Profil Biodata Suranto dan Ria Dewi Orang Tua Basral Graito Hutomo,Juara Skateboard SEA Games 2025 yang Dibilang Mirip Anak Vincent Rompies: Umur, Agama dan IG
Basral-Instagram-
Profil Biodata Suranto dan Ria Dewi Orang Tua Basral Graito Hutomo,Juara Skateboard SEA Games 2025 yang Dibilang Mirip Anak Vincent Rompies: Umur, Agama dan IG
Nama Basral Graito Hutomo tiba-tiba melejit ke puncak tren nasional setelah momen haru dirinya dipeluk hangat oleh ofisial tim Malaysia usai meraih medali emas di cabang olahraga extreme skateboard street pada SEA Games 2025 di Thailand. Adegan penuh sportivitas itu menjadi viral di media sosial, memicu gelombang dukungan dan rasa penasaran publik terhadap sosok atlet muda asal Indonesia tersebut.
Namun, di balik sorotan kemenangannya yang gemilang, muncul berbagai spekulasi—termasuk rumor tak berdasar yang menyebut Basral sebagai anak dari presenter ternama Vincent Rompies. Benarkah demikian? Siapa sebenarnya orang tua Basral Graito Hutomo?
Kemenangan yang Membanggakan di Tanah Thailand
Pada Minggu, 14 Desember 2025, di SAT Extreme Sports Park, Bangkok, Basral Graito Hutomo menorehkan sejarah bagi Indonesia. Dalam partai final nomor extreme skateboard street putra, ia tampil begitu percaya diri dan penuh kontrol, menaklukkan sejumlah atlet tangguh dari negara-negara ASEAN.
Dengan kombinasi teknik flip tricks, grinds, dan aerial maneuvers yang memukau, Basral berhasil mengumpulkan total 166,67 poin—skor tertinggi dalam pertandingan tersebut. Kemenangannya tidak hanya mengukir prestasi pribadi, tetapi juga menambah koleksi emas kontingen Merah Putih di ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara ini.
Dari Tangerang ke Karanganyar: Perjalanan Seorang Atlet Muda
Basral lahir di Tangerang, Banten, namun tumbuh besar di Karanganyar, Jawa Tengah—sebuah kota kecil yang kini bangga menyebut namanya sebagai bagian dari sejarah olahraga nasional. Kini berusia 18 tahun, Basral telah menunjukkan ketangguhan dan kematangan yang jauh melampaui usianya.
Sejak kecil, ia memang jatuh cinta pada papan roda. Dengan dukungan penuh dari keluarga, Basral mulai berlatih secara serius dan bergabung dengan komunitas skateboard lokal. Perjuangannya tidak mudah—fasilitas latihan terbatas, minimnya sponsor, dan kurangnya eksposur membuat jalannya menuju puncak penuh tantangan.
Namun, ketekunan dan semangat pantang menyerah menjadi modal utamanya. Kini, dunia melihat buah dari kerja kerasnya: seorang anak muda Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di panggung internasional.
Orang Tua Basral Graito Hutomo: Bukan dari Dunia Hiburan
Seiring viralnya namanya, publik mulai mencari tahu siapa keluarganya. Beberapa warganet berspekulasi bahwa Basral mungkin merupakan anak dari Vincent Rompies, presenter kondang yang juga dikenal sebagai tokoh media sosial. Spekulasi ini kemungkinan muncul karena kemiripan nama "Graito" yang terdengar unik dan jarang digunakan, serta popularitas besar Vincent di jagat hiburan.
Namun, fakta berkata lain.
Basral Graito Hutomo adalah anak ketiga dari pasangan Suranto dan Ria Dewi, warga biasa asal Karanganyar yang dikenal rendah hati namun penuh dedikasi dalam mendukung mimpi sang putra. Tidak ada kaitan keluarga antara Basral dan Vincent Rompies.
Sementara itu, Vincent Rompies memang memiliki tiga putra: Farrel Legolas Rompies, Gahan Adriel Rompies, dan Gio Rompies—semuanya tidak memiliki hubungan darah maupun ikatan keluarga dengan Basral.
Rumor tersebut pun akhirnya terbantahkan. Tidak ada campur tangan selebriti atau latar belakang terkenal di balik kesuksesan Basral. Yang ada hanyalah kerja keras, disiplin, dan cinta keluarga yang tulus.
Skateboard Bukan Sekadar Olahraga—Tapi Jalan Hidup
Bagi Basral, skateboard bukan sekadar hobi atau sarana kompetisi. Baginya, olahraga ini adalah ekspresi diri, bentuk perlawanan terhadap batas, dan cara menunjukkan bahwa anak muda dari kota kecil pun bisa bersaing di level dunia.
“Saya ingin membuktikan bahwa atlet Indonesia, bahkan dari daerah, bisa berprestasi selama ada niat dan dukungan,” ujarnya dalam wawancara singkat seusai pertandingan.
Kisah Basral juga menjadi pengingat bahwa di balik setiap medali emas, ada ribuan jam latihan, cedera yang tak terlihat, dan pengorbanan keluarga yang tak pernah diminta pengakuan.