Kamboja Tarik Seluruh Delegasinya dari SEA Games 2025 di Tengah Ketegangan Perbatasan dengan Thailand
Seagames-Instagram-
Dampak terhadap Kompetisi dan Solidaritas ASEAN
Penarikan mendadak seluruh delegasi Kamboja—yang terdiri dari ratusan atlet, pelatih, dan ofisial—diprediksi akan berdampak signifikan terhadap sejumlah cabang olahraga, terutama di nomor-nomor beregu dan pertandingan yang telah memasuki babak penyisihan. Beberapa pertandingan bahkan terpaksa ditunda atau dinyatakan walkover, memberikan keuntungan tak terduga bagi negara pesaing.
Namun, di balik aspek kompetitif, langkah Kamboja juga menggarisbawahi pentingnya nilai kemanusiaan dalam olahraga. Dalam situasi ketika ancaman nyata—baik fisik maupun psikologis—mengintai, keputusan untuk memprioritaskan keamanan manusia di atas medali dan prestise menunjukkan integritas moral yang patut dihormati.
Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEAGF) telah mengonfirmasi penerimaan surat tersebut dan menyatakan akan bekerja sama dengan NOCC dalam mengatur logistik kepulangan para atlet. “Kami memahami keputusan yang diambil oleh saudara-saudara kami di Kamboja dan akan memberikan dukungan penuh untuk memastikan proses repatriasi berjalan lancar dan aman,” kata perwakilan SEAGF dalam pernyataan resmi.
Refleksi atas Ketegangan Regional yang Mengganggu Harmoni Olahraga
Insiden ini menjadi pengingat bahwa, meskipun olahraga sering dianggap sebagai sarana perdamaian dan persaudaraan, realitas politik dan keamanan regional tetap mampu mengganggu harmoni tersebut. SEA Games, yang sejak awal bertujuan mempererat hubungan antarnegara ASEAN melalui kompetisi yang sehat, kini kembali diuji oleh dinamika di luar arena.
Bagi masyarakat luas, khususnya para pencinta olahraga di Asia Tenggara, kejadian ini menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana menjaga netralitas olahraga di tengah gejolak geopolitik? Dan apakah mekanisme perlindungan atlet internasional perlu diperkuat dalam konteks pertandingan regional?
Sementara itu, para atlet Kamboja—yang telah berbulan-bulan mempersiapkan diri, berlatih keras, dan menahan rindu keluarga demi mengharumkan nama bangsa—kini harus pulang tanpa kesempatan bertanding. Meski begitu, keberanian mereka untuk datang, serta komitmen NOCC untuk melindungi nyawa mereka, menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap melebihi gemerlap medali emas.