Detik-Detik Dramatis Evakuasi Karyawan Terra Drone dari Atap Gedung yang Terbakar – 22 Jiwa Melayang dalam Tragedi Kemayoran 9 Desember 2025

Detik-Detik Dramatis Evakuasi Karyawan Terra Drone dari Atap Gedung yang Terbakar – 22 Jiwa Melayang dalam Tragedi Kemayoran 9 Desember 2025

Kebakaran-Instagram-

Detik-Detik Dramatis Evakuasi Karyawan Terra Drone dari Atap Gedung yang Terbakar – 22 Jiwa Melayang dalam Tragedi Kemayoran 9 Desember 2025

Sebuah tragedi mengerikan mengguncang kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025), ketika kebakaran hebat melanda gedung perkantoran milik perusahaan teknologi drone, Terra Drone, di Jalan Cempaka Baru. Api yang diduga berasal dari lantai dasar menjalar cepat ke lantai atas, menjebak puluhan karyawan di dalam gedung bertingkat. Dalam detik-detik mencekam, sejumlah korban terpaksa berlindung di atap gedung sambil berteriak meminta pertolongan, sebelum akhirnya dievakuasi oleh tim pemadam kebakaran.



Ledakan Awal dan Serangan Api Mendadak
Menurut kesaksian warga sekitar dan petugas setempat, kebakaran bermula sekitar pukul 12.30 WIB—tepat saat jam makan siang—yang merupakan waktu ketika aktivitas kantor sedang renggang. Warga setempat melaporkan mendengar suara ledakan keras dari lantai satu sebelum asap tebal dan kobaran api muncul. “Ada suara dentuman besar seperti tabung meledak, lalu api langsung menjalar cepat ke lantai atas,” ungkap Rahmat H, Lurah Cempaka Baru, saat diwawancarai awak media.

Ledakan tersebut diduga berasal dari peralatan listrik atau sistem pengisian baterai drone, mengingat Terra Drone merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi drone dan sering melakukan pengujian perangkat di lokasi tersebut. Meski belum ada investigasi resmi dari pihak berwenang, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik atau kebocoran baterai lithium-ion—komponen sensitif yang kerap digunakan dalam perangkat drone modern.

Karyawan Terjebak di Atap, Berteriak Minta Tolong
Dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube iNews Official, terlihat puluhan orang—diduga karyawan Terra Drone—berkerumun di atap gedung sambil melambaikan tangan dan berteriak meminta pertolongan. Mereka terjebak karena jalur evakuasi utama telah tertutup asap tebal dan api yang menjalar dari bawah.


Salah satu karyawan yang berhasil selamat, Philip Laurent, mengungkapkan suasana panik yang terjadi di dalam gedung. “Saat kebakaran terjadi, sekitar 15 orang masih berada di lantai tiga hingga tujuh. Kami tidak sempat keluar, jadi naik ke atap,” katanya, masih terlihat syok.

Tim pemadam kebakaran dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta tiba di lokasi kurang dari 10 menit setelah laporan pertama masuk. Mereka langsung mengerahkan tangga tinggi dan mobil pemadam untuk menjangkau atap gedung. Dalam operasi penyelamatan yang penuh risiko, 15 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Korban Selamat Alami Cedera Ringan hingga Sesak Napas
Meski selamat, sebagian besar korban selamat mengalami luka ringan akibat terjatuh saat evakuasi kilat, serta mengalami sesak napas karena menghirup asap tebal. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Sementara itu, enam orang lainnya belum diketahui keberadaannya hingga malam hari.

Namun, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari petugas lapangan dan rumah sakit rujukan, jumlah korban tewas mencapai 20 orang. Angka ini mengejutkan publik, mengingat gedung berlokasi di kawasan strategis Jakarta dan mestinya memiliki sistem keselamatan kebakaran yang memadai.

Pertanyaan Besar: Apakah Gedung Memenuhi Standar Keamanan Kebakaran?
Tragedi ini memicu kekhawatiran luas terkait standar keselamatan gedung perkantoran di Jakarta, khususnya bagi perusahaan teknologi yang menggunakan peralatan berisiko tinggi seperti baterai lithium dan drone. Pertanyaan pun muncul: apakah gedung Terra Drone telah dilengkapi sistem proteksi kebakaran (fire protection system), jalur evakuasi darurat yang memadai, serta pelatihan keselamatan bagi karyawan?

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya