?
Sosok yang kini menjadi pusat perhatian publik itu bernama lengkap Moch Taufik, S.I.Kom., S.H., M.H., lebih akrab disapa Bung Taufik. Ia baru saja resmi dilantik sebagai Ketua Umum Ormas MADAS Sedarah pada Oktober 2025 lalu, untuk masa jabatan 2025–2030. Sebagai pemimpin baru MADAS, Bung Taufik membawa visi memperkuat nilai-nilai kearifan lokal Madura sekaligus menjaga integritas organisasi di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks.

Bung Taufik bukan sekadar aktivis ormas biasa. Ia adalah figur yang menempuh pendidikan tinggi di dua bidang strategis: Ilmu Komunikasi dan Hukum. Gelar sarjana dalam kedua disiplin ilmu tersebut ia raih sebelum kemudian melanjutkan studi pascasarjana dan meraih gelar Magister Hukum (M.H.). Latar belakang akademis yang multidimensi ini menjadi fondasi penting dalam pendekatannya terhadap isu-isu sosial, hukum, dan komunikasi publik.

MADAS Sedarah: Antara Citra dan Realitas di Tengah Isu Sensitif
Ormas MADAS, atau Madura Asli, didirikan dengan tujuan menjaga dan melestarikan identitas budaya masyarakat Madura, sekaligus berperan sebagai wadah silaturahmi dan pemberdayaan komunitas. Namun, seperti banyak ormas di Indonesia, MADAS kerap kali dihadapkan pada tantangan citra, terutama ketika atribut organisasinya disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.


Insiden pengusiran Nenek Elina menjadi ujian pertama bagi kepemimpinan Bung Taufik. Dalam tanggapannya, ia tidak hanya menyangkal keterlibatan MADAS, tetapi juga menyerukan investigasi menyeluruh terhadap pelaku sebenarnya. “Kami siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap siapa di balik aksi ini. Jangan sampai nama baik organisasi kami yang dibangun bertahun-tahun dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Respons Publik dan Tantangan Komunikasi di Era Digital
Viralnya video pengusiran Nenek Elina menunjukkan betapa cepat informasi—dan disinformasi—menyebar di era digital. Bagi Bung Taufik, yang memiliki latar belakang ilmu komunikasi, tantangan ini bukan hanya soal membela nama baik organisasi, tetapi juga membangun narasi yang jelas, transparan, dan berbasis fakta.

“Di zaman sekarang, reputasi bisa hancur dalam hitungan jam. Tapi MADAS Sedarah percaya pada prinsip keadilan, kebenaran, dan dialog. Kami tidak lari dari isu. Kami hadapi dengan data dan kejujuran,” tegasnya.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya