Prabowo: Kami Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Akan Berjuang Secepatnya untuk Korban Bencana di Sumatra

Prabowo: Kami Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Akan Berjuang Secepatnya untuk Korban Bencana di Sumatra

Prabowo-Instagram-


Prabowo: Kami Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Akan Berjuang Secepatnya untuk Korban Bencana di Sumatra

Di tengah duka akibat rangkaian bencana yang melanda Pulau Sumatra, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan penuh empati sekaligus komitmen kuat pemerintah dalam membantu para korban. Dalam kunjungannya ke Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Jumat (12/12/2025), Prabowo menggunakan analogi religius yang menyentuh: “Kami tidak punya tongkat Nabi Musa,” ujarnya, menekankan keterbatasan manusia dalam mengatasi bencana secara instan, namun menegaskan bahwa pemerintah tak akan tinggal diam.



Pernyataan itu bukan sekadar retorika politik, melainkan ungkapan kerendahan hati di tengah tekanan besar atas tanggung jawab negara dalam menangani darurat kemanusiaan. Prabowo menyadari bahwa masyarakat Sumatra sedang menghadapi masa-masa sulit, dan kecepatan respons pemerintah menjadi penentu dalam memulihkan kehidupan warga yang terdampak.

Janji Bantuan Cepat dan Hunian Sementara
Presiden menegaskan bahwa bantuan dari pemerintah pusat akan segera tiba. “Saya sampaikan bahwa pasti pemerintah akan turun dan bantu. Tentunya ini adalah musibah, dan tentunya kami manusia—kami tidak punya tongkat Nabi Musa yang bisa langsung menghentikan semua penderitaan. Tapi kami akan lakukan secepat-cepatnya,” tegasnya di hadapan warga yang berkumpul di Takengon.

Tak hanya memberikan jaminan logistik, Prabowo juga membeberkan rencana konkret terkait pemulihan tempat tinggal korban. Pemerintah, katanya, telah menyiapkan hunian sementara sebagai solusi jangka pendek. “Ada nanti hunian sementara. Kemudian, hunian tetap yang sudah kita siapkan, kita rencanakan, dan kita alokasikan anggarannya,” imbuhnya.


Namun, sang presiden juga meminta pengertian masyarakat bahwa proses pembangunan kembali membutuhkan waktu. “Butuh waktu. Jadi kami mohon kesabaran,” ucapnya dengan nada penuh harap.

Kunjungan ke Aceh Tamiang: Alarm Lingkungan yang Tak Bisa Diabaikan
Sebelum tiba di Takengon, Presiden Prabowo terlebih dahulu mengunjungi Aceh Tamiang, salah satu wilayah yang terdampak parah banjir. Di sana, ia memberikan peringatan keras terkait kerusakan lingkungan yang diyakini menjadi salah satu akar penyebab bencana alam yang kian masif di Sumatra.

“Saya minta pemerintah daerah semua lebih waspada, lebih awasi. Kita jaga alam kita dengan sebaik-baiknya,” tegas Prabowo, menyoroti pentingnya pengelolaan ekosistem hulu yang berkelanjutan.

Presiden menekankan bahwa kelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh elemen bangsa. Ia menyerukan penghentian total praktik penebangan liar yang selama ini merusak hutan dan memperparah risiko banjir serta tanah longsor. “Ke depan, jangan sampai ada lagi penebangan pohon secara liar. Kita harus sadar: alam yang rusak akan membalas dengan cara yang tak terduga,” katanya.

Baca juga: Mengungkap Aturan di Balik Penggunaan APBN untuk Swasta: Polemik Dana Rp125 Miliar untuk Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya