Tragedi Kebakaran di Gedung Kemayoran: 22 Jiwa Melayang, Diduga Akibat Ledakan Baterai

Tragedi Kebakaran di Gedung Kemayoran: 22 Jiwa Melayang, Diduga Akibat Ledakan Baterai

Kebakaran-Instagram-

Pertanyaan Besar: Apakah Gedung Ini Memenuhi Standar Keselamatan?
Tragedi ini memicu gelombang pertanyaan publik mengenai standar keselamatan gedung perkantoran di Ibu Kota. Meski APAR tersedia, apakah sistem ventilasi, jalur evakuasi darurat, dan deteksi asap telah memadai? Apakah ada pelatihan rutin evakuasi bagi karyawan?

Pakar keselamatan kerja menilai, insiden seperti ini seharusnya bisa dicegah jika manajemen gedung menerapkan protokol kebakaran secara ketat—terutama di era di mana perangkat elektronik dan baterai berskala besar menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas perkantoran.



Baca juga: Pilihan Ekonomis Tanpa Mengorbankan Kualitas Inti, Daftar 5 HP dengan Harga Termurah di Akhir Tahun 2025

Duka yang Menyatukan, dan Panggilan untuk Perubahan
Pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur dan jajaran terkait telah menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban. Upaya pemulihan trauma bagi rekan kerja yang selamat juga sedang dipersiapkan, termasuk pendampingan psikologis.

Sementara itu, warganet dan masyarakat luas menyuarakan dukacita melalui media sosial, menyerukan agar tragedi serupa tak terulang. Tagar seperti #KemayoranBerduka dan #22JiwaUntukPerubahan menjadi viral, menunjukkan kepedulian kolektif terhadap keselamatan kerja dan standar bangunan di Indonesia.


Penyelidikan Lanjutan dan Harapan Akan Reformasi
Saat ini, tim gabungan dari Dinas Gulkarmat, kepolisian, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)—yang juga menangani investigasi kebakaran non-transportasi dalam kasus tertentu—sedang bekerja untuk mengungkap akar penyebab secara menyeluruh.

Masyarakat menantikan transparansi penuh, termasuk evaluasi menyeluruh terhadap regulasi gedung perkantoran di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Karena, di balik asap yang menghitamkan langit Kemayoran siang itu, ada harapan: agar nyawa tak lagi menjadi harga dari kelalaian sistemik.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya