Profil Tampang Endipat Wijaya Anggota DPR yang Sindir Ferry Irwandi Usai Penggalang Donasi 10 Miliar untuk Aceh: Umur, Agama dan Akun IG

Profil Tampang Endipat Wijaya Anggota DPR yang Sindir Ferry Irwandi Usai Penggalang Donasi 10 Miliar untuk Aceh: Umur, Agama dan Akun IG

Endi-Instagram-

Akun Instagram yang Kini Privat
Di tengah sorotan publik, netizen berusaha mencari akun Instagram pribadi Endipat Wijaya. Diketahui, akun tersebut adalah @endipat.wijaya. Namun, sejak pernyataannya jadi sorotan, akun tersebut dikabarkan telah diubah ke mode privat, sehingga tidak bisa diakses oleh publik secara bebas.

Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap lonjakan perhatian—baik positif maupun negatif—yang datang kepadanya. Beberapa pengamat media sosial menilai bahwa hal ini menunjukkan sensitivitas politisi terhadap narasi publik di era digital, di mana satu ucapan bisa berdampak luas dalam hitungan jam.



Antara Peran Negara dan Inisiatif Sipil: Pertanyaan yang Tak Kunjung Usai
Di balik kontroversi ini, muncul pertanyaan yang lebih dalam: bagaimana seharusnya hubungan antara negara dan masyarakat sipil dalam merespons krisis kemanusiaan?

Baca juga: Agung Afrida Anaknya Siapa? Inilah Biodata Perwira TNI yang Resmi Menikah dengan Presenter Angie Ang, Bukan Orang Sembarangan?

Endipat Wijaya memang benar ketika mengatakan bahwa negara telah menggelontorkan triliunan rupiah untuk penanganan bencana—jauh melampaui nilai donasi individu. Namun, banyak pihak juga menilai bahwa bantuan dari masyarakat, terlepas dari skalanya, justru mencerminkan solidaritas sosial yang tak ternilai harganya.


Lebih dari sekadar soal angka, gerakan seperti yang dilakukan Ferry Irwandi menunjukkan bahwa rakyat tidak hanya menunggu, tetapi juga turun tangan. Dan di tengah ketidakpercayaan publik terhadap institusi, inisiatif semacam ini justru menjadi penyeimbang yang penting.

Penutup: Transparansi dan Empati, Kunci Komunikasi Publik
Kasus Endipat Wijaya mengingatkan kita bahwa di era informasi, komunikasi publik harus dibangun di atas dua pilar: transparansi dan empati. Pemerintah memang perlu memastikan kinerjanya diketahui rakyat, namun itu tidak boleh mengaburkan apresiasi terhadap kebaikan yang datang dari masyarakat.

Alih-alih membandingkan “siapa lebih berjasa”, lebih bijak kiranya jika semua pihak—negara, tokoh publik, maupun warga biasa—berkolaborasi demi satu tujuan: meringankan penderitaan sesama.

Bagi Endipat Wijaya, momen ini bisa menjadi pelajaran penting: di tengah sorotan publik, kata-kata harus dipilih dengan cermat, karena yang terluka bukan hanya reputasi, tetapi juga rasa percaya rakyat terhadap wakilnya.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya