Profil Tampang Mario Pineida Pemain Barcelona SC yang Meninggal Dunia Usai jadi Korban Penembakan: Umur, Agama dan IG
Mario-Instagram-
Profil Tampang Mario Pineida Pemain Barcelona SC yang Meninggal Dunia Usai jadi Korban Penembakan: Umur, Agama dan IG pada 17 Desember 2025
Tragedi di Guayaquil: Pemain Barcelona SC Mario Pineida Tewas dalam Aksi Penembakan Brutal, Menyoroti Krisis Keamanan Ekuador
Dunia sepak bola Ekuador diguncang duka mendalam. Mario Pineida, bek andalan klub Barcelona SC, tewas secara tragis dalam aksi penembakan brutal yang terjadi di kawasan utara Guayaquil, Rabu (17/12/2025) waktu setempat. Insiden ini bukan hanya merenggut nyawa seorang atlet yang dicintai publik, tetapi juga menjadi cerminan mengerikan dari krisis keamanan yang kian menggerogoti negeri itu.
Pineida, yang berusia 33 tahun, sedang berada di luar sebuah toko bersama ibunya dan seorang perempuan lain ketika dua orang tak dikenal, mengendarai sepeda motor, tiba-tiba menghampiri dan melepaskan tembakan tanpa ampun. Tak hanya Pineida yang menjadi korban. Satu orang lain tewas di tempat kejadian, sementara seorang korban lagi mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Aksi keji tersebut terjadi di siang bolong, menunjukkan betapa beraninya kelompok bersenjata beroperasi di wilayah perkotaan.
Respons Instan dari Pemerintah Ekuador
Menanggapi insiden yang mengejutkan dunia olahraga nasional, Kementerian Dalam Negeri Ekuador langsung mengerahkan unit kepolisian khusus untuk menyelidiki kasus ini. Otoritas berjanji akan mengejar pelaku hingga ke akar-akarnya, terutama mengingat korban adalah figur publik yang memiliki pengaruh luas di masyarakat.
“Kami tidak akan membiarkan kejahatan ini berlalu begitu saja. Setiap nyawa warga Ekuador, terutama mereka yang menjadi panutan seperti Mario, harus dilindungi,” ujar seorang pejabat senior dalam konferensi pers darurat yang digelar tak lama setelah kejadian.
Guayaquil: Kota yang Terbelenggu Kekerasan
Kematian Pineida bukanlah insiden terisolasi. Kota Guayaquil, pelabuhan utama sekaligus kota terbesar di Ekuador, telah lama menjadi medan pertempuran terselubung antara geng narkoba, kelompok kriminal terorganisir, dan aparat keamanan. Menurut data resmi pemerintah, sepanjang Januari hingga September 2025 saja, tercatat sekitar 1.900 kasus pembunuhan—angka tertinggi dalam sejarah kriminalitas negara tersebut.
Kekerasan bersenjata kini begitu lazim terjadi di jalan-jalan Guayaquil, bahkan di siang hari. Warga sipil, termasuk selebriti dan atlet, tidak lagi merasa aman, meski berada di lingkungan yang seharusnya ramai dan terjaga.
Ironisnya, dunia sepak bola—yang seharusnya menjadi sarana persatuan dan hiburan—kini ikut terpapar oleh kekerasan ini. Hanya beberapa bulan sebelum insiden Pineida, pada September 2025, tiga pemain sepak bola dari divisi dua juga tewas dalam insiden kekerasan terpisah. Sebulan kemudian, Oktober, seorang pemain lokal lainnya ditembak dan harus menjalani perawatan intensif.
Duka Mendalam dari Dunia Sepak Bola
Kabar kematian Pineida langsung memicu gelombang duka di seluruh Ekuador. Barcelona SC, klub yang dibelanya sejak 2023, menyampaikan pernyataan resmi berisi belasungkawa mendalam. “Mario bukan hanya pemain hebat, tapi juga pribadi yang rendah hati dan penuh dedikasi. Kehilangannya adalah pukulan berat bagi seluruh keluarga besar Barcelona SC dan dunia sepak bola Ekuador,” tulis manajemen klub.
Rekan-rekan setim, rival di lapangan, hingga mantan pelatih dan suporter dari berbagai klub pun turut menyampaikan dukacita. Tagar #DescansaEnPazMario dan #JusticiaParaMario sempat menjadi trending di media sosial, menunjukkan betapa besar rasa hormat publik terhadap sosoknya.
Potret Mario Pineida: Lebih dari Sekadar Atlet