Emas Dunia Melambung Menuju Rekor Baru: Geopolitik, Inflasi, dan Kebijakan The Fed Jadi Pemicu Utama
Emas Antam--
Kebangkitan Platinum dan Perak Ikut Warnai Pasar Logam
Tak hanya emas, logam mulia lainnya juga mencuri perhatian. Platinum melonjak hingga 4,9%, mencapai level tertingginya sejak 2008. Kenaikan ini didorong oleh perubahan kebijakan lingkungan Uni Eropa, yang tengah mengusulkan pelonggaran aturan emisi untuk kendaraan bermotor dan bahkan berencana mencabut larangan efektif terhadap mesin pembakaran internal.
Platinum dan palladium sangat penting dalam konverter katalitik—komponen yang mengurangi emisi gas buang di kendaraan. Dengan kebijakan baru ini, permintaan dari sektor otomotif diprediksi akan meningkat signifikan. “Kami melihat minat beli yang kuat dari perusahaan otomotif dalam seminggu terakhir,” kata Wilson.
Sementara itu, perak spot juga tercatat menguat ke level US$66,528 per troy ons, menunjukkan bahwa reli logam mulia bersifat menyeluruh. Harga palladium naik 3,1%, dan platinum naik 3,2% dalam perdagangan harian. Di sisi lain, Indeks Dolar AS (Bloomberg Dollar Spot Index) naik tipis 0,2%, namun tidak cukup kuat untuk menghentikan laju kenaikan logam mulia.
Emas Menuju Konsolidasi Sebelum Lanjutkan Tren Bullish
Meski mengalami kenaikan parabolik sepanjang 2025, para analis memperkirakan bahwa emas akan mengalami fase konsolidasi dalam jangka pendek. Menurut Shiels, fase ini penting untuk “membentuk tren bullish yang lebih moderat dan berkelanjutan” ke depan.
Artinya, investor tidak perlu khawatir bila harga emas bergerak sideways atau sedikit turun dalam beberapa pekan mendatang. Ini bisa jadi kesempatan untuk akumulasi sebelum kenaikan tahap berikutnya, terutama jika data inflasi AS mengejutkan pasar atau ketegangan geopolitik kembali memanas.