Berapa Harga iPhone Air? Benarkah Harga Rp21 Jutaan? Kini Resmi Hadir di Indonesia dengan Flagship Ultra-Tipis dengan Gaya Premium
I-Phone-Instagram-
Berapa Harga iPhone Air? Benarkah Harga Rp21 Jutaan? Kini Resmi Hadir di Indonesia dengan Flagship Ultra-Tipis dengan Gaya Premium
Di tengah persaingan sengit pasar smartphone premium, Apple sekali lagi mengejutkan dunia teknologi dengan kehadiran iPhone Air—perangkat paling tipis yang pernah diluncurkan mereka hingga tahun 2025. Tidak hanya mengusung desain ultra-slim, iPhone Air juga hadir dengan material premium, performa tangguh, dan fitur canggih yang menargetkan konsumen urban yang mengutamakan mobilitas dan estetika. Namun, dengan harga mulai dari Rp21 jutaan, apakah ponsel ini benar-benar sepadan dengan label “premium” yang disematkan padanya?
Mari kita kupas tuntas segala aspek iPhone Air—dari desain, performa, kamera, hingga kelemahan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan membelinya.
Desain Ultra-Tipis yang Menggoda, Tapi Tetap Kokoh
Salah satu daya tarik utama iPhone Air adalah dimensinya yang luar biasa ramping. Dengan ketebalan hanya 5,6 milimeter, perangkat ini resmi menjadi iPhone paling tipis sepanjang sejarah Apple. Namun, jangan salah sangka—tipis bukan berarti rapuh. Apple menggunakan titanium grade 5, material yang sama dengan yang dipakai di seri Pro Max, untuk menjamin kekuatan struktural tanpa menambah beban.
Bobotnya pun hanya 165 gram, menjadikannya sangat nyaman digenggam dan dibawa sepanjang hari—ideal bagi mereka yang sering bepergian atau menghabiskan waktu lama menggunakan ponsel. Dari segi estetika, Apple menawarkan pilihan warna yang elegan dan modern: Hitam Angkasa (Deep Space Black) dan Putih Awan (Cloud White), yang memberikan kesan mewah tanpa berlebihan.
Layarnya berukuran 6,5 inci Super Retina XDR, lengkap dengan teknologi LTPO dan ProMotion 120Hz, yang memastikan transisi antarmuka terasa halus dan responsif. Fitur Always-On Display memungkinkan pengguna melihat waktu, notifikasi, dan widget tanpa perlu menyentuh layar—praktis dan hemat energi.
Bukan hanya soal tampilan, iPhone Air juga hadir dengan sertifikasi IP68, artinya tahan air hingga kedalaman 6 meter selama 30 menit. Ini memberikan rasa aman ekstra dalam berbagai kondisi, termasuk hujan deras atau ketidaksengajaan saat berada di dekat air.
Performa Kencang, Didukung Chip A19 Pro dan AI Cerdas
Di balik bodinya yang tipis, iPhone Air menyimpan mesin kekuatan luar biasa: chip Apple A19 Pro. Chipset ini dibangun dengan arsitektur mutakhir yang menggabungkan CPU 6-core (2 performa + 4 efisiensi) dan GPU hingga 6-core, memberikan performa yang lebih dari cukup untuk multitasking, gaming grafis tinggi, hingga editing video 4K.
Yang menarik, chip ini juga dibekali Neural Engine 16-core, yang menjadi fondasi fitur Apple Intelligence—platform kecerdasan buatan (AI) terbaru Apple. Dengan ini, iPhone Air mampu menjalankan asisten AI pintar, konteksual, dan adaptif yang bisa memahami kebiasaan pengguna, mengelola notifikasi, hingga membuat ringkasan teks secara real-time.
Namun, keunggulan ini harus dibayar dengan kompromi besar: baterai.
iPhone Air hanya dilengkapi baterai berkapasitas 3.149 mAh, angka yang relatif kecil untuk standar smartphone flagship 2025. Meski didukung pengisian cepat yang mampu mengisi 50% dalam 20–30 menit, daya tahan baterai tetap menjadi titik lemah—terutama bagi pengguna yang aktif sepanjang hari, sering streaming, atau bermain game berat.
Kamera Tunggal 48MP yang Cerdas, Tapi Terbatas Fleksibilitas
Apple memilih pendekatan minimalis pada sistem kamera iPhone Air: hanya satu lensa utama 48MP di belakang. Meski begitu, sensor ini bukan main-main. Dilengkapi teknologi Quad-Pixel 2.0µm, sensor-shift OIS, dan Photonic Engine, hasil jepretannya tetap tajam, detail, dan stabil—bahkan dalam kondisi cahaya rendah.
Untuk video, iPhone Air mendukung perekaman 4K 60fps dalam Dolby Vision HDR, menjadikannya alat yang layak untuk konten kreator pemula atau profesional yang butuh kualitas gambar sinematik.
Di depan, kamera selfie 18MP dilengkapi Center Stage, fitur yang otomatis mengikuti gerakan pengguna selama video call—sangat berguna untuk rapat virtual atau live streaming. Autofokus juga hadir untuk memastikan wajah selalu fokus dan tajam.
Sayangnya, tidak ada lensa ultrawide atau telefoto. Zoom digital hanya mencapai 2x, yang jauh dari ideal untuk fotografi jarak jauh. Ini bisa menjadi kekurangan signifikan bagi pengguna yang sering mengambil foto arsitektur, lanskap, atau potret dengan latar belakang blur alami.
Konektivitas Modern, Tapi Masih Ada Batasan
iPhone Air tidak ketinggalan zaman dalam urusan konektivitas. Ia mendukung 5G sub-6 GHz, Wi-Fi 7, dan Bluetooth 6, memastikan koneksi internet dan audio nirkabel yang cepat dan stabil.
Namun, perlu dicatat: tidak ada dukungan 5G mmWave, teknologi 5G ultra-cepat yang biasanya eksklusif untuk pasar AS. Selain itu, meski sudah menggunakan USB-C, port ini hanya berbasis USB 2.0, sehingga kecepatan transfer datanya jauh lebih lambat dibanding iPhone Pro yang sudah USB 3.0.
Sistem keamanan tetap mengandalkan Face ID, yang kini lebih cepat dan akurat berkat peningkatan AI. Sementara itu, iPhone Air tidak memiliki slot SIM fisik, hanya dual eSIM—pilihan yang mungkin belum nyaman bagi semua pengguna di Indonesia, terutama yang sering berganti kartu atau bepergian ke daerah dengan jaringan eSIM terbatas.