Flyover Berbentuk Huruf 'U' di Sidoarjo, Solusi Cerdas Atasi Kemacetan di Daerah Termakmur ke-2 Jawa Timur
jembatan-Kanenori/pixabay-
Flyover Berbentuk Huruf 'U' di Sidoarjo, Solusi Cerdas Atasi Kemacetan di Daerah Termakmur ke-2 Jawa Timur
Sebuah terobosan infrastruktur transportasi terbaru hadir di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pada tahun 2024, pemerintah resmi mengoperasikan Flyover JPL 79 Tarik, jembatan layang sepanjang 412,5 meter yang unik karena desainnya melengkung menyerupai huruf “U”. Infrastruktur ini bukan hanya menjadi simbol modernisasi, tetapi juga solusi strategis untuk mengatasi kemacetan kronis di salah satu wilayah paling makmur di Jawa Timur.
Desain Unik, Fungsi Maksimal
Berbeda dari flyover konvensional yang umumnya berbentuk lurus atau melengkung lembut, Jembatan Layang JPL 79 Tarik menawarkan bentuk melingkar tajam yang menyerupai huruf U. Desain ini dipilih bukan hanya karena pertimbangan estetika, tetapi juga untuk menyesuaikan dengan kondisi geografis dan lalu lintas di sekitar perlintasan sebidang kereta api JPL 79 Kedinding, Kelurahan Kedinding, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.
Dengan biaya pembangunan mencapai Rp60 miliar, yang seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, flyover ini menjadi bagian dari upaya nasional dalam mewujudkan sistem transportasi yang aman, lancar, dan efisien.
Sidoarjo: Kabupaten Kecil dengan Kontribusi Ekonomi Besar
Meski merupakan kabupaten terkecil di Jawa Timur dengan luas wilayah hanya 714,24 kilometer persegi, Sidoarjo memiliki peran ekonomi yang sangat signifikan. Pada triwulan III tahun 2025, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sidoarjo atas dasar harga berlaku mencapai Rp80,675 triliun, menjadikannya kabupaten dengan PDRB tertinggi kedua di Jawa Timur—hanya kalah dari Surabaya.
Tak hanya itu, Sidoarjo juga mencatatkan diri sebagai daerah dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tertinggi keempat di Jawa Timur. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/771/013/2025, UMK Sidoarjo ditetapkan sebesar Rp4.940.090 pada tahun 2025. Angka ini mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang relatif tinggi, sekaligus menunjukkan daya beli dan aktivitas ekonomi yang dinamis.
Dipimpin oleh Bupati Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana, pemerintah daerah Sidoarjo terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan masyarakat.
Mengurai Kemacetan dan Meningkatkan Keselamatan Transportasi
Salah satu tantangan utama di kawasan Tarik adalah kemacetan parah yang kerap terjadi di perlintasan sebidang kereta api JPL 79. Setiap kali kereta melintas, arus lalu lintas harus dihentikan, menyebabkan antrean panjang kendaraan—terutama saat jam sibuk. Titik ini bahkan sempat menjadi lokasi rawan kecelakaan.
Dengan kehadiran flyover ini, kendaraan roda empat dan roda dua kini dapat melintas di atas jalur kereta api, tanpa perlu berhenti menunggu kereta lewat. Hal ini tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan maupun penumpang kereta api.
“Direktorat Jenderal Perkeretaapian terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam perjalanan kereta api. Salah satu caranya adalah melalui pembangunan perlintasan tidak sebidang, seperti flyover ini,” ujar Rizal Wasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI.
Mendukung Jalur Ganda Kereta Api Mojokerto–Sepanjang
Flyover JPL 79 Tarik juga memiliki peran strategis dalam mendukung operasional jalur ganda kereta api Mojokerto–Sepanjang, yang telah resmi beroperasi sejak 1 Desember 2023. Dengan adanya jalur ganda, frekuensi perjalanan kereta—baik penumpang maupun barang—akan meningkat signifikan.
Namun, peningkatan frekuensi tersebut berpotensi memperparah kemacetan di perlintasan sebidang jika tidak diantisipasi. Oleh karena itu, keberadaan flyover ini menjadi langkah krusial untuk menjamin kelancaran operasional kereta api sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lalu lintas jalan raya.
Baca juga: Apakah Series Emily in Paris Season 5 Bakal Lanjut Season 6?