Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Putih: 14 Tewas, Puluhan Lainnya Masih Terjebak dalam Api yang Mengamuk

Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Putih: 14 Tewas, Puluhan Lainnya Masih Terjebak dalam Api yang Mengamuk

kebakaran-blickpixel/pixabay-

Korban Diduga Pekerja dan Pengunjung Gedung
Gedung Terra Drone diketahui merupakan kantor perusahaan teknologi drone yang cukup dikenal di kalangan industri digital. Namun, gedung tersebut juga menyewakan sebagian ruangnya kepada penyewa lain, termasuk kantor kecil dan co-working space. Informasi awal menyebutkan bahwa korban kemungkinan besar terdiri dari karyawan, tamu kantor, dan pekerja harian yang sedang beraktivitas saat jam makan siang.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik atau kebocoran gas di area dapur bersama yang terletak di lantai dasar. Tim forensik kepolisian dan inspektur keselamatan bangunan telah dikerahkan untuk mengusut tuntas asal mula musibah ini.



Tanggapan Pemerintah dan Seruan untuk Evaluasi Keselamatan Bangunan
Musibah ini mendapat perhatian serius dari Gubernur DKI Jakarta. Dalam keterangannya, sang gubernur menyatakan dukacita mendalam kepada keluarga korban dan berjanji akan mengevaluasi secara menyeluruh standar keselamatan bangunan komersial di Jakarta, terutama yang berlokasi di kawasan padat penduduk.

Baca juga: Selisih Umur Ade Tya Puspitaningrum dan Ari Lasso Berapa? Inilah Biodata Pengusaha Asal Surabaya yang Diduga Jadi Orang Ketiga di Hubungan Dearly Joshua

“Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa kesiapsiagaan bencana dan infrastruktur evakuasi bukan sekadar formalitas, tapi nyawa yang dipertaruhkan,” tegasnya.


Sementara itu, warganet di media sosial ramai menyuarakan keprihatinan dan meminta transparansi penuh dalam proses investigasi. Tagar #PrayForTerraDrone sempat menjadi trending di platform media sosial Indonesia sepanjang siang hingga sore hari.

Korban Bertambah? Tim SAR Masih Berjuang di Tengah Runtuhan
Hingga pukul 18.00 WIB, petugas gabungan dari Damkar, Basarnas, dan kepolisian masih terus melakukan penyisiran. 14 jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Tarakan, sementara puluhan orang lainnya masih dalam pencarian. Keluarga korban berkumpul di sekitar lokasi, menanti kabar dengan harapan dan kecemasan yang menyayat hati.

Salah seorang keluarga korban, Ibu Lina, menangis histeris saat ditanya apakah anaknya—seorang staf administrasi di lantai tiga—telah ditemukan. “Saya telepon terus, tapi enggak diangkat. Katanya terakhir terlihat di lantai empat… saya cuma bisa berdoa,” katanya sambil memeluk fotonya.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya