Kekacauan di Stadion Salt Lake Warnai Debut Tur Lionel Messi di India: Antara Euforia Penggemar dan Kegagalan Manajemen Event

Kekacauan di Stadion Salt Lake Warnai Debut Tur Lionel Messi di India: Antara Euforia Penggemar dan Kegagalan Manajemen Event

Messi-Instagram-

Sepak Bola vs Kriket: Persaingan yang Terus Berkembang
Meski kriket masih mendominasi panggung olahraga di India, sepak bola perlahan-lahan menancapkan akarnya, terutama di wilayah seperti West Bengal, Kerala, dan negara bagian di timur laut. Di sana, klub-klub lokal memiliki basis suporter fanatik, dan kehadiran bintang internasional seperti Messi dianggap sebagai momentum penting untuk memperkuat eksistensi sepak bola di tengah dominasi olahraga berbasis tongkat dan bola itu.

Baca juga: Prabowo Subianto Serahkan 90.000 Hektare Lahan di Aceh untuk Selamatkan Gajah Sumatra, Langkah Bersejarah dalam Konservasi Nasional



Namun, insiden di Stadion Salt Lake justru menunjukkan bahwa antusiasme publik terhadap sepak bola belum diimbangi dengan infrastruktur dan tata kelola acara yang memadai. India, sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, memang sering kali mengalami masalah serupa dalam acara-acara besar—mulai dari festival keagamaan hingga kampanye politik—di mana kerumunan massal berujung pada kericuhan mematikan akibat manajemen yang buruk.

Pelajaran Mahal dari Kekacauan
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara internasional di India. Popularitas seorang bintang sekelas Messi bukan hanya soal kehadiran fisik, tetapi juga soal kesiapan logistik, keamanan, serta kemampuan mengelola ekspektasi publik. Tanpa itu, euforia bisa berubah menjadi tragedi dalam hitungan menit.

Sementara itu, Messi sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Namun, jadwal tur di tiga kota berikutnya—Hyderabad, Mumbai, dan New Delhi—dikabarkan tetap berjalan seperti rencana, meski dengan peningkatan pengamanan ekstra ketat.


Bagi jutaan penggemar di India, kekecewaan di Kolkata mungkin tak bisa dihapus begitu saja. Namun, semoga insiden ini menjadi titik balik bagi penyelenggara acara di masa depan untuk tidak hanya menjual mimpi, tetapi juga menyiapkan panggung yang layak bagi mimpi itu sendiri.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya