OTT KPK di Banten: Ade Kuswara Kunang, Bupati Termuda Bekasi dari Partai PDIP Tersandung Kasus Korupsi
Ade-Instagram-
OTT KPK di Banten: Ade Kuswara Kunang, Bupati Termuda Bekasi dari Partai PDIP Tersandung Kasus Korupsi
Dunia politik Tanah Air kembali diguncang oleh operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini, sorotan tertuju pada sosok Ade Kuswara Kunang, Bupati Bekasi yang sebelumnya dikenal sebagai pemimpin muda penuh energi dan dekat dengan rakyat. Penangkapan dalam operasi senyap di wilayah Banten pada Kamis (18/12/2025) menambah daftar panjang pejabat publik yang terjerat kasus dugaan korupsi.
KPK Amankan 10 Orang, Termasuk Jaksa dan Bupati Bekasi
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap seorang oknum jaksa dan sejumlah pihak lainnya dalam operasi tersebut. “Memang ada pengamanan dan ada oknum jaksa. Sudah ada koordinasi dengan Kejaksaan Agung, nanti kita lihat lah hasilnya,” ujarnya kepada awak media.
Lebih lanjut, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan bahwa total ada sepuluh orang yang diamankan dalam operasi yang digelar di wilayah Bekasi dan sekitarnya. “Benar, ada kegiatan penyelidikan tertutup. Siapa saja yang diamankan, terkait apa, kami akan sampaikan pada kesempatan berikutnya,” kata Budi pada Kamis (17/12/2025).
Sesuai ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan—apakah mereka akan ditetapkan sebagai tersangka, saksi, atau dibebaskan.
Siapa Ade Kuswara Kunang?
Nama Ade Kuswara Kunang tiba-tiba menjadi viral di jagat maya, bukan karena program kerja atau inovasi pemerintahannya, melainkan karena terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi. Padahal, perjalanan politik pria kelahiran 15 Agustus 1993 ini sempat menjadi inspirasi banyak kalangan muda.
Di usia 31 tahun, Ade mencatatkan rekor sebagai Bupati Bekasi termuda sepanjang sejarah. Ia dilantik pada awal 2025 dan langsung menjadi sorotan karena gaya kepemimpinannya yang dinilai merakyat dan transparan. Melalui akun Instagram pribadinya, ia kerap membagikan momen “blusukan” ke berbagai pelosok Kabupaten Bekasi, berdialog langsung dengan warga, dan menghadiri acara keagamaan maupun sosial.
Ade, yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tidak datang dari latar belakang politik biasa. Ia adalah putra HM Kunang, tokoh lokal yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami dan dikenal sebagai pendiri organisasi masyarakat Ikatan Putra Daerah (IKAPUD) serta Garda Pasundan Bekasi.
Latar Belakang Pendidikan dan Awal Karier Politik
Ade menempuh pendidikan tinggi di Universitas Presiden dan lulus sebagai Sarjana Hukum (S.H.) pada tahun 2016. Latar belakang hukum ini awalnya menimbulkan ekspektasi tinggi dari masyarakat akan hadirnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel di Kabupaten Bekasi.
Sebelum menjadi bupati, Ade memulai karier politiknya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi. Di sana, ia dikenal vokal dalam mendorong transparansi anggaran dan kebijakan pro-rakyat. Namun, kini nasib politiknya berada di ujung tanduk setelah terlibat dalam operasi tangkap tangan KPK.
Peran Istri: Marlynda Ade Kuswara dan Aktivitas Sosialnya
Di balik sosok Ade Kuswara Kunang yang aktif di ruang publik, ada Marlynda—sang istri yang lebih memilih bergerak di balik layar. Marlynda, yang akrab disapa Teh Alin, menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bekasi periode 2025–2030.
Dalam perannya, ia aktif menginisiasi berbagai program pemberdayaan keluarga, kesehatan ibu dan anak, pendidikan karakter, serta penguatan ekonomi perempuan di tingkat desa. Meski jarang tampil di media, kontribusinya di bidang sosial tak bisa dipandang sebelah mata.
Sayangnya, informasi mengenai latar belakang pendidikan, tanggal lahir, atau jejak karier Marlynda masih sangat terbatas. Namanya lebih dikenal dalam kaitannya sebagai istri Bupati Bekasi ketimbang identitas pribadinya sendiri.