Tragedi di Lereng Lawu: Pegawai Kemenparekraf Sigit Joko Purnomo Meninggal Dunia Usai Serangan Jantung saat Ikut Trail Running Ekstrem

Tragedi di Lereng Lawu: Pegawai Kemenparekraf Sigit Joko Purnomo Meninggal Dunia Usai Serangan Jantung saat Ikut Trail Running Ekstrem

Sigit-Instagram-

Tragedi di Lereng Lawu: Pegawai Kemenparekraf Sigit Joko Purnomo Meninggal Dunia Usai Serangan Jantung saat Ikut Trail Running Ekstrem

Dunia pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia tengah berduka. Sigit Joko Purnomo, pegawai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dikenal penuh dedikasi, menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 7 Desember 2025, dalam keadaan yang mengejutkan banyak pihak. Pria berusia 45 tahun itu meninggal dunia saat mengikuti event lari jelajah alam bergengsi, Siksorogo Lawu Ultra, yang digelar di lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah.



Kabar duka ini pertama kali diumumkan melalui akun media sosial resmi Kemenparekraf, @kemenpar.ri. Tak butuh waktu lama bagi untaian doa dan belasungkawa mengalir deras dari rekan kerja, komunitas lari, hingga warganet yang terinspirasi oleh sosok Sigit—seorang profesional yang tak hanya aktif di kantornya, tetapi juga antusias menjelajahi alam lewat olahraga ekstrem.

“Selamat jalan, Mas Sigit. Kemenparekraf sungguh kehilangan putra terbaiknya,” tulis @ayumarthini, salah satu koleganya.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un... turut berduka cita yang mendalam atas kepergian Mas Sigit... semoga ditempatkan di tempat terindah di sisi Allah SWT. Rest in Love, alm. Mas Sigit,” tambah @dinsoktaa.


Detik-Detik Terakhir di Jalur Paling Menantang
Menurut informasi yang dihimpun dari panitia Siksorogo Lawu Ultra, Sigit Joko Purnomo mengalami serangan jantung akut saat berada di titik paling menantang dalam rute lomba: Bukit Mitis, kilometer 12. Bukit ini dikenal sebagai salah satu bagian paling ekstrem dari lintasan, dengan medan curam, suhu dingin, dan oksigen yang lebih tipis karena ketinggiannya.

Saat itu, Sigit baru saja menyelesaikan pendakian dan tengah menuruni lereng dalam kondisi fisik yang mulai menurun. Di Waypoint Station (WS) 2, tepat setelah turunan Bukit Mitis, ia tiba-tiba kolaps. Tim medis darurat panitia langsung memberikan pertolongan pertama, namun kondisinya sangat kritis.

“Ini kejadian pertama sejak Siksorogo Lawu Ultra pertama kali digelar. Kami sangat berduka dan memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada almarhum yang sangat antusias mengikuti lomba ini,” ujar perwakilan panitia kepada media.

Upaya Evakuasi dan Perjuangan Terakhir
Meski tim medis dan relawan bergerak cepat, evakuasi di medan pegunungan yang sulit memakan waktu berharga. Sigit segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terdekat dengan bantuan kendaraan darurat dan tenaga medis lapangan. Namun, nyawa pria yang dikenal ramah dan penuh semangat itu tak bisa diselamatkan.

Tim dokter yang menanganinya menyatakan bahwa henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) menjadi penyebab utama kematiannya. Faktor kelelahan ekstrem, tekanan fisik tinggi, serta kemungkinan faktor risiko kardiovaskular yang tak terdeteksi sebelumnya diduga menjadi pemicu tragis ini.

Sosok Penuh Dedikasi yang Dikenang
Sigit Joko Purnomo bukan sekadar pegawai biasa di Kemenparekraf. Ia dikenal sebagai sosok yang antusias, rajin, dan selalu bersemangat dalam mendukung program-program pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Di luar kantor, ia aktif di komunitas lari trail dan kerap menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya untuk menjaga kebugaran serta mengeksplorasi keindahan alam Indonesia.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya