Indonesia Geser Vietnam, Tempati Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025 dengan 31 Emas

Indonesia Geser Vietnam, Tempati Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025 dengan 31 Emas

Sea games-Instagram-

Indonesia Geser Vietnam, Tempati Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025 dengan 31 Emas

Perjuangan para atlet Tanah Air di SEA Games 2025 terus menunjukkan progres yang menggembirakan. Hingga Sabtu (13/12/2025) malam, Indonesia berhasil mengumpulkan 31 medali emas, 42 perak, dan 35 perunggu—cukup untuk menggeser Vietnam dari posisi kedua dalam klasemen sementara. Ini menjadi kado semangat di tengah perjalanan panjang menuju target 80 emas yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).



Perolehan emas tersebut tidak datang dengan mudah. Hari keempat SEA Games 2025 menjadi salah satu hari paling produktif bagi kontingen Merah-Putih, dengan 11 medali emas berhasil direbut dari berbagai cabang olahraga—mulai dari tenis, bulutangkis, panjat tebing, atletik, hingga taekwondo dan judo. Setiap emas yang diraih membawa cerita perjuangan, kegigihan, dan semangat pantang menyerah yang menjadi wajah Indonesia di panggung Asia Tenggara.

Tenis Jadi Penutup Manis Hari Penuh Emas
Salah satu puncak euforia terjadi di lapangan tenis. Tim tenis putra Indonesia, yang dipimpin oleh Christopher Rungkat, sukses merebut medali emas setelah menundukkan wakil tuan rumah Thailand dalam laga final yang penuh tensi. Kemenangan ini menjadi penutup manis di hari yang penuh prestasi.

Tak kalah gemilang, tim tenis putri yang dikomandoi oleh Aldila Sutjiadi juga menorehkan sejarah. Dalam pertandingan dramatis, mereka menang 2-1 atas Thailand—menunjukkan konsistensi dan kekuatan mental yang luar biasa di bawah tekanan penonton tuan rumah.


Bulutangkis, Panjat Tebing, dan Dominasi di Atletik
Cabang bulutangkis juga memberikan kepastian emas melalui All Indonesia Final di nomor tunggal putra. Dua wakil terbaik Tanah Air, Alwi Farhan dan Muhammad Zaki Ubaidillah, memastikan bahwa emas di nomor ini tetap milik Indonesia—mengingatkan kita pada masa kejayaan bulutangkis nasional yang selalu jadi andalan di ajang multievent.

Di panjat tebing, Indonesia sekali lagi membuktikan dominasinya. Puja Lestari dan Antasyafi Robby Al Hilmi masing-masing merebut emas di nomor speed climbing. Kecepatan, presisi, dan ketenangan mereka di lintasan vertikal menjadi bukti bahwa Indonesia masih jadi raksasa di cabang ini.

Sementara itu, di lintasan atletik, Maria Londa kembali menunjukkan kelasnya. Ia berhasil mengungguli atlet tuan rumah Parinya Chuaimaroeng dan merebut medali emas—sebuah pencapaian yang membangkitkan semangat lama ketika Indonesia kerap bersaing ketat di nomor lompat jangkit dan lompat jauh.

Pahlawan-Pahlawan di Cabang Bela Diri
Cabang bela diri tak ketinggalan memberikan kontribusi besar. Di taekwondo, Arya Danu Susilo menjadi pahlawan baru setelah menjuarai nomor -74kg putra. Kemenangannya bukan hanya soal teknik, tapi juga keberanian menghadapi lawan-lawan tangguh di bawah sorotan lampu stadion.

Tak lama setelah itu, I Made Sastra Dharma dari cabang judo melengkapi deretan emas hari itu. Bertanding di kelas -90kg putra, ia tampil tenang dan strategis, akhirnya membawa pulang medali emas ke-26, yang turut mendorong Indonesia naik ke posisi kedua klasemen.

Persaingan Ketat, Tapi Jalan Masih Panjang
Saat ini, Thailand sebagai tuan rumah masih nyaman di puncak klasemen dengan 94 emas, jauh di atas Indonesia dan Vietnam. Namun, pergeseran posisi antara Indonesia dan Vietnam menunjukkan betapa ketatnya persaingan di level kedua. Vietnam mengumpulkan 30 emas, 27 perak, dan 53 perunggu—jumlah perunggu mereka lebih banyak, tapi kualitas emas menjadi penentu peringkat.

Bagi Indonesia, perjalanan SEA Games 2025 masih berlangsung hingga 20 Desember mendatang. Masih ada banyak kesempatan untuk menambah perolehan emas, terutama dari cabang-cabang andalan seperti renang, dayung, angkat besi, dan cabor beregu seperti voli pantai dan bola basket 3x3.

Indonesia turun di 49 dari 51 cabang olahraga yang dipertandingkan pada SEA Games ke-33 ini. Sebuah komitmen besar yang menunjukkan ambisi untuk kembali merebut posisi puncak—seperti yang pernah dicapai pada edisi sebelumnya di mana Indonesia menempati peringkat ketiga dengan 87 medali emas.

Target 80 Emas: Masih Mungkin?
Meski kini berada di posisi kedua, target 80 medali emas yang dicanangkan Kemenpora tentu bukan hal mustahil. Dengan 31 emas sudah dikantongi, artinya tim Merah-Putih masih perlu mengumpulkan 49 emas lagi dalam sisa kompetisi. Ini tantangan besar, tapi juga peluang emas—terutama bila atlet-atlet muda yang tampil di hari-hari awal bisa mempertahankan performa dan konsistensi.

Dukungan dari masyarakat Indonesia pun menjadi energi tersendiri bagi para atlet. Di tengah tekanan dan persaingan sengit, mereka terus berlari, melompat, memukul, dan berjuang—bukan hanya untuk medali, tapi untuk mengibarkan Merah-Putih setinggi-tingginya di langit Bangkok.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya