Siapa Anak dan Istri FX Rudy? Sosok yang Mundur dari Jabatan Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Bukan Orang Sembarangan?
Fx Rudy-Instagram-
Siapa Anak dan Istri FX Rudy? Sosok yang Mundur dari Jabatan Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Bukan Orang Sembarangan?
Desember 2025 menjadi bulan bersejarah dalam perjalanan panjang karier politik FX Hadi Rudyatmo, atau yang akrab disapa FX Rudy. Politisi senior PDI Perjuangan ini secara resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah. Langkah ini bukanlah puncak krisis atau gejolak internal, melainkan keputusan matang yang lahir dari rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap aturan partai.
Dalam surat pengunduran dirinya yang ditujukan kepada 35 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, FX Rudy menyatakan bahwa misi konsolidasi partai yang diamanatkan kepadanya telah selesai. Ia pun menyatakan keinginan tulus untuk kembali menjadi “kader biasa” yang setia mendukung garis perjuangan partai tanpa memegang jabatan struktural.
Mundur demi Disiplin Partai dan Loyalitas Kepada Megawati
Keputusan FX Rudy ini mendapat dukungan dari sejumlah elite partai. Mereka menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan ketentuan internal PDI Perjuangan yang melarang kader merangkap jabatan struktural di berbagai tingkatan. Lebih dari sekadar patuh pada aturan, FX Rudy menegaskan komitmennya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Saya tidak punya ambisi jabatan. Saya hanya ingin mengabdi sebagai kader yang setia,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang tersebar di kalangan pengurus partai.
Pernyataan ini bukan sekadar retorika. Sepanjang kariernya, FX Rudy dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi loyalitas ideologis dan disiplin organisasi—dua pilar utama yang menjadi fondasi PDI Perjuangan sejak masa perjuangan Soekarno.
Dari Buruh Pabrik ke Puncak Kepemimpinan Solo
Lahir di Surakarta pada 13 Februari 1960, FX Rudy tumbuh dalam keluarga pekerja sederhana. Ia menganut agama Katolik dan sejak usia muda sudah aktif di lingkungan sosial dan organisasi kemasyarakatan. Meski hanya lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM), ia memiliki keahlian teknis yang mumpuni—mengelas, mengoperasikan mesin bubut, dan memperbaiki peralatan mekanik—yang dipelajari secara otodidak.
Sebelum terjun ke dunia politik, FX Rudy bekerja sebagai buruh dan teknisi di PT Konimex, Sukoharjo. Pengalaman hidup di “lapangan” inilah yang membentuk karakternya sebagai pemimpin merakyat, dekat dengan rakyat kecil, dan memahami dinamika ekonomi kelas menengah bawah.
Keterlibatannya dalam politik dimulai dari akar rumput. Sejak 1977, ia menjadi kader PDI Perjuangan—sebuah komitmen yang ia pertahankan selama hampir lima dekade. Di tingkat lokal, ia pernah menjabat Ketua RT selama dua periode, menunjukkan kepeduliannya terhadap urusan tetangga dan lingkungan sekitar sejak dini.
Menjadi Tangan Kanan Jokowi, Lalu Meneruskan Warisan Kepemimpinan
Karier politik FX Rudy melesat setelah terpilih sebagai anggota DPRD Kota Surakarta pada Pemilu 2004. Namanya semakin dikenal luas ketika dipercaya menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta—jabatan yang ia pegang selama lima periode berturut-turut hingga 2025.
Keterkaitannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi salah satu bab penting dalam kariernya. FX Rudy menjabat Wakil Wali Kota Surakarta dua kali: periode 2005–2010 dan 2010–2012, mendampingi Jokowi yang saat itu menjabat Wali Kota. Ketika Jokowi dipanggil ke tingkat nasional sebagai Gubernur DKI Jakarta, FX Rudy ditunjuk menggantikannya sebagai Wali Kota Surakarta pada 2012.
Ia kembali terpilih secara demokratis pada 2016, berpasangan dengan Achmad Purnomo, dan memimpin kota kelahirannya hingga 2021. Di bawah kepemimpinannya, Surakarta tetap menjaga reputasi sebagai kota yang pro-rakyat, tertib, dan inovatif dalam pelayanan publik—melanjutkan warisan kebijakan yang dibangun Jokowi.
Kembali ke Bengkel Las, Tapi Tetap Aktif di Partai
Setelah masa jabatannya berakhir, FX Rudy tidak memilih “pensiun” dalam arti sesungguhnya. Ia kembali ke akar: mengelola bengkel las di Surakarta, tempat ia bisa kembali bertemu langsung dengan masyarakat dan tetap menghidupkan keterampilan teknisnya. Namun, ia tetap aktif dalam dinamika internal partai, meskipun sempat mendapat sanksi karena mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 di luar mekanisme resmi partai.
Meski sempat menjadi sorotan, FX Rudy tak pernah goyah dalam menyatakan kesetiaannya kepada garis partai. Baginya, PDI Perjuangan bukan sekadar kendaraan politik, melainkan rumah ideologis yang ia pertahankan sejak masa muda.