Insanul Fahmi Ngotot Pertahankan Poligami: Aku Masih Perjuangkan Dua-Duanya, Netizen Geram

Insanul Fahmi Ngotot Pertahankan Poligami: Aku Masih Perjuangkan Dua-Duanya, Netizen Geram

Warda-Instagram-

Netizen Geram: “Orang Ini Sadar Gak Sih Ngomongnya?”
Tak butuh waktu lama bagi warganet untuk bereaksi terhadap pernyataan Insanul. Kolom komentar di unggahan terkait langsung dipenuhi kritik pedas.

Baca juga: Rumah Denny Caknan di Ngawi Jadi Pusat COD Dadakan, Sikap Rendah Hatinya Tuai Banjir Pujian Warganet



“Berasa ganteng bener dah... Punya dua,” sindir akun @nur***.
“Emang istri SAH mau?” tanya akun @sti***.
“Ini orang sadar gak sih ngomongnya?” tambah @git***.

Banyak netizen menilai bahwa meski poligami secara hukum agama diperbolehkan dengan syarat adil, praktiknya sering kali justru melukai perasaan istri pertama dan mengabaikan konsekuensi emosional yang kompleks. Apalagi dalam kasus ini, pernikahan siri dilakukan secara diam-diam—hal yang dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan dalam pernikahan.

Poligami di Era Modern: Antara Hak dan Tanggung Jawab
Kasus Insanul Fahmi membuka kembali diskusi publik tentang poligami di Indonesia. Di satu sisi, undang-undang dan ajaran agama memang memperbolehkan praktik tersebut dengan syarat ketat—terutama soal keadilan. Namun di sisi lain, realitas sosial menunjukkan bahwa poligami sering kali berujung pada penderitaan emosional, ketidakadilan ekonomi, dan trauma psikologis bagi perempuan yang terlibat.


Pakar hubungan keluarga, Dr. Lina Marwah, menjelaskan bahwa “keadilan” dalam poligami bukan hanya soal materi, tapi juga emosi, waktu, dan perhatian.

“Secara psikologis, sangat sulit bagi seseorang untuk benar-benar adil kepada dua pasangan sekaligus. Apalagi jika salah satunya merasa dikhianati sejak awal,” ujarnya.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya